Berkas lengkap, polisi ajukan pencekalan Mujianto
Merdeka.com - Berkas kasus penipuan yang menyeret pengusaha ternama Kota Medan, Mujianto, dan orang kepercayaannya, Rosihan Anwar, telah dinyatakan lengkap (P21). Penyidik Polda Sumut diberi tenggat waktu 30 hari untuk menyerahkan bos PT Cemara Asri Group itu.
"Jaksa peneliti menyatakan berkas tersangka sudah memenuhi syarat formil dan materil. Kita sudah menerbitkan surat P21 dan menyerahkan kepada penyidik Polda Sumut pada 7 Mei kemarin," kata Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sumut, Sumanggar Siagian, Selasa (8/5).
Saat ini, Kejati Sumut menunggu penyerahan tersangka dan barang bukti. Sesuai ketentuan undang-undang, kata Sumanggat, penyidik Polda Sumut punya waktu selama 30 hari untuk menyerahkan tersangka dan barang bukti (P22).
-
Kenapa buronan ditetapkan sebagai DPO? ARS (20) ditetapkan sebagai DPO berdasarkan bukti rekaman video perusakan kantor gubernur yang viral beredar di tengah masyarakat dan media sosial.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan Polda Sumut menangkap pelaku penipuan yang mencatut nama Baim Wong? Selain itu, menurut catatan merdeka.com pada April 2023 Polda Sumut meringkus MK (25) penipu giveaway yang mencatut nama Baim Wong.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
"Demi kepastian hukum, jika dalam waktu 30 hari pasca-penerbitan P21, penyidik Polri tidak menghadirkan tersangka, maka berkas perkaranya akan kita kembalikan ke penyidik," jelas Sumanggar.
Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umumum Polda Sumut, Kombes Andi Rian Djajadi, mengaku sudah menerima surat pernyataan P21 kasus penipuan dengan tersangka Mujianto dan Rosihan Anwar dari Kejati Sumut. Dia menyatakan sudah mengajukan surat pencekalan terhadap keduanya ke Ditjen Imigrasi.
"Permohonan cekal sudah diajukan kemarin," sebutnya.
Mujianto sendiri memang sudah menjadi menjadi buronan Polda Sumut. Dia telah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada pertengahan April lalu setelah berulang mangkir dari panggilan polisi dan terdeteksi telah berada di Singapura.
Seperti diberitakan, dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan senilai Rp 3 miliar ini, Mujianto, bersama karyawannya Rosihan Anwar ditetapkan sebagai tersangka pada November 2017. Keduanya sempat ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Sumut pada Senin (31/1). Namun beberapa hari berselang penahanannya ditangguhkan.
Mujianto ditetapkan sebagai tersangka atas laporan A Lubis (60) dalam kasus dugaan penipuan sesuai dengan STTLP/509/IV/2017 SPKT "II" tertanggal 28 April 2017 dengan kerugian materil mencapai Rp3 milliar.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
etugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Harun Masiku di Indonesia terlacak sebelum KPK meminta Polri menerbitkan Red Notice.
Baca SelengkapnyaListyo menyebut, penyidik masih mencari informasi dengan menelusuri titik-titik yang diduga jadi tempat persembunyian Dito Mahendra.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, pihaknya sempat mendapat kabar Harun tengah berada di Malaysia
Baca SelengkapnyaAlex mendorong upaya yang dilakukan penyidik agar segera menyeret Harun Masiku ke publik.
Baca Selengkapnya