Bongkar makam, polisi cari bukti baru kematian Hilarius
Merdeka.com - Polisi melakukan autopsi terhadap jasad Hilarius Christian Event Raharjo, siswa kelas X SMA Budi Mulia, yang tewas dalam duel ala gladiator di Taman Palupuh, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Pihak kepolisian menyatakan autopsi dilakukan guna memudahkan mencari penyebab kematian Hilarius.
"Kasus ini tetap dilanjut karena sudah ada korban dan sudah sampai proses autopsi," kata Kepala Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya, Selasa (19/9).
Ulung menambahkan, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus kematian Hilarius. Menurut dia, sejauh ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi terkait kematiannya.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Penetapan tersangka akan kita lakukan setelah melengkapi pemeriksaan saksi-saksi. Saat ini kita masih melengkapi pembuktian penyebab kematian korban," ujar dia.
Proses pembongkaran makam dan autopsi tersebut dilakukan di pemakaman TPU Perumda, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pembongkaran makam juga turut disaksikan pihak keluarga korban.
Beberapa warga di sekitar pemakaman juga terlihat ikut menyaksikan. Petugas gabungan kepolisian dari Polresta Bogor Kota dan Polda Jawa Barat diturunkan untuk mengawal proses autopsi tersebut. Garis polisi juga mengelilingi sekitar area makam Hilarius. Proses autopsi dipimpin langsung oleh dokter ahli forensik Polda Jawa Barat Komisaris Polisi Dr Ihsan dan dibantu tiga staf dan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polresta Bogor Kota.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca Selengkapnyakorban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaBanyak ditemukan luka pada tubuh mayat yang ditemukan tergeletak itu.
Baca SelengkapnyaKepolisian bersama Tim Forensik Rumah Sakit Sartika Asih Bandung telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca Selengkapnya3 Sampel jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak yang akan kita lanjutkan untuk pemeriksaan visum dan pemeriksaan diatom.
Baca SelengkapnyaPemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan dupa dan senter saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Baca SelengkapnyaTim forensik terlihat mengecek dari atas jembatan, melihat celah jembatan kemudian turun ke bawah jembatan.
Baca Selengkapnya"Kita bisa nanti mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan yang ada di tulisan nantinya sebagai bukti pendukung."
Baca Selengkapnya