BNPB Ungkap Akses Menuju Lokasi Terdampak Gempa di Halmahera Sulit Dilalui
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui sedikit kesulitan menanggulangi bencana gempa bumi yang melanda Halmahera pada Minggu, 14 Juli 2019 lalu.
Pelaksana Harian Kepala Pusat Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo menjelaskan, kendala datang dari akses menuju ke lokasi yang terdampak gempa. Sehingga mereka hanya bisa menggunakan jalur laut.
"Akses jalan ke lokasi terdampak hanya melalui laut dikarenakan akses jalan darat masih belum terbangun," katanya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (15/7).
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Apa saja dampak gempa Bandung? Akibat kejadian ini, sejumlah bangunan rumah dan sekolah di wilayah Pangalengan hingga Kabupaten Garut rusak parah bahkan hancur. Berikut potret dampaknya.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
Akses menuju yang terdampak hanya bisa melalui Ternate. Untuk menuju ke Sofifi, BNPB harus menggunakan speed boat kemudian dilanjutkan dengan berjalan menuju Saketa.
Bisa juga menggunakan pesawat udara dari Ternate menuju Labuha, namun jumlah penerbangannya terbatas hanya satu kali sehari. "Labuh ke Saketa akses hanya dengan speed boat selama lima jam," terang Agus.
Agus menyampaikan, masih terjadi beberapa gempa susulan yang menyebabkan warga mengungsi. Saat ini, dia mengungkapkan, BNPB Daerah dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan sedang menuju lokasi terdampak.
"Masyarakat sekitar pesisir pantai masih mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi," tutupnya.
Sebelumnya, Gempa magnitudo 7,2 mengguncang wilayah Maluku Utara dan berpusat di 62 km Timur Laut Kota Labuha. Gempa terasa hingga di pusat Kota Ternate. Warga yang berada di dalam pusat perbelanjaan berlarian menyelamatkan diri dari gempa tersebut.
Pengamatan Liputan6.com, Minggu (14/7), sebagian besar warga di pesisir pusat kota berjuluk Bahari Berkesan itu panik dan menyelamatkan diri ke dataran tinggi usai diguncang gempa.
Nuryati Ahmad, salah satu warga Ternate, mengatakan dirinya mencari tempat aman di dataran ketinggian karena ada informasi adanya air laut di pesisir pantai yang surut.
"Tadi pas jalan, ada warga berlarian bilang air naik. Makanya langsung lari ke sini," katanya, di lokasi Puncak Gomayou, Ternate, Minggu malam.
Ia mengatakan akan kembali ke rumah untuk mengecek kembali wilayah pesisir.
"Ini mau kembali ke rumah. Karena dari petugas BPBD bilang tidak ada tsunami," tambahnya.
Hal senada disampaikan Samsudin, warga Desa Mafa, Gane Timur, Halmahera Selatan, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu malam. Samsudin mengatakan, warga desa setempat saat ini mengungsi ke salah satu dataran tinggi di puncak Gunung Wale, Desa Mafa.
Ia menceritakan, saat gempabumi terjadi, pihaknya sedang berada di dalam rumah. Karena panik akan tsunami akhirnya ia bersama keluarga menyelamatkan diri ke puncak gunung tersebut.
"Kami bersama warga di sini sudah di Gunung Wale," sambungnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaLongsor yang menewaskan hampir 700 orang itu juga mengakibatkan lebih dari 1.200 orang kehilangan tempat tinggal.
Baca SelengkapnyaWarga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca Selengkapnya248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi, akibat gempa Sumedang
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaBMKG masih belum bisa memastikan aktivitas sesar yang menyebabkan gempa di Sumedang.
Baca SelengkapnyaGempa di Sumedang berdampak pada terowongan kembar yang berada di Tol Cisumdawu.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang, yang berstatus Level IV atau Awas, hingga kini masih terus memuntahkan material vulkanik.
Baca Selengkapnyagetaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca Selengkapnya