Biskuit tempe buat atasi kelaparan ciptaan mahasiswa UB lolos kompetisi pangan dunia
Merdeka.com - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang lolos dalam kompetisi pangan dunia lewat produk biskuit berbahan tepung ganyong, tempe yang dicampur bekatul. Produk dengan nama Yuki, Yummy Cookie diciptakan untuk mengatasi kelaparan dan malnutrisi.
Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UB tersebut berhak maju dalam final kompetisi pangan dunia, The International Union of Food Science and Technology (IUFoST) Product Development Competition 2018 yang akan berlangsung di CIDCO Exhibition Centre, Mumbai India 23-27 Oktober 2018.
Kelima mahasiswa angkatan 2015 tersebut adalah Ngesti Ekaning Asih, Af'idatul Lutfita Shofiatur Rizka, Susi Wardani, Nur Afida Nuzula dan Lusia Kartika Ratri. Karya mereka di bawah bimbingan dosen pendamping Wenny Bekti Sunarharum.
-
Siapa yang terlibat di HSS5? Chef Arnold, Codeblu, Anthony Engelen, Paris Fernandes, Dinar Candy, Ayu Aulia, dan masih banyak lagi siap ramaikan HSS5.
-
Siapa yang terlibat dalam program kreativitas mahasiswa UGM ini? Mereka adalah Nadira Titania Efemy (Fisika), Hanif Kudusuhada (Fisika), Evandra Afif Naufal (Fisika), Muhammad Isma Maqoli Ula (Teknik Industri), dan Calviendra Reiky Laksana (Teknik Sipil).
-
Kapan Endang dan Sukartini mendukung Lesti sidang skripsi? Tidak hanya memberikan dukungan terhadap karier Lesti Kejora, mereka juga sepenuhnya mendukung saat Lesti menghadapi sidang skripsi.
-
Siapa yang menemani Lesti saat dia kuliah? Lesti diketahui pernah menempuh pendidikan kuliah di jurusan Public Relation atau Hubungan Masyarakat. Akan tetapi, Lesti tak lulus mata kuliah Bahasa Inggris di jurusan tersebut. 'Gimana nih anak PR engga bisa bahasa Inggris,' ujar Boy William kepada Lesti di acara YouTube Nebeng Boy.
-
Siapa yang membantu Suswaningsih? Tak hanya itu, Suswaningsih juga mengembangkan usaha produk UMKM dari hasil pertanian setempat. Di antara produk yang dikembangkan antara lain usaha jenang dodol dan kripik pisang.
-
Apa jenis program kerja yang dilakukan para mahasiswa tersebut? Tersangka EW ditangkap di Italia pada Rabu (12/6) waktu setempat. Penangkapan tersebut hasil koordinasi dengan Interpol Indonesia, Jerman dan Italia.
"Yuki, Yummy Cookie merupakan biskuit berbahan dasar tempe, bekatul dan tepung ganyong atau canna edulis yang kaya protein, kalori serta serat," kata Ngesti Ekaning Asih, selaku Ketua Tim di UB, Jumat (8/6).
Mahasiswa UB lolos kompetisi pangan dunia ©2018 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
Kata Ngesti, kebetulan dirinya berasal dari Malang yang cukup akrab dengan tempe. Kendati tempe juga banyak dijumpai di daerah asal teman-temannya lain, seperti Trenggalek, Nganjuk dan Blitar.
"Kami jadi berpikir untuk mengolah tempe tersebut menjadi bahan pangan yang fungsional sekaligus sesuai tren masa kini," tegasnya.
Jika biasanya tempe hanya disajikan dalam bentuk gorengan, kali ini diolah sebagai cookies dengan penambahan tepung ganyong dan bekatul untuk memperkaya nutrisinya.
Alasan memilih sajian cookies, selain karena bentuknya yang unik dan praktis juga memperpanjang umur simpan dan tampilan packaging yang lebih menarik.
Proses pembuatan Yuki relatif sederhana. Setelah tempe, bekatul dan ganyong mengalami proses pengeringan dan penepungan selanjutnya tinggal ditambah telur maupun bahan lain untuk kemudian diolah seperti pembuatan cookies pada umumnya.
"Yuki cookies kami ini juga aman bagi penderita autis karena tidak menggunakan terigu sama sekali sehingga bersifat nongluten. Jadi ibaratnya kami ini sekali dayung, dua tiga pulau terlampai," katanya.
Selain mengoptimalkan pengolahan komoditas lokal, tempe, ganyong dan bekatul, inovasi lima mahasiswa tersebut bermanfaat bagi penderita autis dan malnutrisi serta terutama mengatasi wabah kelaparan dunia. Karena memang tinggi kandungan kalorinya.
Data FAO, kata Ngesti menunjukkan, 124 juta manusia di dunia terancam kelaparan sepanjang 2017. Selain itu jumlah manusia sedunia yang terancam kelaparan naik setiap tahunnya. FAO memperkirakan 19.4 juta penduduk Indonesia yang menderita kekurangan gizi sepanjang 2014-2016.
"Ini yang melatari kami selaku anak muda apalagi yang juga menekuni ilmu pangan di bangku kuliah untuk mencari inovasi atas permasalahan tersebut," katanya.
Sementara itu, IUFoST Product Development Competition 2018 merupakan kompetisi ilmiah dua tahunan tingkat dunia di bidang pengembangan produk pangan. Even ini dimulai sejak 1962 dengan motto Food Science Fighting Hunger.
Tahun 2018, tema yang diangkat 25 Billion Meals a Day by 2025 with Healthy, Nutritious Safe and Diverse Food.
Ngesti dan kawan-kawan berhasil menyisihkan tiga ribu kontestan lain dari 70 negara dan maju sebagai finalis bersama delapan tim lainnya dari China, Amerika Serikat, Brazil, India, Uganda, Kenya, United Kingdom dan Perancis.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ajang IPITEX atau juga dikenal dengan Thailand Inventor’s 2024 digelar di Bangkok 2-6 Februari 2024
Baca SelengkapnyaInovasi ini dilakukan demi membangun kesehatan pribadi, merawat lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik
Baca SelengkapnyaTempe adalah bahan makanan yang murah meriah dan mudah diolah.
Baca SelengkapnyaBenny mengaku bahwa produksi tempenya tak terlalu berpengaruh oleh adanya pembatasan mobilitas masyarakat saat pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca SelengkapnyaMerintis dari bawah Benny Santoso sukses menjadi pengusahan olahan tempe yang kekinian
Baca SelengkapnyaProduk dari klaster ini memiliki tiga varian utama, yakni keripik pisang sale, keripik ubi talas, dan keripik singkong.
Baca SelengkapnyaLewat inovasi, mereka punya mimpi untuk mengangkat Adrem lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaMereka berjuang keras untuk menggapai di bangku SMA agar bisa masuk kampus favorit melalui jalur prestasi.
Baca SelengkapnyaProgram Klasterku Hidupku sudah dirasakan manfaatnya bagi anggota KUB Berkah Jaya.
Baca SelengkapnyaPisang Sale Mades memiliki keunikan, yakni rasa manis yang didapat dari hasil fermentasi pisang, yakni madunya sehingga terasa enak, gurih, dan lembut.
Baca SelengkapnyaAnti mainstream, anak KKN di salah satu desa di Tulungagung ini dapat sajian 'fancy' saat ikut pengajian.
Baca Selengkapnya