Budi Waseso akui BNN hingga TNI disusupi anggota sindikat narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, menyampaikan kekhawatirannya mengenai kondisi peredaran narkoba saat ini. Budi juga memaparkan, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba.
Bahkan Budi mengakui, banyak orang yang sudah terlibat dengan sindikat barang haram itu. Baik di lembaganya hingga TNI.
"Di BNN ada, di polisi ada, di TNI juga ada," kata Budi saat berpidato dalam sarasehan di Mapolresta Medan, Selasa (10/11).
-
Siapa yang mengendalikan pabrik narkoba di Malang? Pabrik ini dikendalikan warga negara Malaysia yang masih buron.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Bagaimana narkoba bisa mengancam keberlanjutan negara? 'Kalau generasi muda kita sudah dihancurkan siapa yang akan melanjutkan keberlanjutan negara ini kalau kita tidak selesaikan dari generasi muda,' pungkasnya.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Budi menilai ada kepentingan asing ingin menghancurkan Indonesia terkait penyelundupan narkoba ini. Alasannya, ada pihak-pihak yang diduga membiarkan narkoba dalam jumlah besar masuk ke Indonesia.
"Kita tahu narkoba ini paling banyak dari China, Taiwan, Nigeria, ada juga Iran. Dari sana terlihat adanya kepentingan negara luar yang menginginkan kehancuran Indonesia. Kenapa? Karena mereka mengekspor ke sini, di sini tujuannya. Ini yang nanti harus didalami Lemhanas, TNI, dan dari BIN," sambung Budi.
Budi menambahkan, sebagian kecil pengiriman narkoba itu sudah mereka kuntit. Namun, sebagian besar masih menunggu kelengahan aparat Indonesia buat masuk dari pelabuhan-pelabuhan kecil. Menurut dia, ada ratusan ton narkoba menunggu diselundupkan ke negeri ini.
"Kita sudah kirim anggota ke Tiongkok dan Taiwan. Kita tahu ada ratusan ton narkoba yang dikapalkan ke wilayah ini," lanjut Budi.
Kondisi ini menurut dia sangat mengkhawatirkan. Sebab narkoba membuat kerusakan permanen pada orang yang terkena. Para pengedar pun akan terus mencari generasi baru pengguna narkoba.
Mantan Kabareskrim ini mengatakan, guna mengatasi peredaran narkoba, semua elemen masyarakat harus saling membantu.
"Bukan hanya penindakan, kita juga harus melakukan pencegahan," ucap Budi.
Sarasehan ditutup dengan pemusnahan sejumlah barang bukti narkoba yang disita Polresta Medan pada tahun ini. Pemusnahan dilakukan langsung oleh Budi bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Ngadino, Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, dan sejumlah pejabat lainnya. Mereka turut memblender sabu-sabu dan pil ekstasi sebelum memasukkannya ke dalam air panas.
Berdasarkan data yang diberikan, narkoba dimusnahkan terdiri dari satu ton ganja, 22 ribu butir pil ekstasi, 13 kilogram sabu, 4,5 kilogram bahan pembuat sabu. Narkoba itu merupakan bagian dari barang bukti dari 1.031 kasus narkoba yang diungkap jajaran Polresta Medan.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaWNI tersebut bernama Dewi Astuti alias Dinda yang kini masih diburu oleh BNN karena merupakan bandar besar yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaLuqman juga menduga terdapat penggunaan drone untuk menjatuhkan narkoba di titik koordinat yang sudah ditentukan oleh para pengedar.
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca SelengkapnyaKode atau petunjuk berkaitan dengan website hydra tersebut dibuat para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan pabrik narkoba di Bali beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaPerkiraan yang sudah masuk ke Indonesia untuk diedarkan mencapai 100 hingga 500 kilogram.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat.
Baca Selengkapnya