Cak Imin-Bachtiar Nasir sepakat lupakan luka lama NU dan Masyumi
Merdeka.com - Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Nusantara Mengaji menggelar Khataman Alquran di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Jakarta, Kamis (30/11) semalam.
Hadir sebagai penceramah Inisiator Nusantara Mengaji Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar, Pengasuh Pesantren Ummul Quro PondokCabe KH Syarif Rahmat, Koordinator Nasional Jazilul Fawaid dan Ketua Indonesia Murajaah Deden Makhyaruddin.
Dalam acara tersebut, Bachtiar Nasir dan Cak Imin sepakat akan menyatukan umat dan melupakan sejarah masa lalu yang menimbulkan trauma hingga saat ini.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
-
Bagaimana cara NU memperjuangkan umat Islam? Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah.
-
Siapa yang mendirikan NU dan Muhammadiyah? NU atau Nahdlatul Ulama, didirikan oleh ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Surabaya pada 31 Januari 1926. Sementara itu, Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa yang berdamai dengan masa lalu? Adelia dan Okie disebut-sebut telah move on dari segala isu dan kini berdamai dengan kenangan masa lalu.
-
Bagaimana Zulhas mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah mulai dari Kabupaten Lampung, lalu ke tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU),“
"Ada jurang pemisah yang sangat dalam antara masyumi dengan NU, dan sampai sekarang aroma itu masih ada," kata Bachtiar.
Dia bercerita, dulu Masyumi menuduh NU berkhianat karena telah keluar dari Masyumi, dan NU menuduh masyumi sebagai pemberontak karena bekerjasama dengan PRRI. Sehingga, NU berjuang sendiri melawan komunis pada saat itu.
"Sejak saat itu, antara NU dan Masyumi terjadi ketegangan hingga saat ini, oleh sebab itu, saya dan Cak imin akan mencoba meredupkan ketegangan antar umat itu," imbuh Bachtiar.
Bachtiar mengatakan, saat dirinya dilarang berceramah di Cirebon, ia menyadari bahwa penyebab utamanya adalah kurang silaturahim.
"Dan Alhamdulilah hari ini saya berada di PTIQ, artinya saya berada di tengah-tengah intelektual NU," cerita Bachtiar Nasir.
Selanjutnya, Bachtiar Nasir mengajak agar luka lama disembuhkan dengan persatuan. Tidak ada yang salah dengan ijtihad pada saat itu. "Maka saya ingin hari ini kita perkuat persaudaraan, persatuan dengen ijtihad zaman now, NKRI harga mati," Pekik Bachtiar Nasir.
Sementara itu, Cak Imin sepakat bahwa umat zaman now harus berijtihad kembali untuk menyatukan umat serta menghilangkan ketegangan antar golongan.
"Saya dengan Ustaz Bachtiar Nasir ini lama sekali dijarakjauhkan dengan berbagai hal dan isu, alhamdulillah hari ini didekatkan dengan maulid Nabi Muhammad SAW," kata Cak Imin.
Cak Imin mengaku sudah beberapa kali berdiskusi dengan Bachtiar Nasir dan bersyukur dipertemukan dalam forum yang terbuka.
"Semoga dapat memperkuat ukhuwah islamiyah seluruh bangsa Indonesia," imbuh Cak Imin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB tidak khawatir suara warga NU atau Nahdliyin bakal lari ke Mahfud.
Baca SelengkapnyaHubungan antara PKB dengan PBNU menjadi panas karena ada yang membuat kisruh.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, dua elite pengurus PBNU menjadi biang kerok dalam konflik ini.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin tidak lagi menjadi penengah. Karena, menurutnya tidak ada lagi konflik antara PKB-PBNU.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di rumah dinas wapres di Jalan Diponegoro
Baca SelengkapnyaCak Imin kemudian mengungkap pesan Ma'ruf Amin untuk PBNU.
Baca SelengkapnyaSebelum keduanya berkonflik, ternyata masa muda Cak Imin dan Gus Yahya pernah saling akrab
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengakui hubungan PBNU dan PKB memang tidak erat. Alasannya, PBNU menganggap semua kelompok sama.
Baca SelengkapnyaGus Yahya juga mengatakan pemberian mandat kepada dua orang tersebut lantaran keduanya mempunyai sejarah dalam berdirinya PKB
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga setuju dengan pernyataan Gus Yahya pengurus PBNU tidak boleh mengatasnamakan organisasi dipimpinnya secara politik.
Baca SelengkapnyaMenurut Ma’ruf, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama.
Baca Selengkapnya