Bulog pengoplos rastra di Sumsel digerebek, 39 ton beras disita
Merdeka.com - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan menggerebek gudang penyimpanan sekaligus pengoplos beras pra sejahtera (rastra) atau raskin. Dua orang diamankan berikut barang bukti beras sebanyak 39,3 ton hasil oplosan.
Penggerebekan tersebut dilakukan di gudang Bulog GBB Manggul di Jalan Jaksa Agung R Suprapto, Lahat, Sumsel, Selasa (18/7). Gudang itu tempat menyimpan beras rastra untuk beberapa kabupaten, yakni Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Pagaralam, Pali, dan Prabumulih.
Kapolda Sumsel Irjen Agung Budi Maryoto mengungkapkan, penggerebekan dilakukan atas tindaklanjut informasi warga yang menerima rastra tak layak konsumsi. Tim Satgas beras dipimpin Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel menemukan gudang Bulog Sub Divre Lahat dan ditemukan 39,3 ton beras yang sudah dioplos.
-
Dimana Bulog menyimpan gabah dan beras hasil penyerapan? Ditemui di lain kesempatan pada kunjungan kerja monitoring ketersediaan stok di Gudang Bulog Purwomatani Sleman dan Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Sragen pada Senin (29/04), Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memantau kinerja Bulog di daerah terkait progres penyerapan hasil panen gabah dan beras dalam negeri.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Dimana BULOG datangkan jagung? 'Hari ini saya pastikan langsung kedatangan kapal pertama dari Vietnam sebanyak 20 ribu ton jagung pakan.
-
BULOG salurkan jagung ke peternak? Selanjutnya Budi Waseso mengatakan jagung pakan impor ini akan segera dijual ke peternak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah untuk meredam kenaikan harga jagung pakan yang saat ini terjadi.
-
Kapan Bulog menyerap beras petani? Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Apa yang dilakukan Bulog di Pasar Johar Karawang? Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dalam keterangannya menegaskan, pihaknyasudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 200 hingga 300 ton per hari ke Pasar Johar Karawang.
"Beras ini dioplos dari kualitas buruk dengan beras yang bagus," ungkap Agung, Senin (24/7).
Dijelaskannya, modus operandi yang digunakan dengan mengoplos rastra bulog kemasan karung 50 kilogram pengadaan tahun 2017 yang berkualitas baik dicampur dengan beras kemasan 15 kg pengadaan tahun 2016 yang bermutu rendah atau tidak baik. Lalu, beras itu didistribusikan kepada masyarakat.
"Sejauh ini belum diketahui berapa banyak beras hasil oplosan yang sudah beredar di masyarakat, hanya saja ada 39,3 ton beras rastra kita sita," ujarnya.
Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan tiga orang, yakni Kepala Bulog Sub Divre Lahat inisial AM, penanggung jawab pengoplosan berinsial HD, dan kepala gudang inisial FB. Mereka disangka melanggar Undang-Undang tentang perlindungan konsumen dan diancam hukuman minimal lima tahun penjara.
"Belum ada yang ditetapkan tersangka karena kita mencari tahu dulu apakah pengoplosan rastra dibenarkan atau tidak," terangnya.
Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Irawan David Syah menambahkan, pihaknya masih mendalami komposisi dari pengoplosan beras tahun 2016 dengan beras tahun 2017.
"Ada laporan warga bahwa beras oplosan ini ditolak saat diedarkan, kondisinya sangat tidak layak konsumsi. Dari sanalah kita selidiki dan ditemukan dugaan pelanggaran," pungkasnya. (mdk/msh)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini untuk menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSatgas pangan Polri memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini
Baca SelengkapnyaBulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProgram "Grebek Pasar" ini besutan Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca SelengkapnyaPengoplos beras akan dikenakan sanksi pidana Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Baca SelengkapnyaKhusus di bulan Februari, Bulog sudah mengeluarkan 60 ribu ton beras.
Baca SelengkapnyaHal ini ini dilakukan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan melalui pemenuhuan stok beras nasional.
Baca SelengkapnyaPihaknya sempat kesulitan untuk masuk kedalam gudang beras yang telah diindikasi melakukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi melaporkan hingga saat ini pihaknya telah menyerap sebanyak 18.000 ton jagung dari petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaHingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
Baca SelengkapnyaBULOG tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah terutama dalam menyikapi risiko dampak El Nino.
Baca SelengkapnyaSebanyak 490.000 ton beras impor tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak
Baca Selengkapnya