Bocah dianiaya di Season City lumpuh, keluarga tolak maafkan pelaku
Merdeka.com - Ainu Marista (21), kakak keempat dari I, tidak terima perlakuan tiga petugas kebersihan Mal Season City, terhadap adiknya. Menurut Ainu, akibat perbuatan tiga petugas kebersihan tersebut adiknya menjadi lumpuh.
"Enggak. Gimana adik saya tadinya normal, terus sekarang lumpuh. Enggak bisa dimaafkan gitu aja," kata Ainu sambil menangis saat ditemui di Polsek Tambora, Jalan P Tubagus Angke Raya Nomor 1, Tambora, Jakarta Barat, Kamis (8/6).
Ainu mengaku hingga kini belum pernah bertemu dengan para pelaku penganiayaan terhadap adiknya. Sepengetahuan dirinya baru ayahnya yang menemui pelaku.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
-
Kenapa anak itu trauma? Tak hanya luka bakar yang tak kunjung sembuh, kini korban mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya “Aku kan biasanya buka jendela kalau pagi-pagi. Terus dia takut, 'jangan dibuka, aku takut kalau dibakar. Itu ada orangnya.' Jadi dia kayak trauma gitu“
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang cedera? Dalam laga ini, Spalletti menurunkan Calafiori sejak awal. Namun, di babak kedua, ia mengalami kontak fisik ketika Alessandro Bastoni melakukan tekel terhadap Osumane Dembele, yang membuatnya tidak dapat melanjutkan pertandingan.
-
Siapa yang mengalami cedera? Hal ini disebabkan oleh cedera yang dialami Riccardo Calafiori, yang telah dipulangkan kembali ke Arsenal.
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
"Bapak mungkin udah ya. Kalau saya dan yang lain cuma fokus sama I," kata Ainu.
Ainu mengatakan, akibat penganiayaan itu adiknya mengalami luka di lengan kanan. Kendati telah menjalani operasi pada lengannya, namun kondisi I belum pulih.
"Kalau fisik ada gangguan di lengan dan di kepala ada jahitan. Kalau masalah bicara atau ingatan sudah normal. Tapi kadang suka teriak-teriak tidak seperti biasanya. Ada yang beda dari I sebelummya," kata Ainu.
Ainu menambahkan, adiknya dirawat selama 10 hari di RS Tarakan, terhitung sejak awal kejadian penganiayaan pada 11 Mei 2017. Menurut dia, adiknya saat ini masih sering mengeluhkan sakit di tangan dan kepala.
"Dari awal masuk RS sampai operasi pakai BPJS. Full di cover," kata Ainu.
Saat ini I sudah tidak dirawat di RS Tarakan namun harus tetap menjalani perawatan berjalan guna untuk check up atas pemulihan lukanya. Namun dijadwalkan seminggu hanya dua kali dan selebihnya dibayarkan sendiri.
"Check up harus dua kali. Selebihnya umum atau kita urus bpjs lagi," ucap Ainu.
Ainu mengaku khawatir akan masa depan adiknya setelah melihat kondisinya tersebut. Ainu inginkan adiknya normal kembali seperti biasanya.
"Masa depan dia masih panjang. Saya mau dia normal seperti dulu. Tadinya sehat, enggak cacat," kata Ainu.
Menurut Ainu, padahal kondisi adiknya sebelum penganiayaan normal. Namun saat ini kondisi terganggu. Lengannya tidak bisa satu digunakan saat ini dan masih diperban menggunakan gips.
"Gimana mau sekolah, kalau tangan kanannya gitu, nulis gimana, kasihan," ucap Ainu sambil terisak nangis.
Ainu mengatakan jika I anaknya sedikit memberontak jika ia dibentak. Namun pihak keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan kepada I, jika ingin memarahi I anya dibentak saja.
"Saya kalau lihat orang dipukuli sedih. Apalagi adik saya sendiri. I memang orangnya kalau kita bilangin baik-baik dia nurut, kalau dibentak memang agak ngeyel," kata Ainu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo balita yang diduga menjadi korban penganiayaan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSaat ini korban takut bertemu dengan ayah kandungnya dan sempat tidak ingin berkomunikasi dengan ibunya.
Baca SelengkapnyaPihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.
Baca SelengkapnyaSamsul Arif, orangtua korban, menuturkan hasil pemeriksaan pihak rumah sakit menyatakan ada syaraf mata putrinya di sebelah kanan.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaHasil visum nanti akan disampaikan pihak dokter. Dari hasil visum baru diketahui penyebab dislokasi kaki bayi tersebut.
Baca SelengkapnyaMRM dianiaya teman sebayanya RM (10) di sebuah rental PlayStation (PS)
Baca SelengkapnyaPelajar MTs di Semarang Disetrika tubuhnya oleh Kakak Kelas, Begini Nasib Pelaku
Baca SelengkapnyaArif sudah membawa anaknya ke dokter untuk diperiksa. Dia mengaku kuatir denga kondisi kaki anaknya.
Baca SelengkapnyaViral penganiayaan diduga dilakukan oleh seorang baby sitter di Kota Malang terhadap balita Selebragm.
Baca Selengkapnya