BRIN: Kebijakan Iptekin di Indonesia Masih Kurang Menjadi Prioritas
Merdeka.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, isu kebijakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (iptekin) harus dibumikan di Tanah Air. Tujuannya agar iptekin berkontribusi besar terhadap pembangunan dan menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
"Kebijakan iptekin di Indonesia masih dirasa kurang menjadi prioritas jika dibandingkan oleh negara-negara maju. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa pembangunan ekonomi berbasis iptekin di Indonesia masih kurang menemukan gaungnya," kata Pelaksana tugas Direktur Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi (PKRTI) BRIN Dudi Hidayat di Jakarta, Kamis (14/10).
Dia mengungkapkan, hingga saat ini isu kebijakan iptekin masih belum menjadi diskursus publik utama baik di kalangan pembuat kebijakan di level pusat dan daerah, industri, akademisi, maupun di masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan prioritas? Prioritas adalah sebuah pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan cepat. Prioritas adalah istilah yang mana berarti dianggap penting dan tentunya akan diutamakan.
-
Apa fokus utama diskusi BPIP? Tema diskusi yakni 'Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara' dan berfokus pada upaya menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan etika yang dihadapi oleh para pejabat publik.
-
Apa kriteria yang harus dipertimbangkan untuk menentukan skala prioritas? Dikutip dari buku Pengembangan Kepribadian dan Profesional (2019), terdapat 4 kriteria dari skala prioritas.
-
Apa fokus pembangunan IKN? 'Formulasi pembangunan IKN adalah percampuran dari Pusat Administratif (KIPP) dan Pusat Perekonomian. Akan ada 9 Wilayah Pembangunan (WP) di IKN dan nomor 1 adalah wilayah KIPP yang kami fokuskan saat ini dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Namun, di saat yang bersamaan kami juga telah memulai perencanaan untuk WP lainnya,' kata Agung.
-
Mengapa penting untuk membuat skala prioritas? Tips mengatasi sifat boros yang kedua adalah dengan membuat skala prioritas. Setiap orang memiliki prioritas dalam hidupnya. Prioritas ini pun berbeda-beda jenisnya, baik makanan, pakaian, sepatu, maupun memiliki gadget. Membuat skala prioritas berarti menyusun anggaran berdasarkan daftar kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu.
-
Mengapa inisiatif dianggap penting? Pengertian ini menegaskan bahwa inisiatif melibatkan sikap mandiri dan keberanian dalam mengambil keputusan serta bertindak tanpa harus menunggu arahan.
Menurutnya, perlu intervensi pemerintah dalam mendorong aktivitas-aktivitas penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) di Indonesia agar akselerasi pembangunan dapat terjalin.
Peneliti Direktorat PKRTI BRIN, Anugerah Yuka Asmara menjelaskan, iptekin menjadi salah satu elemen kunci dalam mendorong dan mempercepat pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan pada banyak negara maju.
Sejak 1990-an, banyak negara berkembang telah berupaya mengejar ketertinggalan pembangunan ekonominya melalui pendekatan iptekin.
"Beberapa dari mereka kemudian berhasil melepas status negara berkembang menjadi negara maju yang disebut sebagai negara industri baru," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Yuka menerangkan, meniru, mereplikasi, mengadaptasi dan mengabsorbsi kebijakan iptekin tersebut menjadi salah satu bentuk praktik-praktik terbaik yang dilakukan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Namun demikian, seringkali implementasi kebijakan tersebut berjalan tidak sesuai dengan rencana atau tidak mencapai tujuan.
Untuk itu, kebijakan iptekin di Indonesia perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan yang antara lain akademisi, pemerintah, industri, dan masyarakat.
Kebijakan iptekin dapat menjadi salah satu prioritas dan pertimbangan utama oleh para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan dalam menentukan arah kebijakan nasional di Indonesia.
Untuk memahami kebijakan iptekin dan proses implementasinya di berbagai negara, PKRTI BRIN berkolaborasi dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) dan Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) menyelenggarakan The Indonesian Science-Technology-Innovation (STI) Policy Lecture Series I – 6, yang berlangsung pada 12 Oktober hingga 21 Desember 2021.
Acara the Indonesian STI Policy itu diharapkan dapat mengkomunikasikan dan mendiseminasikan informasi dan pengetahuan terkait kebijakan iptekin kepada seluruh masyarakat di Indonesia, agar tujuan dari kebijakan iptekin dapat diterima oleh publik secara luas di Indonesia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plt Kepala Badan Otorita IKN, Basuki Hadimuljono blak-blakan, soal konflik lahan IKN dengan warga lokal
Baca SelengkapnyaDi tengah ketidakpastian ini, kebijakan di Indonesia harus lebih cepat.
Baca SelengkapnyaHIPMI minta Prabowo dan Gibran tidak melupakan industri baja untuk dikembangkan.
Baca SelengkapnyaBudiman mengingatkan IKN merupakan sebuah antisipasi Indonesia terhadap pemerataan pertumbuhan dan kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaPasangan Capres-Cawapres, Anies-Cak Imin (AMIN) mengkritisi pembangunan IKN.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, mega proyek tersebut hanya dinikmati oleh aparat negara, bukan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaIKN hanya memberikan dampak ekonomi yang terbatas.
Baca SelengkapnyaPembangunan IKN ini, kata Hashim, akan dilanjutkan dengan pengadaan sarana dan prasarana yang memadai.
Baca SelengkapnyaAnggaran pembangunan IKN yang dialokasikan pada APBN 2025 hanya sebesar Rp143,2 miliar. Turun drastis dari APBN 2024.
Baca SelengkapnyaHKI berharap dengan adanya RPP ini, sektor industri di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang dengan pesat.
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini memiliki utang luar negeri sebesar Rp8.400 triliun.
Baca Selengkapnya