Berantas maling ikan, Jokowi minta menteri koordinasi dengan PPATK
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri di Kantor Presiden. Salah satu yang dibahas adalah mengenai illegal fishing.
"Pertama illegal fishing. Kalau kita lihat beberapa bulan ini telah kita capai dari sisi penegak hukum sebuah kerja yang sangat bagus dan ini perlu diteruskan," kata Jokowi membuka ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/4).
Jokowi menyebut illegal fishing bukan hanya menjadi masalah nasional, tetapi sudah menjadi masalah internasional.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa yang ditekankan Jokowi soal UU Perampasan Aset? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Bagaimana Jokowi ingin UU Perampasan Aset dikawal? 'Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama,' ucap Jokowi.
-
Dimana Presiden Jokowi melihat panen padi? 'Saya melihat panen padi di Kabupaten Sigi,panenya bagus, bisa 6 sampai 6,2 ton per hektar,' ujar Jokowi pada kunjungan tersebut di lahan pertanian Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
"(Ini) tidak hanya jadi masalah nasional tapi juga internasional," tegasnya.
Rapat diikuti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator bidang Polhukam, Tedjo Edhy Purdijatno, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.
Presiden menegaskan, kementerian/lembaga terkait harus melakukan koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri illegal fishing ini.
"Pentingnya koordinasi antara kita di kementerian dengan PPATK diperlukan, sehingga kita tahu data illegal fishing yang harus diikuti, arus keuangan dan data keuangan seperti apa," jelas Jokowi.
"Sehingga kita tahu data-data illegal fishing yang harus diikuti, data-data keuangan seperti apa sehingga tindakan-tindakan yang dilakukan kementerian itu ada fakta-fakta yang dipakai," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPATK memainkan peran kunci dengan menyediakan data intelijen yang mendeteksi arus uang dari transaksi ilegal.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan data yang dia terima setiap harinya tersebut lengkap.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini hal ini dapat memberikan efek jera untuk para koruptor dan mengembalikan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pelaku TPPU kerap memiliki cara-cara baru memanfaatkan teknologi terkini.
Baca SelengkapnyaProgram ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca SelengkapnyaAturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta negara ASEAN dan India bekerja sama menanggulangi kejahatan maritim.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca SelengkapnyaJokowi yakin ada proses hukum apabila terbukti ada transaksi mencurigakan dalam Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemberantasan judi online jangan hanya menyentuh pemain, tapi juga bandar
Baca SelengkapnyaJokowi selalu mendapatkan data lengkap dari BIN, BAIS, TNI, Polri, dan PPATK.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca Selengkapnya