Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin alat deteksi beras berpemutih, 2 mahasiswa UNS sabet penghargaan di Thailand

Bikin alat deteksi beras berpemutih, 2 mahasiswa UNS sabet penghargaan di Thailand Dua mahasiswa UNS sabet medali emas di ajang Thailand Inventors Day. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua mahasiswa Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) mengukir prestasi di ajang kompetisi inovasi internasional Thailand Inventors Day 2018. Ajang tahunan yang digelar 2-6 Februari 2018 di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC) tersebut diinisiasi oleh National Research Council of Thailand (NRCT), bekerja sama dengan International Federation of Inventor's Associations (IFIA) dan World Invention Intellectual Property Association (WIIPA).

Thailand Inventors Day digelar untuk mencari dan menampilkan potensi hasil penemuan dan inovasi dari inovator-inovator internasional. Pada tahun 2018 ajang ini dikenal sebagai Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx 2018).

Sedikitnya 24 negara ambil bagian dalam kegiatan tersebut, yakni Kanada, China, Mesir, Hongkong, India, Indonesia, Iran, Jepang, Lebanon, Makau, Malaysia, Filipina, Polandia, Rumania, Rusia, Saudi Arabia, Singapura, Korea Selatan, Sri Langka, Taiwan, Uni Emirate Arab, Inggris, Vietnam dan Thailand.

Orang lain juga bertanya?

Dalam perhelatan IPITEX 2018 itu, mahasiswa UNS, perwakilan Indonesia, Intan Mulia Rahayu (Ilmu dan Teknologi Pangan) dan Kevin Ikhwan Muhammad (Teknik Kimia) meraih medali emas dan special award dari WIIPA. Mereka menampilkan alat inovasi teknologi bernama SCRAPER (Smart Chlorinated Rice Portable Detector) berbasis microcontroller ATmega8535 dan Light Dependent Resistor (LDR).

Pembuatan alat SCRAPER dilatarbelakangi oleh maraknya kasus penjualan beras curang yang sengaja menambahkan pemutih/khlorin pada beras yang bergrade rendah, supaya beras terlihat putih bersih seperti berkualitas super dan lebih disukai konsumen. Selama ini masyarakat (terutama ibu-ibu rumah tangga) saat membeli beras kesulitan membedakan beras mana yang mengandung pemutih dan tidak.

"Khlorin sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Khlorin dapat merusak sel-sel darah, mengganggu fungsi hati/liver, dapat merusak sistem pernapasan bila penggunaan klorin mencapai 3-5 ppm dalam beras, bahkan jika dosis lebih dari 30 ppm bisa menyebabkan kematian. Kami berharap alat inovasi kami dapat bermanfaat untuk masyarakat sebagai upaya pencegahan pengonsumsian beras berpemutih, dan juga semoga alat inovasi SCRAPER ini dapat membantu pemerintah dalam inspeksi penjual beras di pasar," ujar ketua tim, Intan Mulia Rahayu, Senin (13/2).

Untuk mendapatkan medali emas tersebut, Intan menerangkan, timnya harus mempersentasikan inovasinya di depan para juri. Para juri tersebut secara bergantian mendatangi masing-masing booth para peserta lomba. Sehingga hasilnya, tim dari UNS membawa pulang 2 penghargaan sekaligus.

"Alhamdulillah, senang dapat pengalaman yang luar biasa, segala doa dan perjuangan terbayar sudah. Awalnya tim kami tidak menyangka akan mendapat medali emas dan special award sekaligus, pencapaian ini bukan karena tim kita yang keren, tapi karena Allah yang senantiasa memudahkan segala sesuatunya," tutup Intan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rahasia Memutihkan dan Mengharumkan Beras dengan Bahan Alami, Intip Caranya
Rahasia Memutihkan dan Mengharumkan Beras dengan Bahan Alami, Intip Caranya

Cara hemat meningkatkan kualitas beras agar lebih bersih dan wangi dengan bahan dapur sederhana, seperti garam dan lemon.

Baca Selengkapnya
Ombudsman Duga Ada Penyalahgunaan Beras SPHP, Harusnya untuk Masyarakat Miskin Malah Dikemas Ulang Jadi Beras Komersial
Ombudsman Duga Ada Penyalahgunaan Beras SPHP, Harusnya untuk Masyarakat Miskin Malah Dikemas Ulang Jadi Beras Komersial

Beras SPHP merupakan program pemerintah yang digulirkan melalui Perum Bulog sejak 2023 untuk menjaga stabilitas pasokan beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Hati-hati, Anggota Polisi Diturunkan Bakal Tindak Pengoplos Beras
Hati-hati, Anggota Polisi Diturunkan Bakal Tindak Pengoplos Beras

Pengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.

Baca Selengkapnya
Bawa Daun Kelor Mendunia, Faperta Unej Hibahkan Alat Pengering ke Petani di Sumenep
Bawa Daun Kelor Mendunia, Faperta Unej Hibahkan Alat Pengering ke Petani di Sumenep

Ketua Kelompok Tani Desa Pakandangan Sangra, Kecamatan Bluto, mengatakan, hibah alat ini akan sangat bermanfaat bagi kelompoknya.

Baca Selengkapnya
Perwira Polisi Ini Nyamar Berpakaian Preman Masuk ke Gudang Beras Oplosan di Serang
Perwira Polisi Ini Nyamar Berpakaian Preman Masuk ke Gudang Beras Oplosan di Serang

Pihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.

Baca Selengkapnya
Bikin Bangga, Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi Grand Award dalam IMSCC 2023 di Korea Selatan
Bikin Bangga, Indonesia Raih Penghargaan Tertinggi Grand Award dalam IMSCC 2023 di Korea Selatan

Siswa SMP Kharisma Bangsa menjadi perwakilan Indonesia yang mendapatkan Grand Award!

Baca Selengkapnya
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi
Banyak yang Dibiarkan Menumpuk di Sembarang Tempat, Mahasiswa UGM Berhasil Sulap Sampah Plastik Jadi Produk Meja dan Kursi

Selain sampah plastik, bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat inovasi itu antara lain semen, pasir, dan oli.

Baca Selengkapnya
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional
Siswa SMA Labschool Cibubur Borong Medali Emas di Penemu Internasional

Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Kronologi Terbongkarnya Peredaran Pupuk Ilegal di Dumai Riau, 10 Ton Disita
Kronologi Terbongkarnya Peredaran Pupuk Ilegal di Dumai Riau, 10 Ton Disita

Kepolisian di sejumlah daerah gencar menggerebek praktik pupuk ilegal. Kebijakan itu untuk mendukung program 100 hari kerja Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
Perempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium

EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia
Ternyata Ini Awal Mula Munculnya Mafia Beras di Indonesia

Banyak pedagang nakal yang menjual kembali beras milik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep
Erick Thohir Siap Berantas Oknum Penimbun Beras: Wasit Saja Ketangkep

Banyak oknum penimbun beras yang ingin meraup keuntungan di tengah kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya