Cerita haru Kopassus rangkul semua bekas musuhnya
Merdeka.com - Meski pernah bermusuhan hingga terlibat baku tembak di medan pertempuran, menyambut hari jadinya yang ke-63 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ingin membuat paradigma baru. Pasukan elite di bawah kepemimpinan Mayjen Doni Monardo ini ingin merangkul bekas musuh mereka dan menghapus benih kebencian.
Alhasil, pemandangan berbeda terlihat dalam syukuran hari jadinya di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Tokoh-tokoh perlawanan seperti Gerakan Aceh Merdeka, Organisasi Papua Merdeka maupun bekas anggota sayap militer Fretilin menyatakan hadir dalam acara tersebut.
Pemandangan ini sangat menarik, mereka ditempatkan di tengah tokoh-tokoh nasional, purnawirawan Kopassus maupun masyarakat umum lainnya. Mereka dianggap sejajar dengan para tamu undangan, meski pernah bermusuhan.
-
Siapa yang memimpin Kopassus? Saksikan Video ini: Komandan Jenderal Baru Korps baret Merah
-
Kapan Kopassus dibentuk? Satuan ini didirikan pada tanggal 16 April 1952 dan memiliki peran utama dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara, serta melaksanakan operasi-operasi khusus baik dalam maupun luar negeri.
-
Bagaimana Kopassus dilatih? Para prajurit Kopassus dilatih dengan standar tinggi dalam berbagai bidang seperti pertempuran, penyelamatan sandera, pengintaian, dan tindakan-tindakan khusus lainnya, menjadikan mereka salah satu pasukan elit terbaik di Indonesia.
-
Apa yang dirayakan di HUT Kopassus? Ucapan selamat Hari Ulang Tahun (HUT) Kopassus memiliki makna yang mendalam karena merayakan sejarah, dedikasi, dan jasa-jasa satuan elit militer tersebut dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
-
Siapa yang curhat kepada Kopassus? Panglima Perang Moro Kogoya Curhat ada Perang di Mulia, Melalui Video Call Kepada Prajurit Kopassus
-
Bagaimana Kopassus menghadapi Fretilin? Agum Pernah Membujuk Pemimpin Fretilin Vincencio Vieras Agar Menyerah Pertemuan ini cukup menegangkan. Vincencio mau ditemui dengan syarat Agum tak membawa pasukan lengkap. Agum setuju, dia hanya membawa 10 prajurit baret merah. Sepanjang perjalanan, mata Agum dan anak buahnya harus ditutup. “Saya sudah bersiap untuk kemungkinan terburuk yaitu mati. Tapi saya bilang ke anak buah saya, kalaupun kita harus mati, sebelum itu harus lebih banyak fretilin yang mati,“ kata Agum.
"Dalam peringatan HUT pada 29 April Kopassus mengundang beberapa tokoh penting dari berbagai pihak yang di masa lalu 'berhadapan' dengan Kopassus. Rencananya tokoh-tokoh mantan OPM Papua, dari Timor Leste ada eks Falintil, Pasukan Clandestein, mahasiswa Timtim yang ada di Indonesia," ujar pengamat militer Susaningtyas Kertopati kepada merdeka.com, Rabu (29/4).
Wanita yang akrab disapa Nining mengatakan, Kopassus sejatinya tidak memiliki musuh. Sebab, lawan hadapi justru musuh negara.
"Bagi Kopassus tak punya musuh, musuhnya adalah musuh negara," tandasnya.
Serupa, Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo mengungkapkan, syukuran yang digelar ini bermaksud menjalin sekaligus menguatkan tali silahturahmi, tak hanya kawan tapi juga lawan. Dari atas panggung, Doni ingin merajut tali persahabatan dengan musuh mereka di medan laga.
"Acara syukuran ini dilakukan untuk menjalin dan menguatkan silaturahmi, dengan acara ini semoga Kopassus makin jaya untuk Indonesia, dengan segala loyalitasnya akan sepenuhnya menjalankan kebijakan negara," kata Doni saat memberi sambutannya, Rabu (29/4). (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal kelompok RMS sendiri memiliki kekuatan militer yang berbanding terbalik dengan pasukan TNI
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca Selengkapnyaerbagai macam misi dijalankan Kopassus, dimulai dari operasi-operasi militer di awal kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaKeberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaPrabowo sempat menyapa awak media yang ada di lokasi, namun tidak memberikan pernyataan
Baca Selengkapnya