Buka Raimuna Nasional, Jokowi minta Pramuka jadi garda terdepan NKRI

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Raimuna Nasional di bumi perkemahan di Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (14/8). Membuka sambutannya, Jokowi mengucapkan selamat Hari Gerakan Pramuka Indonesia ke-56. Gerakan Pramuka Indonesia lahir pada 14 Agustus 1961.

"Walaupun usia bertambah tetapi saya minta semangatnya harus tetap muda, selalu produktif dalam berkarya, inovatif, kreatif dan menjadi terdepan menjaga NKRI," kata Jokowi.

"Dan menjadi garda terdepan perubahan karena ingat, Pramuka adalah Praja Muda Karana yang artinya jiwa muda yang suka berkarya. Tepuk pramuka!" sambung dia.

Kepada seluruh peserta Raimuna Nasional, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengingatkan semangat muda harus selalu ada di pundak untuk menjaga keberadaan pramuka. Di tengah perubahan global, generasi mudah harus melakukan terobosan baru yang tidak monoton.

"Kita harus selalu ingat generasi pramuka milenial Y yang berpikirnya beda dengan generasi sebelumnya. Mereka generasi adaptif, kreatif, inovatif. Untuk itu, lakukan terobosan (tapi) jangan terjebak rutinitas dan monoton," jelas Jokowi.

Tidak hanya itu, Jokowi juga mengingatkan bahwa peserta Raimuna Nasional jangan hanya pandai membangun tenda atau simpul tali tetapi harus disiplin bermedia sosial.

"Harus pandu disiplin media sosial yang positif. Pakai cara kreatif yang dekat dengan generasi milenial untuk rasa bangga dan cinta tanah air. Harus tinggalkan pendekatan lama yang tidak pas untuk digunakan saat ini," tegas Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi meminta peserta Raimuna Nasional untuk membangkitkan rasa bangsa terhadap tanah air. Rasa bangga itu harus dimulai dari gerakan pramuka. Masa-masa muda harus diisi dengan hal positif dan inovasi.

"Ingat hyme pramuka. Pramuka Indonesia manusia pancasila. Pancasila dasar kita, pemersatu bangsa, rumah kita bersama. Saya pramuka, saya Indonesia, saya Pancasila," ucap Jokowi menutup sambutannya.

Acara ini dihadiri sejumlah menteri kabinet kerja. Mereka adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi.