Bermodal Las, Komplotan Pembobol Mesin ATM di Jateng Gasak Uang Rp947 Juta
Merdeka.com - Direktorat Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Tengah meringkus enam pelaku spesialis pembobolan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di empat lokasi, dengan kerugian mencapai Rp947 juta. Para pelaku beraksi dengan cara membobol ATM menggunakan mesin las.
"Ada enam pelaku sudah kita tangkap lengkap. Modus mereka mengincar tempat sasaran yang lemah dan minim pengamanan, seperti ciri-ciri toko yang digembok dari luar," kata Direktur Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Putro di Mapolda Jateng, Jumat (1/10).
Dia menjelaskan para pelaku tersebut punya peran masing masing, satu pelaku masuk menjebol minimarket dengan alat bor dan linggis. Usai berhasil menjebol toko, kemudian berusaha merusak mesin ATM dengan mesin las.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
"Proses kerja mereka dari masuk sampai jebol mesin ATM selama 60 menit. Paling lama saat menjebol tembok," ujarnya.
Para pelaku beraksi di empat lokasi Kabupaten Semarang, Grobogan, Demak dan Kota Semarang. Biasanya mereka menempatkan satu truk dan mobil yang disewa agar tidak diketahui warga.
"Mereka menggunakan truk dan mobil depan toko agar tak dicurigai warga," jelasnya.
Dari pengakuan tersangka sebelum melakukan aksinya, berlatih mengelas mesin dengan rekannya yang dikenal dari Salatiga. "Mereka belajar dari situ dan mempraktikkan langsung dengan mencari target," jelasnya.
Meski banyak berlatih sebelum beraksi, tidak semua ATM yang disasar berhasil dibobol pelaku. Dari empat target, hanya dua target yang berhasil.
"Di Grobogan dan Kabupaten Semarang pelaku ini tidak mendapatkan hasil sebab saat eksekusi gasnya sempat habis. Sedangkan eksekusi di Kota Semarang gondol Rp 97 juta dan terakhir di Gunungpati Rp 850 juta," ujarnya.
Uang kejahatan dibagi untuk foya foya. Beberapa pelaku menyimpan hasil uang kejahatan di bank, bahkan ada yang sudah dibelikan tanah.
"Kalau uang yang masih tersimpan di ATM kita akan koordinasikan instansi terkait. Sedangkan barang bukti hasil kejahatan dibelikan tanah suratnya sudah kita sita," ungkapnya.
Sedangkan MA penyedia alat mendapat bagian Rp13 juta, AM yang bertugas mengelas mesin ATM mendapat uang bagian Rp 25 juta, MN peran menjebol tembok mendapat bagian Rp23 juta, MAA berperan pengawas minimarket mendapat upah Rp13 juta.
SY peran menjadi pengawas saat temannya beraksi memperoleh uang hasil kejahatan Rp13 juta, Abdul Rozak sebagai pengawas di sekitar lokasi dapat jatah Rp13 juta.
"Para pelaku bakal dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUH Pidana dengan ancaman hukuman penjara 7 tahun penjara," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
sasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaKorban pertama mengalami kerugian sebesar Rp277 juta, dan korban kedua sebesar Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membawa alat khusus untuk merusak mesin ATM.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku yang ditangkap terdiri dari tiga pria berinisial AS, SA, RSKT dan DW.
Baca SelengkapnyaDua pelaku spesialis pencurian dengan modus ganjal mesin ATM ini sudah beraksi di beberapa tempat.
Baca SelengkapnyaDari empat pelaku, hanya satu yang berhasil ditangkap sementara tiga lainnya kabur.
Baca Selengkapnya