Cerita Ipda Syafwal kala dikeroyok massa walaupun sudah lepaskan tembakan
Merdeka.com - Kanit Reskrim Polsek Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Ipda Syafwal dikeroyok oleh massa saat melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan, Minggu pagi (7/1) pukul 02.30 WIB. Peristiwa nahas itu terjadi Jalan Wak Ketok Koto Parak RT 002/RW 002 Kanangan, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh.
Hingga kini, Ipda Syafwal telah menjalani operasi di bagian kepalanya yang mengalami luka akibat dipukul oleh massa. Begitupun dengan rekan seprofesi silih berganti membesuknya di ruangan VIP Lantai lima wing barat kamar nomor 504 saphire, Semen Padang Hospital (SPH).
Di hadapan rekan seprofesi, Ipda Syawal mengungkapkan, dirinya masih mampu menahan diri meski ditangannya telah memegang senjata api saat massa mengepung dan melakukan pengeroyokan. Tembakan senjata api miliknya itu, hanya diletuskan ke atas untuk mengurai massa.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
"Namun massa tidak terkendali dan terus mengejar saja yang lari ke pesawahan," katanya di ruang perawatan, Senin (8/1).
"Masih mampu menahan diri dengan tidak mengarahkan tembakan ke kerumunan massa. Jika tidak (menahan diri) akan banyak makan korban malam itu dan kita juga nanti yang kena imbasnya," sambungnya.
Ipda Syafwal menambahkan, saat kejadian dirinya tidak mengetahui dengan benda apa massa memukulnya. Bahkan diakuinya walau memberi peringatan tembakan ke atas saat melarikan diri ke pesawahan, massa tidak menghiraukan dan terus mengejar.
"Siapa yang menyoraki maling saya tidak tahu, karena massa sangat banyak. Sedangkan pelaku penganiayaan (Danil) yang akan ditangkap malam itu ini sudah DPO kita," terangnya.
Hingga kini kasus pengeroyokan tersebut terus di selidiki oleh Polresta Padang untuk mengungkap para pelaku. Sementara Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz saat akan dikonfirmasi mengaku sedang video conference di Mapolda Sumatera Barat.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang wanita bernyali besar mencoba untuk menenangkan seorang pria mengamuk dan melepaskan tembakan dari pistol yang ada di genggamannya.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKarena kalimat itu, diakui Yudo, berujung kesalahan tafsir di masyarakat
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca Selengkapnya