Beredar video kekerasan di Papua, ini kata TNI
Merdeka.com - Sebuah video berisi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Indonesia kembali beredar di media sosial. Di Facebook, banyak orang membagikan video yang memperlihatkan dua orang personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang menganiaya warga sipil Papua.Video berdurasi 1 menit 9 detik tersebut memperlihatkan dua personel TNI sedang menendang dan memukuli warga. Sementara, para korban nampak tak berdaya.
video kekerasan tni ©2016 youtube.comTernyata video yang beredar di media sosial dan menjadi viral tersebut merupakan video lama. Sumber merdeka.com di Mabes TNI menyebutkan video tersebut sudah beredar sejak 2010. Video tersebut merupakan potongan dari durasi sebenarnya yang mencapai hampir 10 menit.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa video tersebut jadi viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video viral tersebut? Sebelumnya akun sosial media (Instagram, Tiktok, Facebook) Rama News (@ramanews) pada 23 April 2024 mengunggah sebuah video yang diambil dari akun TikTok widia_pengamatpolitik dengan narasi bahwa adanya kejadian nasabah BRI yang kehilangan uang merupakan efek dari pemilu yang membutuhkan uang untuk serangan-serangan bansos dan juga untuk membantu pemerintah yang merusak demokrasi.
"Ini kejadian sudah lalu, tahun 2010 dan sudah diproses hukum para pelakunya," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal M Sabrar Fadhilah saat dikonfirmasi merdeka.com.
video kekerasan tni ©2016 youtube.comKetika itu, TNI bertindak cepat setelah video tersebut tersebar luas. Para pelaku penganiayaan warga yang diketahui terlibat dalam kekerasan tersebut segera diperiksa, bahkan mereka telah menjalani hukumannya."Kalau tidak salah prajurit TNI menemukan senjata di kampung tersebut. Prajurit tersebut memaksa masyarakat mengaku terkait senjata yang dicurigai sebagai anggota OPM dengan cara yang salah," ungkap pihak TNI, Senin (7/3).
video kekerasan tni ©2016 youtube.comTNI mengaku tak tahu kenapa video tersebut tiba-tiba tersebar lagi di media sosial.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaDia berjanji TNI bakal mengumumkan hasilnya jika ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini tengah melakukan penyelidikan secara mendalam dengan menganalisis jejak digital dari video tersebut.
Baca SelengkapnyaPihaknya mengakui kesalahan usai viral video penganiayaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah lewat akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm, terekam detik-detik beberapa prajurit yang berpisah dengan keluarga di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan petugas menjadi korban kekejian KKB Papua.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terus menangis seperti tak rela ditinggal pergi para prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca Selengkapnya