Berkah Ramadan bagi perajin replika ketupat dan beduk
Merdeka.com - Bahrul Ulum (66) sedang bekerja mengecat replika ketupat di rumah produksinya di Jalan Raya Kuta, nomor 67, Kecamatan Kuta, Badung, Bali, Senin (21/5). Pria paru baya asal Surabaya, Jawa Timur ini sudah 10 tahun menekuni pekerjaan advertising dan air brush di rumah produksinya yang dinamakan 'Warna-Warna'. Bahrul menceritakan, bahwa awal ide membuat replika ketupat tersebut dari coba-coba, kemudian ada yang tertarik untuk membeli.
"Saya coba-coba saja, bikin ketupat untuk Idul Fitri yang cocok untuk di Bali, ini laku apa tidak. Saat selesai, saya gantung di depan rumah dan dalam tempo 15 hari, ternyata permintaan banyak," ucapnya sambil tertawa.
Setelah banyak pesanan, Bahrul pun tak hanya membuat ketupat, namun juga pernak-pernik Idul Fitri lainnya seperti beduk dan lampion kuba masjid. Bahan bakunya berasa; daro spon.
-
Bagaimana gerabah Banten dibuat? Proses pembuatannya diawali dengan mengumpulkan tanah liat, lalu diberi air secukupnya agar mudah dibentuk. Dalam pembentukan menjadi proses yang cukup rumit karena komposisi air dan gerakan jari harus pas ketika memutar adonan. Jika terlalu encer, maka adonan akan sulit dibentuk begitupun saat kurang air. Keluwesan dalam membuatnya benar-benar mengandalkan kesabaran. Setelah presisi, gerabah lantas dibakar menggunakan api dengan suhu terukur agar hasilnya maksimal.
-
Bagaimana merebus ketupat dalam 12 menit? Rincian dari proses tersebut adalah 5 menit untuk perebusan awal, kemudian 30 menit untuk didiamkan, dan diakhiri dengan 7 menit perebusan terakhir.
-
Bagaimana proses pembuatan rakik-rakik? Proses pembuatannya bangunan untuk rakik-rakik ini dilakukan secara gotong royong oleh pemuda-pemudi setempat. Mereka bekerja sama membentuk sebuah bangunan yang terbuat dari bambu.
-
Apa saja bahan yang dibutuhkan untuk membuat ketupat? Sama seperti makanan lainnya, kamu juga perlu mempersiapkan bahan-bahan terlebih dahulu sebelum memasak ketupat.
-
Kapan pembuatan gerabah Banten dimulai? Gerabah mengalami perjalanan yang panjang di wilayah Banten. Bahkan menurut data klasik, pembuatannya diperkirakan sudah berlangsung sejak sebelum berdirinya kerajaan Banten atau diperkirakan masa Hindu Buddha.
-
Bagaimana Septy membuat kerajinan? Sebelum membuat kerajinan, karung goni yang tak terpakai disortir dulu kondisinya. Setelah itu karung goni dipadukan dengan bahan lainnya, yaitu kulit sapi dan kulit ecoprint, untuk dibuat beberapa produk seperti sepatu, tas, dan tas yang ukurannya lebih kecil.
"Iya saya kerjakan sendiri, mulai dari membuatnya sampai mengecat. Kalau pesanan banyak dibantu anak saya, karena dia juga terampil," imbuhnya.
Menurut Bahrul, untuk pembuatan replika sangat mudah dan cepat. Dalam satu hari, Bahrul mengaku bisa menyelesaikan replika 50 ketupat dan 7 beduk. Untuk kisaran harga, tergantung dari ukuran.
"Kalau ketupat itu ukuran paling kecil itu bisa Rp 50 ribu, dan beduk sampi lampion bisa sampai Rp 250 ribu dan 350 ribu itu paling kecil. Kalau yang besar beda lagi harganya," jelasnya.
Bahrul mengaku, selama Ramadan sudah banyak pesanan yang diterima. Sudah tujuh perusahaan yang memesan.
"Kalau sekarang orderan, masih via telpon masih proses dan pasti Beli. Ada mal, bank, bandara, hotel-hotel dan memang dibutuhkan. Dalam seminggu ini yang pesan sudah tujuh perusahaan. Biasanya mereka komplet belinya tidak hanya ketupat saja," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang bedug di kawasan Tanah Abang mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pesanan sebanyak 100 bedug.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga Desa Bakalan, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan gelang identitas jemaah haji.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, sejumlah pedagang kulit ketupat musiman memadati Pasar Palmerah.
Baca SelengkapnyaPara pembuat pisau, pembuat tusuk sate, dan perajin tempat panggangan sate panen rezeki saat hari raya kurban tiba.
Baca SelengkapnyaDalam sehari, Kolkal Griya menghabiskan 60-100 kilogram kolang-kaling untuk diolah menjadi 9 varian rasa. Saat Ramadan, produksinya melonjak dua kali lipat.
Baca SelengkapnyaMenghidangkan ketupat dengan beragam lauk pauk telah menjadi bagian dari tradisi lebaran di Indonesia. Ini resep praktis bikin ketupat dengan magic com di rumah
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaKopiah Resam, salah satu kerajinan tradisional dari Bangka yang menggunakan bahan-bahan alami.
Baca SelengkapnyaKetupat, olahan beras putih yang menjadi favorit banyak orang saat menyambut Idul Fitri atau Lebaran, dihidangkan dengan gulai, opor, atau masakan khas lainnya.
Baca Selengkapnya