Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berhaji dengan Keterbatasan dan Tangan-Tangan Mulia Pemberi Bantuan

Berhaji dengan Keterbatasan dan Tangan-Tangan Mulia Pemberi Bantuan Jemaah Haji Indonesia Sudirman. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Sudirman sedang beristirahat di kamarnya siang itu. Dia sedang mengembalikan tenaga setelah perjalanan panjang dari Makassar menuju Madinah.

Tetapi dia bergegas menyambut saat melihat tim Media Center Haji (MCH) tiba di depan pintu kamar. Sudirman sigap beranjak dari kasurnya dan menyapa.

"Silakan masuk," kata pria berusia 37 tahun itu, Sabtu (18/6).

Sudirman salah satu dari 390 lebih jemaah embarkasi Makassar. Dia tiba di Madinah pada Jumat (17/6) pagi kemarin.

Sudirman menghuni kamar bersama enam orang lainnya sesama jemaah pria.

"Saya ke sini sama tante, istri belum mendapat panggilan," kata Sudirman mengawali perbincangan.

Sudirman mendaftar haji tahun 2010 bersama kedua orangtua serta om dan tantenya. Keberanian Sudirman mendaftar setelah memiliki dana cukup. Setiap hari dia coba menyisihkan Rp20.000 dari penghasilannya sebagai penjual pulsa.

Alhamdulillah, dia juga mendapat dukungan dari orangtua. Merasa uang telah cukup, sesegera mungkin Sudirman mendaftar. Seharusnya, dia berangkat pada 2020 lalu. Tetapi tertunda dua tahun karena pandemi.

Kira-kira pertengahan bulan Ramadan lalu, dia mendapatkan kabar gembira. Pesan dalam ponsel menginformasikan dia dan tante masuk kuota jemaah haji tahun ini.

"Rasanya senang sekali."

Sudirman memang tidak terlalu panjang menjawab ketika diberi pertanyaan. Tetapi dia selalu tersenyum. Cukup menggambarkan betapa Sudirman sangat bahagia bisa sampai di Madinah untuk berhaji.

Doa Istri Tercinta

Setelah mendapatkan kabar, Sudirman bersiap. Dia melengkapi segala hal diperlukan. Mulai dari dokumen hingga perbekalan lainnya. Termasuk menyiapkan mi instan dan camilan.

Sudirman menempuh perjalanan 12 jam dari Makassar menuju Madinah. Bahkan sebelumnya, dia juga harus menghabiskan waktu 10 jam menuju embarkasi Makassar dari tempat tinggalnya di Luwuk Timur. Kini semua kelelahan itu terbalas. Masjid Nabawi yang dahulu hanya dia lihat dari televisi kini ada di depan mata, bahkan berulang kali salat di dalamnya.

"Rasanya senang, bersyukur, tidak bisa berkata-kata. Tidak pernah terbayang sebelumnya," ucapnya malu-malu.

Kegembiraan itu dikabarkan Sudirman pada istri tercinta. Lewat sambungan telepon video, dia menceritakan pengalaman meski baru beberapa jam berada di Madinah. Di ujung telepon, istrinya hanya bisa terharu dan berpesan. Agar fokus ibadah dan jaga kesehatan.

Ada rasa sedih di hati Sudirman karena tidak bisa berangkat bersama-sama keluarganya yang lain. Di momen haji ini, dia manfaatkan untuk mendoakan agar keluarga serta istri dan anaknya bisa berhaji.

"Saya akan doakan orangtua, istri dan anak bisa ke sini juga," katanya.

Dia juga bercerita bagaimana keterbatasan yang dia memiliki justru membuat banyak tangan-tangan baik memberi bantuan. Sejak dari embarkasi sampai ke penginapan di Madinah. Sesama jemaah mengulurkan tangan untuk Sudirman. Sungguh pertolongan luar biasa buatnya.

"Senang banyak dibantu teman-teman lain. Punya keluarga baru yang selalu dibantu sejak dari embarkasi," katanya.

Termasuk saat Jumatan di Masjid Nabawi. Banyak orang ingin salaman dan berfoto dengannya. Buat Sudirman, permintaan itu justru membuatnya tambah bahagia.

Sudirman mengatakan. Niatnya menunaikan rukun Islam ke lima semata-mata untuk menyempurnakan ibadah kepada Allah. Apapun kondisinya, dia yakin Allah akan selalu membantu. Termasuk ketika nanti tiba Makkah.

"Saya jalani saya, ikhlas saja. Oleh karena itu saya pesan jemaah lain jangan patah semangat pasti ada jalan ke sini," tutup bapak dua anak ini.

Sikap semangat yang ditunjukkan Sudirman membuat rekan sekamarnya terharu. Bahkan mereka semakin termotivasi membantu Sudirman ketika beraktivitas.

"Yang kita lihat dia gak pernah bilang capek tapi kita yang kasihan. Tapi lihat dia semangat kita makin semangat. Dia jadi motivasi kita dengan kekurangan tapi memiliki kelebihan," ungkap rekannya.

Ketua Kloter 1 Embarkasi Makassar, Ramli, mengatakan selama 11 jam penerbangan, dia melihat Sudirman sangat ada sehat.

"Saat di pesawat saya juga sering lewat ke tempat dia. Saya tanya aman, dia bilang aman-aman pak ketua," cerita Ramli.

Ramli memastikan meski ada tiga jemaah risti di kloternya, Sudirman tetap mendapat perhatian. Meski dia yakin Sudirman adalah jemaah yang sangat semangat meski berkebutuhan khusus.

"Saya pesan tetap jaga kesehatan," harap Ramli.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri

Juru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya

Baca Selengkapnya
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996
Tukang Stempel Asal Banjarnegara Ini Akhirnya Naik Haji Tahun Ini, Sudah Menabung sejak 1996

Menabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.

Baca Selengkapnya
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji

Mbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak

Setiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Sukamti, 25 Tahun Bekerja di Malaysia Demi Wujudkan Mimpi Ayah untuk Naik Haji
Perjuangan Sukamti, 25 Tahun Bekerja di Malaysia Demi Wujudkan Mimpi Ayah untuk Naik Haji

Dia mendapatkan kuota prioritas lansia dan pendamping lansia, sehingga tidak menunggu antrian terlalu lama.

Baca Selengkapnya
Penantian Panjang Shohib Selama 26 Tahun: Enggak Nyangka Nelayan Miskin Bisa Naik Haji
Penantian Panjang Shohib Selama 26 Tahun: Enggak Nyangka Nelayan Miskin Bisa Naik Haji

Shohib mengungkapkan rasa syukurnya bisa ke Baitullah karena hidupnya sebagai nelayan serba pas-pasa

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu
Perjuangan Pasutri Pedagang Sayur di Pasar Bangka Daftar Haji, 30 Tahun Menabung dari Penghasilan Tak Menentu

Ia memiliki tips khusus agar bisa naik haji meskipun penghasilan tak menentu.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan

Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung

Baca Selengkapnya
Berawal dari Empat Sekawan Mahasiswa Kurang Mampu, Ini Kisah di Balik Kesuksesan Agen BRILink “Toko Mahasiswa”
Berawal dari Empat Sekawan Mahasiswa Kurang Mampu, Ini Kisah di Balik Kesuksesan Agen BRILink “Toko Mahasiswa”

Walaupun jaraknya hanya 50 meter dari Bank BRI terdekat, namun Agen BRIlink ini punya banyak nasabah

Baca Selengkapnya
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya