Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT Akui Tidak Mudah Mengubah Ideologi Terorisme

BNPT Akui Tidak Mudah Mengubah Ideologi Terorisme Kepala BNPT Boy Rafli Amar. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sejauh ini sudah ada sekitar 1.290 orang yang telah mengikuti program deradikalisasi. Namun, proses perbaikan ideologi ini tidak serta merta mudah dilakukan.

Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, dari ribuan orang yang menjalani program deradikalisasi, 8 persen di antaranya menjadi residivis atau kembali melakukan aksi yang berhubungan dengan terorisme. Khusus yang berkaitan dengan bom bunuh diri, angkanya lebih kecil lagi.

“Residivis di sini ada yang kembali terkait kasus terorisme. Tapi terkait dengan dengan kasus bom bunuh diri itu hanya nol koma sekian saja, jadi kecil dan hanya sebagian segelintir orang yang pernah terhukum atau terhukum dan terpidana kemudian menjadi pelaku aksi bom bunuh diri,” katanya di Mapolrestabes Bandung, Kamis (8/12).

Orang lain juga bertanya?

Deradikalisasi menyasar orang yang terlibat dalam kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime. Fokus program ini dilakukan saat narapidana masih menjalani masa hukuman. Ia mengakui, tidak semuanya mudah mengubah ideologi yang sudah tertanam.

Biasanya, ideologi yang tertanam mengenai terorisme adalah siap mati tanpa menyadari dampak dan kerugian yang ditimbulkan. Pemikirannya tidak logis hingga terjadi perubahan karakter saat bersosialisasi di tengah masyarakat.

“Tidak semua mereka itu setuju (mengubah ideologi) begitu saja. Mayoritas memang berikrar baik dan setia kepada NKRI, tapi satu dua itu sampai hari ini yang di dalam LP Nusakambangan saja itu masih ada yang harus ditempatkan di super maximum Security, karena apa? Karena mereka masih belum mau. Ini masalah ideologi ya,” jelas Boy.

“Jadi kalau kelompok ideologi (yang terafiliasi terorisme) ini biasanya kematian saja diajari, kematian secara ilegal dia cari dan dia memang ingin mati, inilah berbahayanya ideologi terorisme yang memang merupakan extra ordinary crime,” ia melanjutkan.

Maka dari itu, penanganan masalah ideologi ini tidak hanya bisa mengandalkan alat negara, namun memerlukan peran masyarakat, terutama di level keluarga. Khusus bagi individu yang pernah terlibat, potensi kembali melakukan hal serupa sangat tinggi.

“Jangankan kejahatan Extra ordinary, kejahatan yang biasa saja yang kategorinya pidana umum, gejala fenomena residivis itu begitu kuat apalagi ini yang berbasis pada ideologi kekerasan,” tutup Boy.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045
Momentum 14 Tahun BNPT, Gelorakan Generasi Moderat Anti-Kekerasan Menuju Indonesia Emas 2045

Perlunya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis
BNPT Bongkar Pola Serangan Terorisme di Indonesia, Lewat Gerakan Bawah Tanah Secara Sistematis

Hal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal
Pemerintah Didorong Segera Bina Eks Anggota Jemaah Islamiyah Agar Tak Kembali Radikal

Keberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme
Jelang Pemilu 2024, BNPT Diminta Tetap Waspada Ancaman Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut aksi teror di Indonesia terus menurun sejak tahun 2018.

Baca Selengkapnya
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan
BNPT Beri Penghargaan ke Dirjen PAS dan Dua Petugas Wali Pemasyarakatan

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan kepada BNPT untuk lebih memperkuat kolaborasi melalui pendekatan multipihak.

Baca Selengkapnya
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan
Wapres Minta Anak Muda Waspada Kelompok Radikal: Ada Indikasi Peningkatan

Ma'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.

Baca Selengkapnya
Anak Jadi Sasaran Paham Radikalisme, BNPT: Karena Mudah Dipengaruhi
Anak Jadi Sasaran Paham Radikalisme, BNPT: Karena Mudah Dipengaruhi

Bangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada
BNPT Ungkap Hanya Teroris di Indonesia Libatkan Anak Kecil: Di Luar Negeri Tidak Ada

Saat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional, BNPT RI Hadir untuk Penyintas Terorisme
Hari Peringatan dan Penghormatan Internasional, BNPT RI Hadir untuk Penyintas Terorisme

Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.

Baca Selengkapnya