Cerita Menkes Budi Dibully Netizen karena Testing Covid-19
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan testing (pemeriksaan) Covid-19 di Indonesia meningkat hingga delapan kali lipat jika dibandingkan dengan data Desember 2020. Peningkatan terjadi setelah dirinya menjabat sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.
"Dilaporkan testing, tracing kita sudah naik mungkin tujuh sampai delapan kali lipat dari sejak saya lihat di Desember tahun lalu," ungkapnya dalam webinar Peran Kesehatan Respirasi Selama 76 Tahun Indonesia Merdeka yang disiarkan melalui YouTube RSUP Persahabatan, Kamis (9/9).
Budi mencatat, pada Desember lalu, testing Covid-19 hanya berkisar 20.000 hingga 30.000 spesimen dari 15.000 hingga 20.000 orang per hari. Saat itu, dirinya mendapat bully dari netizen karena testing terbilang sangat rendah.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
Saat ini, testing sudah naik menjadi 220.000 sampai 250.000 spesimen dari 130.000 hingga 150.000 orang per hari. Meski testing telah meningkat, Budi mengaku tetap mendapat bullyan dari netizen.
"Sekarang sudah naik testing jadi 220.000 sampai 250.000 per hari, orangnya mungkin 130.000 sampai 150.000 per hari. Ya, sama juga dibully. Jadi pengalaman saya kerja di public service ini apapun yang kita kerjakan dibully juga," ujar Budi sambil tertawa.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengaku tak masalah mendapat serangan dari netizen. Yang terpenting dirinya berniat baik ingin menyelamatkan rakyat Indonesia dari Covid-19 melalui peningkatan testing.
"Enggak apa-apalah, yang penting niatnya baik menyelamatkan rakyat banyak. Itu konsekuensinya menjadi pejabat publik, ya mungkin mesti begitu," ucapnya.
Menteri Kesehatan yang dilantik pada tanggal 23 Desember 2020 ini berharap, ke depan testing terus meningkat seiring dengan perbaikan sistem pelacakan kasus kontak erat dengan Covid-19.
"Mudah-mudahan bisa terus naik sejalan dengan perbaikan yang kita lakukan di sistem pelacakan memastikan semua orang yang kontak erat bisa dilacak dan bisa dites secara efektif," kata Budi.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengklaim testing Covid-19 di Indonesia sudah melampaui target Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO). Target WHO, testing dilakukan kepada 1 orang per 1.000 penduduk per minggu.
"Saat ini, Indonesia telah mencatatkan testing rate kita adalah 3,07 orang yang dites per 1.000 penduduk per minggu. Ini merupakan angka tiga kali lipat dibandingkan standar minimal WHO," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/9).
Saat testing meningkat, kasus positif Covid-19 di Indonesia menurun sebesar 42 persen. Kasus kematian Covid-19 juga menurun hingga 29 persen pada pekan ini.
"Positivity rate nasional juga sudah kurang dari 10 persen. 14 Provinsi mencatat positivity ratenya sudah kurang dari 5 persen," ujarnya.
Nadia mencatat, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 juga menurun. Kini tidak ada lagi rumah sakit yang memiliki BOR di atas 80 persen.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaData itu terungkap setelah Pemprov Jakarta memiliki alat lengkap.
Baca SelengkapnyaDari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya