Burung endemik Kalimantan jadi incaran kolektor burung di Jawa dan Sulawesi
Merdeka.com - Penyelundupan ratusan burung endemik Kalimantan, dengan tujuan ke Sulawesi dan Jawa, berhasil digagalkan. Bermacam jenis burung itu, didapat dari sejumlah wilayah di pedalaman Kalimantan Timur. Bagi kolektor, burung-burung itu dihargai hingga Rp 1,5 juta per ekor.
Dari keterangan pemilik burung, terduga penyelundup, ZM (40), ratusan burung liar itu dia beli dari pemasok dengan harga variatif, mulai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per ekor.
"Tapi di luar sana, di Sulawesi dan Jawa, bisa laku sampai Rp 1,5 juta per ekor, untuk jenis beo," kata Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Samarinda Agus Sugiyono, saat berada di BKSDA Kaltim Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kamis (16/11).
-
Kenapa hewan liar bahaya untuk dipelihara? Hewan liar biasa ditangkap atau dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan. Hewan liar dengan naluri liar sering tidak memiliki temperamen yang baik sebagai hewan peliharaan.
-
Kenapa Kura-kura Ambon dilindungi? Sayangnya, populasi Kura-kura Ambon telah mengalami penurunan yang signifikan akibat perburuan ilegal dan hilangnya habitat.
-
Dimana burung teror hidup? Phorusrhacids mendapat julukan sebagai 'burung teror' karena mereka tidak hanya pemakan daging, bukan memakan buah-buahan atau biji-bijian seperti kebanyakan burung raksasa, namun mereka juga merupakan predator puncak selama setidaknya 43 juta tahun di Amerika Selatan dimana terdapat banyak mamalia besar, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (8/11).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kepunahan burung? Matthews juga menekankan berbagai faktor lain yang mempercepat proses kepunahan burung, termasuk perburuan oleh manusia dan penyakit yang dibawa ke lingkungan baru.
-
Mengapa burung engang tanah selatan dianggap sial? Menurut survei 2014 yang dijelaskan dalam Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine, burung enggang selatan sering dianggap sebagai pembawa sial dan pertanda buruk.
-
Bagaimana bulu burung itu dilestarikan? 'Bulunya sangat terjaga, Anda juga akan melihat bahwa ia mempertahankan banyak warnanya—warna coklat dan berwarna-warni yang kaya dan tidak ada tanda-tanda kerusakan akibat serangga,' kata Morris.
Dia menerangkan, burung-burung itu memang tidak dilindungi. Namun kehidupannya di alam liar, dilindungi oleh Undang-Undang. "Ini bukan satwa langka yang dilindungi. Tapi karena liar, jadi dilindungi. Untuk jual belinya, harus memenuhi persyaratan," ujar Sugiyono.
Dari interogasi terhadap ZM, ratusan burung itu didapat diantaranya dari sekitar hutan di Muara Badak dan daerah Tabang, di Kutai Kartanegara, dan hutan lainnya di Kalimantan Timur.
"Ini burung endemis Kalimantan. Ya itu tadi, boleh diperjualbelikan tapi harus memenuhi persyaratan. Pemasoknya ini kita cari, bekerjasama dengan BKSDA," tegasnya.
Sementara Koordinator Satgas Pengamanan Hutan BKSDA Kaltim Suryadi menambahkan, burung-burung yang akan diselundupkan itu memang tergolong burung mahal. "Pelakunya ini diancam 1 tahun penjara dan denda Rp 50 juta," katanya.
"Ya, pemasok kepada ZM sebagai pengumpul ini ada 4-5 orang. Kita lagi selidiki, telusuri mereka-mereka ini, yang menangkap dan menjual burung tanpa dokumen," ungkap Suryadi.
Sementara, petugas BKSDA Kaltim lainnya, Neti Terik menambahkan, penjualan dan pengiriman burung-burung diperbolehkan dengan ragam persyaratan seperti diamanahkan Undang-Undang.
"Ada kuota yang diatur sampai akhir tahun 2017. Jadi tidak bisa sembarangan," kata Neti.
Diketahui, 426 burung ragam jenis gagal diselundupkan ke Sulawesi dan Jawa oleh petugas Karantina, Rabu (15/11) siang kemarin, dari atas kapal Queen Soya yang berangkat dari pelabuhan Samarinda tujuan Parepare, Sulawesi Selatan. Sempat tidak ada yang mengaku memiliki burung-burung itu.
Namun setelah diturunkan dari atas kapal, 34 kotak berisi burung itu, akhirnya ada yang mengakui. ZM (40) terduga penyelundup akhirnya diamankan ke BKSDA Kaltim. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca Selengkapnya7 kucing liar di Indonesia yang langka dan terancam punah
Baca SelengkapnyaBurung Kuau Raja memiliki ciri khas ekor yang unik namun terancam punah.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca SelengkapnyaMemelihara hewan liar dan eksotis menghadirkan ancaman bagi diri kita dan hewan yang dipelihara.
Baca SelengkapnyaHewan endemik dari Pulau Sumatera ini statusnya sudah diambang kepunahan akibat perburuan liar oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 7 jenis kura-kura yang dilindungi di Indonesia yang penting untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi rumah bagi berbagai jenis burung yang memukau. Intip jenis burung endemik yang umum dijumpai.
Baca SelengkapnyaMirisnya, burung-burung endemik ini kian hari kian langka.
Baca Selengkapnya