Cari Anak yang Hilang Terseret Arus Sungai, BPBD Penajam Pasang Jaring
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara PPU Kalimantan Timur bersama pihak terkait masih melakukan pencarian terhadap seorang anak yang diduga terseret arus hingga ke sungai.
"Korban yang terseret arus adalah seorang anak berusia 13 tahun. Awalnya korban bermain di halaman rumah warga, di RT 25, Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku," ujar Kepala BPBD Kabupaten PPU, Marjani di Penajam, Sabtu (30/10) seperti dikutip dari Antara.
Didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik Nurlaila, Marjani menjelaskan bahwa saat korban bermain di rumah warga, keadaan sungai sedang mengalami peningkatan tinggi muka air disertai arus yang cukup kencang, sehingga korban terseret arus.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Di mana wilayah terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? 'Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera,' tuturnya.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Apa yang terjadi di Pesisir Selatan? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Menurut Andik, saksi mata yang saat itu sedang mencuci sepeda motor, ada tiga anak berteriak minta tolong, kemudian dia bergegas ingin menolong, namun saat itu dia melihat kepala korban sudah di bawah jembatan, sehingga dia berteriak minta tolong ke warga sekitar," ucap Nurlaila.
Ia melanjutkan, insiden korban terseret arus tersebut terjadi pukul 15.00 waktu setempat. Korban tinggal di desa yang sama dalam RT yang berbeda.
Menurutnya, begitu adanya laporan mengenai anak terseret arus di Desa Sukaraja, Pusdalops BPBD Kabupaten PPU langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dan keluarga korban.
Sejumlah pihak yang diajak berkoordinasi untuk melakukan pencarian adalah Polsek Sepaku, Koramil Sepaku, Babinsa setempat, Santri Tanggap Bencana (Satana) Sepaku, Aparat Desa Sukaraja, RAPI Sepaku, Ketua RT, kepala dusun, warga, dan relawan.
"Hingga sekarang tim masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga terseret arus. Meski TMA mulai menurun, tapi arus sungai masih deras. Kami berharap korban cepat ditemukan dalam kondisi selamat," ucap Nurlaila.
Di antara teknik pencarian yang dilakukan tim adalah dengan memasang jaring, bahkan malam ini tim melakukan penggantian tali jaring agar lebih kuat menahan arus. Pencarian juga dilakukan dengan menyusuri pinggir sungai.
"Tim gabungan bersama warga hingga saat ini masih melakukan pencarian, bahkan pencarian dibagi menjadi enam tim untuk melakukan penelusuran pada enam titik yang berbeda karena kami berharap korban segera ditemukan," ujarnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaDia menceritakan penemuan mayat bukan merupakan hal yang baru bagi penjaga Pintu Air Manggarai.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu yang lalu publik dikejutkan dengan kabar tenggelamnya dua bocah di Brebes.
Baca SelengkapnyaSeorang ABG laki-laki, RZ (15), hilang saat ikut orang tuanya ke kebun dekat hutan.
Baca SelengkapnyaTernyata dua bocah yang dicari justru ikut menyaksikan proses evakuasi di kerumunan warga.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumbar telah memberikan pendampingan kepada Cahaya.
Baca Selengkapnya