Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT: Kelompok radikal selalu gembar-gemborkan konsep jihad keliru

BNPT: Kelompok radikal selalu gembar-gemborkan konsep jihad keliru Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengajak seluruh lapisan masyarakat mewaspadai berbagai ancaman memecah belah persatuan bangsa. Terlebih sekarang ini banyak terjadi kasus-kasus intoleransi sehingga menyebabkan nilai-nilai Pancasila tereduksi.

"Mereduksinya nilai-nilai Pancasila tentu ada sesuatu yang salah telah terjadi di Indonesia. Kalau tidak dirawat, belum tentu ada jaminan akan ada Republik ini dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya, Jumat (18/11).

Lebih lanjut, alumni Akpol 1985 ini mengatakan bahwa, berbagai dimensi harus diwaspadai muncul dari semua sektor, meliputi geografi, demografi, sumber daya alam, sektor ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Dia juga menjelaskan semakin parah dan berbahayanya paham radikalisme dan terorisme masuk ke dalam ideologi-ideologi masyarakat terutama para generasi muda baik usia dini hingga dewasa. Untuk itu, peran masyarakat dibutuhkan untuk menangkal masuknya ideologi menyimpang dari Pancasila.

"Pemahaman konsep jihad, khilafah dan takfiri keliru yang selalu digembar-gemborkan kelompok radikal menjadi tantangan bagi kita semua," tegasnya.

Mantan Kabareskrim Polri ini juga menyoroti maraknya paham radikalisasi yang diwaspadai pada sisi ideologi. Paham ini merupakan ancaman krusial bagi negara. Sasaran utama penyebaran paham ini ialah generasi muda Indonesia.

"Derasnya arus informasi di dunia maya berdampak pada pesatnya penyebaran paham radikalisme di Indonesia. Karena selama ini banyak sekali informasi radikal dari dunia maya mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk di antaranya anak-anak," ujarnya.

Mantan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhanas) ini juga mengutip berbagai survei terkait penyebaran paham radikalisme di Indonesia. Intinya, kata Suhardi, radikalisme merupakan tantangan besar untuk nasionalisme kita ke depan.

Survei Wahid Foundation pada tahun 2016 ini juga melaporkan sekitar 72% masyarakat Indonesia menolak radikalisme. Selain itu, sekitar 7,7% menyatakan berpartisipasi dalam radikalisme, dan 0,4% menyatakan pernah terlibat dalam kegiatan radikalisme.

Survei tersebut menyasar pada responden 150 juta masyarakat Indonesia yang beragama Islam. Jika dikalkulasikan, maka nilai 7,7% tersebut setara dengan 11,5 juta jiwa. Sedangkan 0,4 % setara dengan 600 ribu jiwa.

"Untuk itu, penghalauan paham ini tidak bisa dilakukan oleh BNPT saja. 17 Kementerian atau lembaga akan kami libatkan. Karena kami bekerja tidak hanya menyelesaikan di sektor hilir, tetapi juga di sektor hulu agar akar masalah itu juga tersentuh," tuturnya.

Lalu dalam paparannya terkait masalah Gerakan Revolusi Mental, Suhardi mengatakan bahwa masalah keteladanan dan kejujuran seorang pimpinan adalah paling utama di mata bawahan. Menjadi pemimpin jangan sampai pernah memberikan perintah yang menyimpang kepada bawahan.

"Anak buah tidak akan menyimpang kalau pimpinan tidak memerintahkan untuk menyimpang atau memberikan kesempatan untuk itu (korupsi)," tandasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme
BPIP: Sikap Intoleransi Akar Masalah Radikalisme dan Terorisme

Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila
Pemerintah Diingatkan Harus Lebih Tegas Tangani Kelompok Anti-Pancasila

Organisasi kelompok anti-Pancasila sudah dibubarkan, tapi sel-sel mereka masih terus bergerak di bawah tanah.

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim
13 Tahun BNPT, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kuantitas Kelompok Radikal Jadi Minim

BNPT hadir sebagai kepanjangan tangan pemerintah untuk menjalankan fungsi pencegahan terhadap virus-virus intoleransi.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila
Keberagaman Dinilai Kekuatan Bangsa Harus Dijaga untuk Amalkan Nilai Pancasila

Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Baca Selengkapnya
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama
BPIP Harap Masyarakat Tak Mudah Dipecah Belah Perbedaan Budaya dan Agama

Romo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina
Waspadai Kelompok Intoleran Tunggangi Isu Palestina

Perlu diwaspadai isu Palestina menjadi pintu gerbang kelompok intoleran mendapatkan panggung dan perhatian publik.

Baca Selengkapnya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah

Baca Selengkapnya