BI Solo akan bagikan alat pendeteksi uang palsu di sejumlah pasar
Merdeka.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Jawa tengah akan melakukan koordinasi dengan kepolisian terkait peredaran uang palsu di wilayahnya. Koordinasi dilakukan usai penggerebekan pabrik uang palsu di Perumahan Fajar Indah, Colomadu, Selasa (23/2) lalu.
“Kami tengah berkoordinasi dengan Kepolisian mengenai kabar itu,” ujar Deputi KPw BI Solo Hendik Sudaryanto, Jumat (26/2).
Hendrik mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan jumlah peredaran uang palsu yang beredar di wilayah Solo Raya. Untuk mendeteksi peredaran, lanjut Hendrik, BI bekerjasama dengan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Tengah Surakarta akan membagikan 271 alat pendeteksi upal (sinar UV) di sejumlah pasar tradisional.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Kenapa uang palsu di Garut diedarkan? Polisi menangkap dua pelaku atas dugaan membuat dan mengedarkan uang palsu,“ katanya, dikutip dari ANTARA, Senin (14/8).
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Siapa yang edarkan uang palsu di Garut? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana cara SR mengedarkan uang palsu? Mendengar kisahnya, SR menyarankan agar pria tersebut membuang sial dengan menyiapkan uang sebesar Rp900 ribu. Pada lain hari, datanglah ayah dan putrinya yang gagal tunangan itu menemui SR. Mereka membawa uang mahar Rp900 ribu yang dimasukkan ke dalam amplop. SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu.
-
Bagaimana cara mendeteksi penipuan? BSI mengingatkan bahwa modus kejahatan online perbankan atau kejahatan dunia siber (cyber crime) telah masuk ke berbagai kanal komunikasi, salah satunya melalui pesan WhatsApp.
"Bersama BMPD kami akan membagikan 271 alat deteksi uang palsu melalui Dinas Pengelola Pasar. Karena transaksi di pasar tradisional menggunakan uang tunai, jadi sangat rentan kemasukan uang palsu," katanya.
Menurut Hendrik, alat pendeteksi uang palsu tersebut akan dibagikan di Pasar Gede, Pasar Legi, dan Pasar Nusukan Solo. Dia menengarai selama ini potensi peredaran uang palsu di ketiga pasar tersebut tinggi, karena transaksi jual belinya juga sangat besar.
"Kalau belum memiliki alat sinar UV, masyarakat bisa mendeteksi dengan cara diraba, dilihat, dan diterawang (3D). Uang yang sering dipalsukan biasanya pecahan besar, Rp100 ribu dan Rp50 ribu," jelasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga aspek utama untuk mencegah pemalsuan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.
Baca SelengkapnyaUang mutilasi termasuk dalam kategori uang rupiah yang dirusak secara sengaja.
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca Selengkapnya