BPIP: Hari Kesaktian Pancasila Ingatkan WNI agar Waspada Ideologi Lain
Merdeka.com - Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Aris Heru Utomo mengatakan bahwa Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan warga negara Indonesia (WNI) agar selalu waspada terhadap ideologi lain.
"Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober dimaksudkan untuk mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap gerakan-gerakan untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain," ucap Aris ketika dihubungi oleh ANTARA dari Jakarta, Jumat (1/10).
Seperti yang terjadi pada 1948 dan 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), tutur Aris melanjutkan. Hari Kesaktian Pancasila mengingatkan WNI bahwa ujian untuk mengganti ideologi Pancasila tidak akan pernah hilang, datang dari serangkaian peristiwa yang bertubi-tubi dan bisa datang dari mana pun serta dari siapa pun.
-
Kapan semangat Pancasila diuji? Pancasila adalah pilar yang menjaga kita tetap tegak di tengah badai perbedaan.
-
Apa makna Hari Kesaktian Pancasila? Hari ini mengingatkan kita akan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia ketika Pancasila sebagai dasar negara berhasil dipertahankan melalui peristiwa yang dikenal sebagai 'Gestok' pada tahun 1965.
-
Bagaimana Pancasila membentuk kepribadian bangsa? Hal ini bisa diwujudkan dalam berbagai sikap atau tingkah laku masyarakat di dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana Pancasila membawa bangsa ke kemajuan? Dengan mengamalkan Pancasila, kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang besar.
-
Siapa tokoh yang dihormati di Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kesaktian Pancasila digunakan untuk mengenang tujuh anggota AD yang tewas di Lubang Buaya pada 30 September 1965.
-
Siapa yang memperingati Hari Kesaktian Pancasila? Hari ini mengingatkan kita akan momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia ketika Pancasila sebagai dasar negara berhasil dipertahankan melalui peristiwa yang dikenal sebagai 'Gestok' pada tahun 1965.
Ujian yang kini melanda masyarakat Indonesia, bagi Aris, adalah pandemi Covid-19 dan ideologi transnasional. Berdasarkan pandangan dia, Covid-19 menguji daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, serta ketenangan masyarakat dan pemerintah dalam mengambil kebijakan yang cepat dan tepat.
"Kita bersyukur ada Pancasila yang tetap menjadi bintang penuntun untuk menjaga persatuan, mengatasi semua tantangan, menegakkan keadilan, memperkokoh persaudaraan, serta bergotong royong untuk meringankan penderitaan korban pandemi," ucap dia.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Pancasila hadir secara nyata, menjadi nilai hidup yang bekerja dalam kehidupan bernegara dan nilai yang hidup dalam kebijakan dan putusan pemerintah. Terkait dengan antisipasi terhadap ideologi transnasional, BPIP menggencarkan pembumian nilai-nilai Pancasila kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda.
Ideologi transnasional merujuk pada ideologi global yang penyebarannya difasilitasi oleh kemajuan teknologi, dan memiliki nilai-nilai yang tidak selaras dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Menurut Aris, generasi muda menjadi generasi yang lebih rentan terpapar oleh ideologi transnasional karena kedekatan generasi tersebut pada teknologi dan informasi, khususnya media sosial.
"Jangan sampai generasi muda justru terpengaruh ideologi transnasional, sehingga berkeinginan mengganti Pancasila," kata Aris.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlu dipahami bahwa keberagaman adalah ruh Pancasila yang harus dijaga dan dipertahankan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Baca SelengkapnyaIrjen M Iqbal mengatakan bahwa Pancasila merupakan anugerah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi juga berbicara mengenai sosok pemimpin yang tetap untuk rakyat.
Baca SelengkapnyaPuan berharap Pancasila sebagai landasan negara terus menjadi sumber kekuatan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan Pancasila seluruh hajat hidup masyarakat berbeda latar belakang diwadahi untuk hidup dalam kerukunan.
Baca SelengkapnyaPancasila sebagai benteng utama dalam menjaga persatuan bangsa, serta langkah-langkah konkret perlu diambil untuk menghadapi ancaman radikalisme.
Baca SelengkapnyaIndonesia sekarang ini adalah yang terbaik karena mampu merangkum keberagaman seperti pada semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Baca SelengkapnyaPancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung nilai-nilai luhur yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberi sambutan pada Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) di Stadion Manahan Solo, Rabu (20/9)
Baca SelengkapnyaJokowi meminta seluruh relawan tidak melakukan provokasi dan fitnah.
Baca SelengkapnyaMahfud MD mengatakan, etika yang rapuh sejak era Orde Baru telah melahirkan praktik KKN.
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya