BNPT: Kita cegah agar generasi muda tidak terpapar paham radikal
Merdeka.com - Kunci keberhasilan penanggulangan terorisme di Indonesia terdiri tiga elemen. Pertama penguatan Pancasila, kedua sinergi seluruh elemen bangsa, dan ketiga penguatan nilai-nilai kearifan lokal.
"Kami butuh keterlibatan semua pihak. Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di setiap daerah inilah yang menjadi penyambung sinergitas dengan daerah-daerah untuk bersama-sama memberantas paham radikal dan terorisme di seluruh pelosok negeri," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Kamis (12/4).
Menurutnya, langkah-langkah strategis itu terus dioptimalkan BNPT, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini. Tentunya BNPT tidak bisa sendiri melakukan penanggulangan terorisme.
-
Bagaimana cara mencegah terorisme di Indonesia? Di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban terorisme ini, Anda bisa membagikan cara mencegah radikalisme di media sosial. Hal ini penting dilakukan agar tindakan terorisme bisa diminimalisir atau dihilangkan.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah terorisme di Indonesia? Ary mengatakan tantangan tersebut semakin kompleks dengan adanya bonus demografi 2045. Hal itu, ucapnya, menjadi salah satu tugas utama BNPT.
-
Mengapa Pancasila penting bagi Indonesia? Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Mengapa Pancasila penting sebagai ideologi negara? Tujuannya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersatu, merdeka, berdaulat, makmur, baik spiritual maupun material.
Selain itu, penguatan nilai-nilai lokal juga harus digalakkan dalam menghadapi ancaman ideologi transnasional. Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, kearifan lokal memiliki kekuatan pada tokoh agama dan tokoh adat. Karena itu pemerintah sangat mengapresiasi semua elemen bangsa yang turut serta dalam keterlibatanya untuk menanggulangi paham radikal dan terorisme.
"Kelompok radikal terorisme selalu membuat kekacauan. Mereka bekerja secara statis, terus menerus dan menggunakan berbagai cara untuk merekrut anak-anak muda kita bergabung menjadi kelompoknya. Ini yang harus kita cegah agar generasi muda kita tidak terpapar paham radikal terorisme. Keterlibatan tokoh adat dan ulama sangat penting untuk membentengi generasi muda ini," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, mantan Kapolres Depok ini mengapresiasi kegiatan workshop video pendek bersama pelajar dan generasi muda yang digelar FKPT Bengkulu. Menurutnya, ini menjadi sebuah terobosan yang baik, karena kelompok radikal teroris juga menggunakan media sosial dan media visual untuk menyebarkan propaganda. Bahkan Presiden Joko Widodo sangat mengapresiasi kinerja BNPT yang mampu menggerakkan anak-anak muda untuk turut serta melawan paham radikal terorisme melalui duta damai dunia maya dan lomba video pendek ini. Apalagi video-video itu nantinya akan diputar di XXI beberapa daerah dan kota
Selain memimpin Apel Kebangsaan, Suhardi juga memberikan memberikan kuliah umum dihadapan 800 mahasiswa/mahasiswi IAIN Bengkulu. Pada kesempatan itu, Suhardi mengajak generasi muda sebagai penerus bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan global. Karena itu generasi muda harus terus menggali ilmu agar bisa menjadi manusia unggul sehingga bisa diandalkan dalam membangun dan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Persaingan global semakin sengit, kalian harus mempunyai keunggulan. Selain mendapatkan keilmuan umum, kalian juga harus belajar agama, sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara baik untuk kemaslahatan masyarakat dan perdamaian," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaPerlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengungkapkan Global Terrorism Index semakin baik.
Baca SelengkapnyaEmpat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaPerlunya pemanfaatan artificial intelligence (AI) untuk menyebarkan pesan toleransi dan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaPAN memberdayakan anak muda dan menginginkan mereka menjadi pilar penting kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaRomo Benny menyampaikan harapannya agar Indonesia tidak mudah dipecah belah oleh perbedaan kebudayaan atau keagamaan.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaTidak hanya mengedukasi, BPIP juga merumuskan kebijakan-kebijakan yang memperkuat nilai Pancasila
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani menjelaskan tentang tiga ajaran Bung Karno yang perlu diketahui generasi muda Indonesia.
Baca Selengkapnya