BSSN Jamin Keamanan Sistem Aplikasi PeduliLindungi
Merdeka.com - Badan Siber dan Sandi Negara menyatakan bahwa sistem pelacakan kontak PeduliLindungi aman. BSSN bertanggung jawab atas desain keamanan pada sistem PeduliLindungi dan forensik jika diperlukan.
"Target pemerintah jelas, selalu mengedepankan keamanan baik data maupun unsur yang terlibat," kata Direktur Operasi Keamanan dan Pengendalian Informasi BSSN, Rinaldy dilansir Antara, Rabu (8/9).
Menurut Rinaldy, lembaga tersebut menerapkan tiga pengamanan untuk sistem PeduliLindungi, yaitu pengamanan pada aplikasi, pengamanan pada infrastruktur (termasuk pusat data) dan pengamanan data.
-
Bagaimana melindungi data pribadi dari pencurian? Pastikan semua perangkat kamu memiliki perlindungan maksimal yang dapat memberikan peringatan tentang pencurian identitas dan kebocoran data.
-
Mengapa keamanan penting di PDNS 2? Alfons menekankan pentingnya keamanan dalam pengelolaan pusat data. Sistem operasi, baik itu VMware maupun Windows, harus diamankan dengan baik.
-
Bagaimana cara mengamankan kata sandi utama di Pengelola Kata Sandi? Biar makin aman, aktifkan opsi pencadangan dan pemulihan kata sandi. Aktifkan juga fitur autentifikasi dua faktor agar keamanan makin berlipat-lipat.
-
Bagaimana cara mengamankan sistem operasi di PDNS 2? Langkah-langkah keamanan seperti pembaruan rutin, pengaturan firewall, penggunaan antivirus, dan pengawasan akses harus dilakukan secara konsisten.
-
Bagaimana BRI menjaga keamanan transaksi nasabah? BRI juga terus mengimbau dan memberikan edukasi kepada nasabah, serta masyarakat untuk dapat bertransaksi aman dan nyaman.
-
Bagaimana cara perusahaan keamanan siber Palo Alto Networks menjaga keamanan perbankan? Melalui Palo Alto networks Next Generation, keamanan siber yang dipasang di perbankan sangat ketat dan kokoh.
Lembaga tersebut mengaplikasikan enkripsi untuk memperkuat keamanan ketika aplikasi PeduliLindungi digunakan. Selain memperkuat keamanan, Rinaldy juga mengingatkan masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial. Masih ada masyarakat yang dengan sengaja membagikan data mereka di media sosial.
Akibatnya, data tersebut digunakan untuk mengakses PeduliLindungi. Beberapa waktu lalu, sertifikat vaksinasi COVID-19 milik Presiden Joko Widodo beredar di media sosial.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Kesehatan dan BSSN dalam keterangan pers bersama pekan lalu menyatakan nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Jokowi didapatkan dari situs Komisi Pemilihan Umum.
Sementara itu, tanggal vaksinasi Presiden Jokowi tersedia pada pemberitaan media massa. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk mengakses sertifikat vaksinasi, menggunakan fitur pemeriksaan sertifikat vaksinasi COVID-19 di aplikasi PeduliLindungi.
Mengenai hal ini, Rinaldy menyoroti pentingnya literasi masyarakat soal keamanan informasi, termasuk mengenai cara melindungi data pribadi.
Data-data yang diberikan di media sosial misalnya, bisa diambil pihak yang tidak bertanggung jawab, kemudian dikombinasikan dengan data yang diperoleh dari platform lain, untuk mendapatkan informasi tertentu dari orang lain.
Aplikasi PeduLindungi saat ini digunakan untuk pendaftaran vaksinasi COVID-19 dan sertifikat digital tanda sudah mendapatkan vaksinasi.
Di sistem tersebut, terdapat data pribadi pengguna seperti nomor induk kependudukan, nama lengkap, tanggal lahir, nomor ponsel dan alamat email.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI telah memiliki strategi dalam menjaga data nasabah.
Baca SelengkapnyaBRI telah menerapkan berbagai langkah strategis untuk melindungi data nasabah.
Baca SelengkapnyaMenkopolhukam: CISRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata
Baca SelengkapnyaHari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pelbagai persiapan pengamanan menjelang upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaBegini strategi Bank BRI hadapi ancaman hacker dengan memperkuat sistem keamanan siber.
Baca SelengkapnyaBudi Arie akhirnya menjawab desakan agar mundur dari kursi Menkominfo.
Baca SelengkapnyaCSIRT pada seluruh kementerian dan lembaga harus berperan aktif dalam memperkuat sistem pengamanan data.
Baca Selengkapnyapemerintah membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Batam, hingga di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaKomnas HAM beberkan peretasan PDN itu berisiko merugikan warga negara dalam tiga aspek.
Baca SelengkapnyaKominfo telah menyediakan fasilitas pencadangan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 1 yang berada di Serpong dan PDNS 2 di Surabaya.
Baca Selengkapnya