Bunuh Rimson, Firhot tikam Kapolsek Parogil saat diringkus
Merdeka.com - Pembunuhan sadis terjadi di Dusun Lae Sulfi, Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga Pungga, Dairi, Sumut, Rabu (24/10) petang. Saat akan diamankan pelaku menikam dada dan lengan Kapolsek Parongil, AKP Sayuti Malik.
Berdasarkan informasi dihimpun, tindak pidana pembunuhan itu dilakukan Firhot Manahan Nababan (43). Dia membunuh Rimson Sitorus (46) di halaman rumah tetangganya itu sekitar pukul 15.30 Wib.
"Motifnya diduga dendam lama akibat permasalahan batas tanah pekarangan rumah sekira tahun 2016, yang sebenarnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kepala desa setempat, dan persaingan dagang," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja.
-
Kenapa rumah dinas bupati terbengkalai? Dilansir dari kanal YouTube Bucin TV, istana putih itu dari awal direncanakan akan menjadi rumah dinas bupati. Namun setelah selesai dibangun pada tahun 2013, rumah itu tidak pernah digunakan sama sekali.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Kenapa konflik agraria di Tanjung Morawa memicu kerusuhan? Namun pasca kemerdekaan Indonesia, Deli Planters Vereeniging kembali dan ingin mengusir para penduduk yang sudah lama merawat tanah yang tinggalkannya tersebut. Penduduk yang sebagian besar petani itu menolak dan terjadilah konflik besar-besaran.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
Menurut keterangan saksi yang hadir di lokasi kejadian, pembunuhan itu bermula saat Firhot mendatangi Rimson. Di sana dia dijamu tetangganya itu. Rimson kemudian bertanya pada Firhot.
"Apakah ada gas di warung kita?" Firhot menjawab, "Ada."
Selanjutnya, Rimson menyuruh anaknya, Irwanto Sitorus, membeli gas ke warung milik Firhot.
Tiba-tiba Firhot menikam leher Rimson. Saksi yang hadir di sana mencoba melerai dan membantu, namun Rimson balik menyerang, sehingga mereka menyelamatkan diri ke perladangan dan kediaman adik korban, Arlen Sitorus, untuk memberitahukan kejadian itu.
Arlen pun mendatangi kediaman abangnya. Namun dia juga dikejar Rimson dengan pisau panjang. "Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada kepala desa. Kepala desa menelepon personel Polsek Parongil," jelas Tatan.
Sekitar pukul 17.30 Wib, Kapolsek Parongil AKP Sayuti Malik bersama sejumlah anggotanya tiba di lokasi. Mereka mendapati Rismon di depan rumahnya sambil memegang pisau panjang dan belati. Sayuti kemudian meminta Rismon untuk menyerahkan diri. Tersangka bergeming.
Tembakan peringatan dilepaskan. Rismon pun melemparkan pisau panjangnya.
"Tersangka mendekati personel, Kapolsek mundur dan terjatuh. Saat itu juga tersangka memanfaatkan waktu untuk menikam kapolsek pada bagian dada sebelah kiri dan lengan kiri dengan pisau belati yang pada saat itu masih dipegang oleh tersangka," jelas Tatan.
Melihat Sayuti ditikam, masyarakat spontan menyergap Rismon. Dia pun dihakimi.
Sayuti langsung dilarikan ke RSUD Sidikalang untuk mendapatkan perawatan. Tersangka berhasil diamankan, kemudian dibawa ke rumah sakit itu untuk mendapatkan perawatan.
Setelah tersangka dilumpuhkan, personel Polsek Parongil mengamankan dan memeriksa tempat kejadian perkara (TKP). Mereka mendapati tubuh Rimson tergeletak tanpa kepala di depan rumahnya. Kepalanya ditemukan di samping rumah tersangka, atau sekitar 40 meter dari tubuhnya. Jasad korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Sidikalang.
"Dari lokasi kita mengamankan barang bukti berupa sebilah pisau panjang dan sebilah belati bergagang kayu,” jelas Tatan.
Kapolsek dan tersangka masih menjalani perawatan di RSUD Sidikalang. Sementara polisi masih mendalami kasus pembunuhan dan penganiayaan itu, termasuk memastikan motif tersangka melakukan pembunuhan sadis.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumatera Barat (Sumbar) masih mengusut kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaPelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaKetua RT di Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis Yoyo mengungkapkan kondisi kampung ketika Tarsum secara keji memutilasi sang istri.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKorban enggan membayar utang yang dijanjikan sehingga keduanya cekcok mulut.
Baca SelengkapnyaKetua Harian Kompolnas Irjen Pol (purn) Arief Wicaksono Sudiutomo membeberkan sejumlah fakta kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi mutilasi seorang suami terhadap istrinya menggegerkan Dusun Sindangjaya, Ciamis. Pelaku bahkan sempat menawarkan potongan tubuh korban ke tetangganya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca SelengkapnyaAKP Dadang Iskandar sempat mengancam personel polisi sesaat sebelum menembak rumah dinas Kapolres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaTersangka ditahan polisi, tidak lama setelah aksi memutilasinya yang menggemparkan masyarakat
Baca Selengkapnya