Cerita Mensos Risma Cari Penyebab Banjir Surabaya Sampai Nyaris Hanyut
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengisahkan pengalamannya kala memimpin Kota Surabaya. Suatu waktu, Risma mengaku mencari penyebab banjir yang melanda Surabaya hingga larut malam. Sampai-sampai dirinya hampir hanyut terbawa arus.
"Saya cari itu sampai malam. Sampai saya hampir hanyut. Akhirnya ketemu di mana titik penyebab banjir. Sampai sekarang, Surabaya tidak pernah banjir lagi," katanya dalam kuliah umum di kampus Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung pada Kamis (18/3).
Risma juga mengaku pernah sampai jam 02.00 WIB dini hari menaman bunga dan pohon id sejumlah titik di Kota Surabaya. Saat itu dalam upaya Risma menghijaukan Kota Surabaya. Dia berbagi cerita agar menjadi pemacu semangat bagi mahasiswa untuk turun ke lapangan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa yang ditemukan di banjir? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
"Untuk itu, saya meminta mahasiswa lebih banyak belajar langsung dari pengalaman di lapangan. Belajar bisa dimana saja, dengan siapa saja kita tidak perlu takut dari zona nyaman," tegasnya.
Politikus PDIP itu berbagi pengalaman dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim tentang program Kampus Merdeka. Risma mendorong adanya belajar di luar kelas atau di lapangan. Hal ini supaya peserta didik dapan menemukan tantangan dan menyelesaikannya di lapangan.
Oleh karena itu, Risma meminta sivitas akademika Poltekesos Bandung menangkap ide ini dan tidak perlu khawatir untuk menjawab tantangan. Ada pertanyaan besar yang menurut Risma perlu dijawab oleh Poltekesos Bandung, yakni mengapa ada banyak orang yang sudah lama menerima bantuan tapi tetap masih miskin.
Dia berpandangan sivitas akademika Poltekesos Bandung harus mencari jawabannya di tengah-tengah masyarakat. Untuk menyelesaikan masalah seperti ini, katanya, tidak selalu harus mencari jawabannya dari bangku kuliah.
"Apakah dengan demikian ilmu kesejahteraan sosial tidak dipakai, tidak. Karena dunia selalu berubah. Kita harus mampu eksis, bisa menjawab perubahan. Soalnya dunia akan selalu berubah. Jadi jangan puas di zona nyaman. Jangan khawatir karena kita punya Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
Ia menyerukan kepada Poltekesos Bandung agar mampu meyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolabratif. "Kalau tidak bisa dijawab sendiri kita bisa bermitra. Saat ini kita kenal era crowed funding," katanya.
Dia menila tantangan dalam pembangunan kesejahteraan sosial sangat rumit dan dinamis. Suatu ketika, dia meminta jajarannya untuk mampu menciptakan kursi roda elektronik. Ini untuk membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang mengalami disabilitas berat yang tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
"Tantangan ini harus dijawab. Untuk bisa menjawab itu, tidak harus dikerjakan sendir-sendiri. Caranya di abad 21 ini kita tidak harus bekerja sendiri. Kita bisa berkolaborasi," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam Jalan Medoho belum seberapa parah di banding daerah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat banjir datang, korban memancing ikan bersama kakaknya yang masih berusia 8 tahun di pinggir sungai.
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaPerjuangan seorang mahasiswa yang kebanjiran saat hendak seminar ini viral, berakhir dapat pujian.
Baca SelengkapnyaTim SAR menemukan seorang lagi korban banjir bandang yang menerjang pemukiman di Desa Simangulampe, Bakti Raja, Humbahas.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan bersama masyarakat di Kota Ternate, Maluku Utara, terus melakukan pencarian korban banjir bandang.
Baca Selengkapnya