Putus Mata Rantai Covid-19, BIN Gelar Rapid Test Covid-19 di BPK
Merdeka.com - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test Covid-19 di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/6). BIN menyediakan 1.000 alat tes cepat Covid-19 dan dua mobil laboratorium PCR.
Hingga pukul 10.30 WIB, dari 90 orang yang mengikuti rapid test, terdapat lima di antaranya yang reaktif dan diminta mengikuti swab test.
Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN, Brigjen TNI Irwan Mulyana mengatakan, BIN terus membantu pemerintah dalam mempercepat upaya penanganan Covid-19 di Indonesia. Salah satunya bekerja sama dengan BPK dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melaksanakan tes cepat bagi jajaran staf dan auditor BPK.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Kapan BIN mulai tes CPNS? 'Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai berjalan. Kemarin Sekolah Intelijen Negara mulai tes,' ujarnya kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat (19/7).
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Dimana tes kesehatan dilaksanakan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
Irwan meninjau kegiatan tes cepat massal tersebut, didampingi Pimpinan Badan Pemeriksaan Keuangan I Hendra Susanto.
Kegiatan tes cepat massal itu merupakan instruksi dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan sebagai deteksi awal penanganan wabah Covid-19 di lembaga pemerintah.
"Jadi kegiatan ini merupakan salah satu sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan BPK untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil dan tindakan yang cepat dan terukur," kata Irwan. Dikutip dari Antara.
Irwan menegaskan BIN akan terus menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya dalam melakukan tes massal Covid-19.
"Terima kasih kepada BPK yang telah mempercayakan kami untuk melaksanakan kegiatan rapid test ini. Kami harapkan kementerian dan lembaga lain juga bisa membantu dalam mengidentifikasi awal penyebaran wabah ini," tuturnya.
Dalam kegiatan itu, BIN menyediakan 1.000 alat tes cepat dan menerjunkan dua unit mobil laboratorium PCR untuk swab test atau tes usap yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu lima jam.
"Nantinya, peserta yang (hasilnya) reaktif akan dilanjutkan dengan swab menggunakan mobil laboratorium milik BIN. Jika ada yang positif akan dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri," ucapnya menegaskan.
Sementara itu, I Hendra Susanto mengatakan kegiatan tes cepat Covid-19 dimaksudkan untuk memastikan kesehatan dari auditor dan staf yang ada di BPK.
"Ini juga akan membantu pemerintah dan BNPB untuk menambah jumlah sampling. Selama ini isunya kan Indonesia kurang penanganannya. Dengan kerja cepat dari BIN yang bekerja sama dengan BPK, mudah-mudahan sampling-nya akan terus bertambah dan kita bisa melawan Covid-19," katanya.
Apalagi, kata Hendra, BIN yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sudah menemukan kombinasi obat Covid-19 sehingga membuktikan langkah yang dilakukan dari hulu dan hilir dari lembaga intelijen itu.
Total peserta rapid test mencapai 850 dengan 17 dinyatakan reaktif Covid-19.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah sejumlah lokasi terkait penyidikan dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) penanganan Covid-19 di Kemenkes RI.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSelain rumah dinas Erik, KPK juga menyasar menggeledah rumah pribadi Bupati Labuhanbatu itu.
Baca SelengkapnyaKepolisian tidak mengetahui secara pasti status saksi yang dibawa sudah ditetapkan sebagai tersangka atau belum dalam OTT itu.
Baca SelengkapnyaTim BNN mengamankan 10 (sepuluh) orang tersangka dengan total barang bukti berupa 971.000 butir narkotika jenis PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodol).
Baca SelengkapnyaDalam penyidikan kasus ini, KPK sudah menentukan pihak yang akan bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaPejabat Basarnas yang terjaring OTT terlibat tindak pidana suap pengadaan barang dan jasa.
Baca SelengkapnyaAdapun, alat bukti yang disita di antaranya sejumlah uang tunai.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPencegahan ke luar negeri lima orang tersebut mulai berlaku enam bulan pertama dan dapat diperpanjang.
Baca Selengkapnya