Cara Cegah Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mengatakan, tingkat repreduksi Covid-19 di Indonesia per 6 Oktober 2021 hanya 0,96 persen. Angkanya terus menunjukkan penurunan dari 16 September 2021 yang mencapai 0,98.
Seiring dengan menurunnya tingkat repreduksi, angka kematian dan keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan atau darurat Covid-19 juga menurun. Menurutnya, penurunan ini merupakan dampak dari vaksinasi Covid-19.
"Ini salah satu adalah akibat daripada vaksinasi dan vaksinasi di Indonesia menggunakan vaksinasi yang masih dianggap orang kurang efektif, padahal efektif. Jadi Sinovac efektif, nggak kalah sama Pfizer mRNA kan," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube Lapor Covid 19, Rabu (13/10).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan jumlah kasus HIV di Jawa Tengah menurun? Dia menyebut temuan pada 2023 ini menurun dibanding 2022 kemarin. Sebab pada tahun sebelumnya tercatat ada 3.120 kasus.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Meski pandemi di Indonesia telah terkendali, risiko peningkatan kasus Covid-19 masih tinggi. Terlebih, Indonesia akan menghadapi libur panjang Natal dan akhir tahun 2021. Libur panjang, biasanya memicu lonjakan kasus Covid-19.
Menurut Pandu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kembali melonjaknya kasus Covid-19 atau gelombang ketiga pandemi. Di antaranya masyarakat tidak boleh ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.
Selain itu, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, bersedia ditesting, dan tidak menyembunyikan status jika terinfeksi Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah perlu mengambil kebijakan untuk menekan mobilitas selama libur panjang sehingga penularan Covid-19 konsisten menurun.
"Kalau kita menggunakan cara-cara ini secara konsisten dan terkoordinasi, dievaluasi, kita bisa mencegah lonjakan gelombang ketiga yang sangat tinggi. Kalau lonjakan kecil, mungkin terjadi," ujarnya.
Sebelumnya, Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman secara spesifik mengungkap gelombang ketiga pandemi Covid-19 kemungkinan akan terjadi akhir Desember 2021 hingga awal Januari 2021. Puncak gelombang ketiga ini terjadi sekitar awal Januari 2021.
"Sebetulnya potensi gelombang ketiga ini terjadi atas kombinasi mobilitas, vaksinasi yang belum kuat, pelonggaran-pelonggaran, kemudian juga potensi selain varian Delta ada varian lain. Ini yang akan membuat gelombang ketiga hampir sulit dihindari," kata Dicky.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya