BNPB: Gempa bukan di Mentawai tapi Samudera Hindia
Merdeka.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi perihal gempa berkekuatan 7,8 SR yang terjadi pada Selasa (2/3) sekitar pukul 19.49 WIB. Sutopo menegaskan, gempa bukan terjadi di segmen Mentawai Sumatera Barat melainkan di segmen Samudera Hindia.
Pemberitaan yang menyebut gempa terjadi di mentawai telah membuat masyarakat panik. Apalagi ditambah beredar isu di masyarakat, gempa besar disertai tsunami.
"Saya tegaskan gempa kemarin itu bukan di Segmen Mentawai, tapi di Segmen Samudera Hindia. Pemberitaan yang sebelumnya itu sudah membuat masyarakat jadi resah ," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jakarta Timur, Kamis (3/3).
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kenapa gempa Batang terjadi? Bisa jadi gempa yang terjadi di Batang berkaitan erat dengan keberadaan Patahan Weleri.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Bagaimana gempa Sangihe terjadi? 'Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault ),' kata Daryono dalam siaran pers yang diterima merdeka.com.
Sutopo menjelaskan pusat gempa di Samudera Hindia pasti berimbas pada lempeng Mentawai megathrust. Sehingga dapat terpengaruh terhadap keseimbangan sistem atau tatanan biologi di sekitarnya. Mentawai berada di zona subduksi atau pertemuan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. "Khususnya di Mentawai megathrust," katanya.
Sebelumnya, BMKG telah melaporkan pertama kali gempa 8,3 SR pada, Rabu (2/3) pukul 19.49 WIB. Pusat gempa di Samudera Hindia di kedalaman 10 km terletak 682 km barat daya Kepulauan Mentawai Sumatera Barat dam berpotensi tsunami. Guncangan gempa dirasakan sedang di Padang dan di Payakumbuh terasa ringan. Beberapa sirine tsunami diaktifkan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaSaat ini belum ada laporan kerusakan dari warga dan fasilitas umum.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Baca SelengkapnyaGempa juga dirasakan beberapa saat oleh warga di daerah Dawelor Dawera, Pulau-Pulau Babar, Amahai, dan Saumlaki
Baca SelengkapnyaGetaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca SelengkapnyaBMKG belum melaporkan secara rinci terkait pemicu dan dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat
Baca SelengkapnyaGempa 6 magnitudo mengguncang Kepulauan Tanibar, Maluku, Senin, pukul 16.55 WIB.
Baca SelengkapnyaPusat gempa tersebut terletak di laut pada kedalaman 15 kilometer, atau berjarak 156 kilometer dari arah barat daya Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Selengkapnyakoordinat titik gempa terletak di 9,91° LS ; 122,12° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 Km arah Tenggara Ende
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca Selengkapnya