Bobol BTPN hingga Rp12 M, Petani & Kuli Bangunan Hanya Lulusan SD
Merdeka.com - Polda Metro Jaya telah mengamankan petani serta tukang bangunan berinisial D dan O. Keduanya ditangkap karena membobol PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, terduga pelaku dapat melakukan aksi kejahatannya itu dengan cara belajar secara otodidak. Hal ini diketahui berdasarkan pengakuannya.
"Pekerjaannya ini sebenarnya pekerjaan petani, tapi punya keahlian di bidang IT. Ada yang petani, ada yang serabutan tapi punya keahlian bahkan ada tukang bangunan tapi punya keahlian untuk ini," kata Yusri kepada wartawan, Rabu (13/10).
-
Dimana penggeledahan dilakukan? 'Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero),' kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
"Kalau pengakuan dia otodidak aja. Sama biasanya kita bisa pengungkapan skiming," sambungnya.
Untuk terduga pelaku ini disebutnya ditangkap sekitar sepekan yang lalu di kediamannya di daerah Sumatera Selatan. Meski begitu, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua orang lainnya.
"(Ditangkap) Di daerah Sumatera sana. Saya katakan tadi memang orang ahli ini seperti skimming jago skimming dan jago IT. Karena ini lulusannya lulusan SD, tukang bangunan kerja petani. Tapi di daerahnya itu spesialis memang, di daerah Sumatera Selatan atau perbatasan Lampung," jelasnya.
Temukan Senjata Api
Selain itu, saat polisi melakukan penggeledahan terhadap rumah salah satu terduga pelaku. Ditemukannya senjata api (senpi).
"Pada saat kita melakukan penggeledahan di kediamannya yang bersangkutan, kita temukan senjata api ini. Makanya saya katakan tadi kita proses dengan kasus yang lain di Undang-Undang Darurat 12 tahun 51 ancaman 12 tahun penjara," tegasnya.
"Kami masih mendalami dari mana senjata api ini ditemukan atau dia dapat," tutupnya.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dibobol. Ada empat pelaku diantaranya D dan O, yang berprofesi sebagai petani dan tukang bangunan.
Para korban tidak pernah melakukan transaksi tapi uang di rekening secara tiba-tiba berpindah ke rekening orang lain. Adapun, korbannya ada 14 nasabah dengan total kerugian mencapai Rp12 Miliar.
"Pelaku kerja sebagai petani tapi punya keahlian serabutan dia bahkan ada yang tukang bangunan," kataArgo.
Berdasarkan hasil penyelidikan, D dan O diduga melakukan akses ilegal terhadap akun nasabah Bank BTPN. Mulanya kedua tersangka melakukan panggilan lewat sambungan telepon.
"Tersangka mengaku staf BTPN Jenius ini kemudian korban terpengaruh mengikuti petunjuk pelaku dengan mengirimkan log in atau daftar di jenius.login yang di dalam link tersebut harus diisi data nasabah dan kode OTP," ujar dia.
Yusri menerangkan akun Jenius nasabah itulah yang diambil alih oleh para pelaku berserta dengan rekening milik nasabah.
"Jadi saat OTP sudah keluar otomatis data nasabah tersebut diambil alih pelaku ini dari inilah dia menguras habis para korbannya," ujar dia.
Dalam hal ini, penyidik masih berkoordinasi dengan pihak BTPN untuk mendata nasabah yang terkena jebakan dari para pelaku.
"Apakah ada korban lain segera melapor kami akan dalami lagi," ujar dia
Guna mempertanggungjawabkan perbuatan kedua pelaku dijebloskan ke bui. Pihaknya masih memburu dua orang pelaku lain yang terlibat.
"Masih ada dua lagi yang kita kejar tapi identitas sudah diketahui," ucap dia.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyelidikan legalitas belasan senpi itu diambil alih Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaISESS Ingatkan Kepemilikan Senpi Ilegal Lebih Besar dari Pemerasan
Baca SelengkapnyaSelain uang, tim penyidik KPK juga menemukan 12 pucuk senjata api.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaKPK menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atas dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian. KPK menemukan uang puluhan miliar Rupiah.
Baca SelengkapnyaModusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaLembaga antirasuah menemukan sejumlah uang dan 12 pucuk senjata api saat penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaKPK menemukan 12 pucuk senjata api dari rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaTeka-teki temuan 12 senjata api di rumah dinas Mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih menyimpan tanda.
Baca SelengkapnyaBelakangan beredar kabar pistol Dito Mahendra milik Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan di rumah dinas SYL diketahui terjadi pada Kamis, 28 September hingga Jumat, 29 September 2023.
Baca Selengkapnya