Cerita kepanikan warga Jembrana Bali saat diguncang gempa 6,3 SR
Merdeka.com - Gempa bumi yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur dengan kekuatan 6,3 SR yang terjadi pukul 02.44 WITA, dirasakan cukup keras di Kabupaten Jembrana, Bali, pada Kamis (11/10) pagi.
Bahkan, sejumlah rumah semi permanen milik warga di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo dan sejumlah wilayah lainnya di Jembrana mengalami kerusakan cukup parah. Hingga pagi ini, tidak ada korban jiwa maupun korban luka yang dialami warga Jembrana.
Di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Mendoyo dilaporkan sedikitnya ada belasan rumah warga yang mengalami kerusakan. Diantaranya Rumah I Ketut Nika (75), Dewa Putu Mahardika, Dewa Putu Mahendra dan beberapa rumah warga lainnya.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Apa dampak Gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
Kerusakan terjadi mulai atap genteng, tembok rumah retak dan jebol. Sementara di Desa Yehembang juga dilaporkan banyak rumah warga mengalami kerusakan.
Beberapa fasilitas umum di Kota Negara juga rusak akibat gempa. Diantaranya angkul-angkul (gapura), Kantor Samsat Jembrana, SD 1 Loloan Timur dan beberapa rumah warga di Loloan Timur.
Warga Banjar Pasar, Desa Yehembang, Mendoyo mengaku sedang tertidur pulas saat gempa terjadi. Sontak, dia dan keluarga langsung lari ke luar rumah dan berkumpul di halaman.
Bahkan, dua orang ibu yang panik lari keluar rumah dengan bertelanjang dada. Baru sekitar 30 menit kemudian, dua orang ibu itu sadar tidak mengenakan baju dan pakaian dalam. Mereka langsung pulang mengambil pakaian.
Sementara itu, Perbekel Yehembang I Made Semadi membenarkan banyak rumah warganya yang sebagian besar rumah semi permanen mengalami kerusakan, mulai kerusakan ringan hingga berat.
"Jumlah rumah yang rusak belum bisa saya sampaikan karena hingga saat ini masih dilakukan pengecekan. Tapi saya pastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dari musibah gempa itu," terangnya, Kamis (11/10).
Lanjutnya, saat terjadi gempa, banyak warganya membunyikan kentongan tanda bahaya untuk mempringatkan warga lainnya bahwa ada bencana. Sehingga warga cepat keluar rumah mencari tempat yang aman. Pihaknya juga telah menyampaikan laporan awal terkait kerusakan rumah warga ke pihak BPBD Jembrana.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mapolsek Sulamu di Kabupaten Kupang juga rusak parah.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaGempa bumi yang terjadi ini juga menyebabkan warga harus berlarian ke luar dari bangunan rumah.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaPadahal puluhan rumah itu baru diresmikan pada 2022.
Baca SelengkapnyaAda tiga kecamatan yang terkena dampak paling parah dari gempa tersebut
Baca SelengkapnyaSelain ada warga yang mengalami luka, tidak sedikit diantara masyarakat yang mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan tampak rusak diterjang gempa darat tersebut
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaMasjid Al-Muhadjirin di Balikbang Gunung, Desa Gunung Teguh, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean ambruk akibat gempa Tuban.
Baca Selengkapnyatotal rumah yang rusak akibat bencana gempa magnitudo 6,2 mengguncang Garut berjumlah 110 unit
Baca Selengkapnya