Calon haji asal Sulteng meninggal dengan posisi tangan takbiratul ihram
Merdeka.com - Satu orang jemaah calon haji asal Provinsi Sulawesi Tengah dinyatakan meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu 19 Agustus 2017 Pukul 21.30 waktu setempat.
"Iya benar, calon haji yang meninggal dunia atas nama Abdul Ghani Bin Abdul Hafid Tang dari kelompok terbang (Kloter) 06 Balikpapan (BPN)," kata salah seorang petugas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) Sulteng, H. Munif Godal dihubungi dari Palu, Minggu (20/8).
Abdul Ghani Bin Abdul Hafid Tang (69) merupakan jemaah Kloter 06 BPN dengan nomor paspor B6585336. Almarhum merupakan warga Dusun Bambapun, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli.
-
Kapan suhu di Makkah mencapai puncaknya? Suhu di Makkah melonjak hingga 51,8 derajat celcius, menurut pusat meteorologi nasional Arab Saudi.
-
Dimana suhu udara paling tinggi? Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian Utara dan Selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin.
-
Apa penyebab suhu tinggi di Indonesia? 'Suhu tinggi yang jelas-jelas dipengaruhi oleh perubahan iklim telah mengancam kesehatan miliaran orang di seluruh dunia selama tiga bulan terakhir. Tidak ada wilayah, negara, atau kota yang aman dari bahaya mematikan yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar fosil,' ujar Andrew Pershing, Wakil Presiden Bidang Sains di Climate Central dalam keterangannya, seperti dilansir dari Antara, Jumat (20/9).
-
Mengapa kota di Indonesia terpapar suhu panas? Di Indonesia, dengan populasi terbesar di antara negara Asia Tenggara, diperkirakan 128 juta orang terpapar CSI 5 selama 60 hari atau lebih. Itu berarti suhu yang dirasakan setidaknya lima kali lebih tinggi akibat perubahan iklim selama periode tersebut.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Bagaimana kondisi cuaca ekstrem di Dubai? Cuaca ekstrem yang mempengaruhi penduduk di seluruh negeri ini termasuk hujan es, pemadaman listrik, badai petir yang besar dan banjir.
"Almarhum ditemukan meninggal dunia di kamar hotel, oleh ketua regu mereka," ungkap Munif.
Munif menyatakan dalam buku kesehatan almarhum, almarhum dinyatakan sehat, tetapi karena faktor usia, sehingga almarhum harus menggunakan kursi roda saat melakukan tawaf.
Munif menuturkan setelah salat Ashar waktu setempat, almarhum sempat diberi makan dan juga dibuatkan sus. Setelah shalat magrib, almarhum sempat berbincang panjang dengan istrinya, namun setelah salat Isya, dia menyuruh istrinya untuk tidur.
"Informasi dari Ketua Kloter 06 BPN asal Sulteng Jumade, meninggalnya almarhum pertama kali diketahui oleh ketua regunya, yang saat itu ingin mengantarkan makanan pada almarhum. Dia ditemukan sudah tidak bergerak dalam posisi tidur, dengan posisi tangan takbiratul ihram," ungkap Munif.
Almarhum kemudian disalatkan di Masjidil Haram, usai salat subuh kemarin, dan langsung dimakamkan di pemakaman umum Hudai. Usai pemakaman, jemaah Kloter 06 BPN Sulteng, langsung melakukan kegiatan yasinan untuk mendoakan almarhum, di musala Hotel Marasi tempat mereka menginap.
Sementara itu, salah seorang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) asal Sulteng, drg Lutfiah yang juga dihubungi dari Palu menginformasikan bahwa kondisi suhu udara saat ini di Kota Mekkah, masuk dalam kategori cukup ekstrem sekitar 40 hingga 50 derajat celcius.
"Itu bisa membahayakan jemaah, karena bisa membuat dehidrasi atau kekurangan cairan," katanya.
Jemaah calon haji asal Sulteng, kata Lutfiah diimbau untuk selalu memakai alat pelindung diri (APD) di tengah suhu udara yang cukup tinggi. Alat yang digunakan seperti masker, payung, kaca mata, alas kaki, semprotan spray air untuk mencegah panas, serta mengonsumsi air sesering mungkin, minimal tiga liter setiap hari. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar yang meninggal merupakan jemaah haji asal Mesir.
Baca SelengkapnyaLebih dari 1000 Jemaah Haji Meninggal karena Cuaca Panas Ekstrem, Jenazah Banyak Tergeletak di Pinggir Jalan
Baca SelengkapnyaJemaah yang wafat saat puncak haji, secara keseluruhan ada 40 orang
Baca SelengkapnyaJutaan jemaah haji berjuang menghadapi cuaca ekstrem Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi cuaca di Kota Mekkah mencapai 42 derajat celcius.
Baca SelengkapnyaAngka kematian tersebut menjadi tertinggi selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaJumlah jamaah haji yang meninggal pada tahun 2023 ini jauh lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya40 jemaah Indonesia tersebut tidak meninggal di satu tempat.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang kurang sehat atau tidak kuat lebih baik lempar jumrahnya dibadalkan
Baca SelengkapnyaPada waktu-waktu tertentu suhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celsius.
Baca Selengkapnya