Buang air di sungai, nenek diterkam buaya
Merdeka.com - Sapia (80), warga Desa Sangkima Lama, Kabuaten Kutai Timur, Kalimatan Timur, hampir saja menjadi korban buaya saat tengah berada di sebuah sungai bernama Sangkima, Jumat (22/3).
Akibatnya, kepala Sapia mengalami luka parah akibat terkam itu. "Beruntung, nenek itu berhasil meloloskan diri. Namun, mengalami luka parah di bagian kepala sehingga dia langsung dilarikan ke rumah sakit milik Pertamina, tak jauh dari Desa Sangkima Lama," kata Kepala Desa Sangkima Lama, Murdoko, Sabtu (23/3).
Rahman, salah seorang staf Desa Sangkima Lama yang sempat membawa Sapia ke rumah sakit, mengatakan saat kejadian korban tengah buang air besar di sungai. Tiba-tiba seekor buaya mencoba menerkamnya.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
-
Apa yang membuat kondisi korban gigitan ular sangat parah? 'Tiga korban gigitan ular berbisa itu warga Kampung Cibogo dan Kampung Pamoean. Tetapi mereka menolak untuk dirujuk ke RSUD Banten,' kata Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Lebak. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (6/2). Rencananya, tim medis relawan dan dokter akan mengunjungi tiga korban gigitan ular yang kini kondisinya cukup parah.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Mengapa kepala kerangka dipenggal? Penempatan yang rapi dan hati-hati menunjukkan adanya kesengajaan dan kehati-hatian, bukan terjadi karena pergerakan yang tidak sengaja atau karena faktor alami lainnya.
"Usai buang air besar, Sapia kemudian pergi ke pinggir sungai untuk membersihkan diri. Namun tiba-tiba seekor buaya menerkam kepalanya lalu korban terhempas ke sebuah kayu hingga akhirnya gigitan buaya itu terlepas," kata Rahman seperti dilansir Antara.
Menurutnya, dalam keadaan terluka parah di bagian kepala, Sapia masih sempat merayap ke rumahnya. Dia lantas ditolong warga dan segera dilarikan ke rumah sakit.
"Luka sobek akibat gigitan buaya di kepala Sapia cukup parah sehingga harus mendapat 11 jahitan. Bagian wajahnya juga membengkak, kemungkinan akibat terbentur saat dihempaskan oleh buaya tersebut," ungkap Rahman.
Kasus buaya menerkam manusia di Sungai Sangkima lanjut Rahman sudah tujuh kali terjadi, empat warga di antaranya tewas.
"Sudah empat orang warga yang tewas akibat diterkam buaya di Sungai Sangkima Lama. Tiga orang lainnya, berhasil selama namun warga yang selamat umumnya menderita luka-luka tetapi terparah yang dialami nenek Sapia," kata Rahman. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaKorban kini masih menjalani perawatan medis di RSUD Indrasari.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya