BMKG: Cuaca Buruk Pencarian Korban Sriwijaya SJ 182 Sejak Dini Hari
Merdeka.com - Koordinator Lapangan Posko BMKG Jakarta International Container Terminal (JICT), Sugarin mengatakan, cuaca buruk di lokasi pencarian pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 telah terjadi sejak dini hari tadi. Sebab itu operasi kemanusiaan Tim SAR hingga kini dihentikan sementara.
"Prediksi cuaca dari jam 01.00 WIB dini hari sampai malam. Jadi memang kondisi cuaca sejak pagi tadi, memang kondisinya angin kencang, sehingga akan mengganggu kegiatan operasi SAR di lokasi kecelakaan pesawat," tutur Sugarin di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/1/2021).
Menurut Sugarin, kondisi cuaca yang kurang bersahabat terdeteksi terus menurun. Sebab itu, ada kemungkinan pencarian akan bisa dimulai kembali di hari yang sama.
-
Bagaimana cuaca berubah? Perubahan-perubahan cuaca ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sinar matahari, angin, dan siklus alam.
-
Kapan cuaca berubah? Cuaca merupakan salah satu aspek lingkungan yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari manusia dan ekosistem di seluruh dunia.
-
Mengapa cuaca panas ekstrem mengurangi air bersih? Suhu udara yang meningkat dengan panas yang terik dapat menyebabkan berkurangnya level air sungai, danau, dan waduk. Ini terjadi akibat proses penguapan yang tinggi karena cuaca panas.
-
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
"Trennya, satu hari ini sampai malam trennya akan menurun. Sehingga nantinya akan memudahkan tim SAR untuk evakuasi. Kondisi cuaca juga berawan dan potensi hujan ringan," jelas Sugarin.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji menyampaikan, tim SAR gabungan masih belum melanjutkan pencarian korban dan puing pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 lantaran terkendala cuaca. Termasuk aktivitas seluruh kru penyelam.
"Saat ini mereka juga sudah berada di atas perahu karet masing-masing menunggu cuaca kondusif. Dari pagi sampai saat ini cuaca belum mendukung, sehingga operasi SAR ditunda dulu menunggu sampai dengan cuaca baik dan bisa mendukung sampai pelaksanaan operasi penyelaman," tutur Suryo.
Untuk data terakhir, lanjut Suryo, masih belum ada perubahan. Baik itu temuan Tim SAR hingga fasilitas dan jumlah anggota yang diperbantukan dalam operasi kemanusiaan pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182.
"Body part sebanyak 139 kantong, serpihan kecil pesawat 26 kantong, dan serpihan besar pesawat juga 26. Saya informasikan saja, nanti apabila ada perkembangan sambil menunggu cuaca lebih baik, mungkin tim juga sudah akan melaksanakan operasi pencarian pertolongan," kata Suryo.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaLebih dari 300 orang dilaporkan masih hilang akibat gempa Jepang. Tim SAR pun terus berjibaku melakukan pencarian dan penyelamatan meski di bawah guyuran salju.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut cuaca ekstrem dengan curah hujan ringan dan lebat hampir terjadi di seluruh wilayah Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca Selengkapnya