Bocah 8 tahun di Bali tewas positif flu burung
Merdeka.com - Kasus flu burung di Bali kembali merenggut nyawa. INP, bocah usia 8 tahun dilaporkan tewas dengan status positif terinfeksi virus H5N1.
Korban berasal dari Desa Abang, Kintamani, sebuah obyek wisata terkenal di Bangli. "Hasil lab VCR (Visual Convention Reaction), korban positif terinfeksi virus H5N1," kata Sekretaris Tim Penanggulangan Penyakit Flu Burung RS Sanglah Ida Bagus Ken Wirasandi, Rabi (25/4).
Korban tiba di RS Sanglah setelah dirujuk dari RSUD Bangli dengan gejala klinis suspect flu burung, Selasa (24/4) petang dan langsung dirawat di ruang isolasi Nusa Indah.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Kenapa flu bisa mematikan? Meskipun bagi banyak orang, influenza adalah penyakit ringan yang dapat sembuh dengan sendirinya, influenza dapat mematikan, terutama bagi populasi yang rentan seperti orang tua, anak kecil, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Pada kasus yang parah, flu dapat menyebabkan pneumonia atau komplikasi lain yang dapat berakibat fatal.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Apa itu influenza? Influenza, atau flu, adalah infeksi virus yang sangat menular dan biasanya terjadi pada musim dingin.
-
Apa itu Flu Singapura? Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak dan kadang-kadang orang dewasa.
-
Kenapa kucing bisa flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
Namun sekitar empat jam menjalani perawatan atau sekitar pukul 22.15, nyawa korban tidak tertolong. "Saat tiba, korban sudah dalam kondisi shock," ujar Ken.
Soal penyebab, Ken menyatakan masih mencari kepastian karena berdasarkan keterngan keluarga, korban memiliki riwayat kontak dengan unggas mati sudah sekitar dua bulan lalu.
Kalau berdasarkan teori, riwayat kontak korban dengan unggas mati harusnya terjadi satu seminggu terakhir. "Pada anak memang bisa lebih lama sampai 12 hari, tapi ini sudah lebih. Karena itu kita kirim sampel sweb tenggorokan dan darah yang kita kirim ke Balitbang Depkes," papar Ken.
Awal Februari lalu, bocah 12 tahun asal Kerobokan, Kuta Utara, Badung, juga meninggal akibat positif terinfeksi flu burung. Sedangkan Oktober 2011 lalu, dua orang bocah bersaudara dari Bangli juga meninggal dengan konfirmasi positif terinfeksi virus H5N1.
Dengan demikian, sudah tujuh warga Bali meninggal sejak kasus flu burung menyerang pulau ini pada 2007 lalu. "Sepanjang tahun 2011, kita catat ada 46 pasien terduga flu burung," ujar Ken. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.
Baca SelengkapnyaMenurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Baca SelengkapnyaKasus flu singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaDBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca Selengkapnya