Cerita Para Tenaga Medis Kurang Tidur di Awal Covid-19 Masuk Indonesia
Merdeka.com - Kepala Divisi Penyakit Tropik Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Subroto, Kolonel Corps Kesehatan Militer (CKM) Dr. dr. Soroy Lardo menaruh harapan besar pada kesembuhan pasien-pasien positif Covid-19. Semakin banyak pasien yang sembuh, maka semakin ringan pula beban para dokter dan tenaga kesehatan lainnya.
Soroy Lardo mengaku bila dua bulan pertama kasus Covid merebak di Indonesia, ia dan tenaga kesehatan lainnya sangat kewalahan menangani para pasien.
Pada dua bulan pertama, yaitu Maret dan April, kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit menular itu masih sangat minim. Selain itu, fasilitas kesehatan juga belum sepenuhnya dipenuhi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
Pada saat itu, belum semua rumah sakit membuka pelayanan pasien Covid-19, sehingga para tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit yang rujukan Covid-19 harus bekerja sangat ekstra.
Bahkan, jam istirahat para tenaga kesehatan itu sangat berkurang, karena waktu dan tenaganya betul-betul dihabiskan untuk menangani pasien Covid-19.
"Pada dua bulan pertama itu, kita (para tenaga medis) kurang tidur, namun sekarang sudah beralih ke daily practice lagi," ujar dr. Saroy saat berbincang di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (2/7).
Pasien Lansia Berkurang
Dokter Soroy mengatakan, beberapa minggu terakhir ini, para dokter dan tenaga medis bisa bekerja seperti biasanya. Tidak harus bekerja ekstra yang sampai mengorbankan waktu istirahat. Hal ini disebabkan karena pasien-pasien yang ditangani rata-rata bergejala ringan dan sedang saja, bukan pasien dengan gejala yang berat.
Semakin berat gejala suatu pasien, maka akan semakin memberatkan para dokter juga karena penanganan pasien dengan komplikasi berat lebih sulit, kompleks, dan memakan waktu yang lebih lama.
Selain itu, bukan hanya pasien dengan gejala berat saja yang berkurang. Pasien orang tua maupun lansia juga sudah sangat berkurang. Dokter Soroy melihat bahwa saat ini, sebagian besar pasien yang dirawat adalah anak muda atau orang dewasa. Hal ini lebih baik karena proses penyembuhan lansia lebih sulit dan lebih lama.
Kebanyakan para lansia memiliki komplikasi penyakit berat, yaitu Acute Respiratory Distress Syndrom (ARDS). Daya tahan anak muda juga cenderung lebih kuat dibandingkan para lansia. Sehingga sebenarnya, anak muda yang tanpa gejala tidak perlu dirawat di rumah sakit. Ini yang membuat beban para dokter semakin berkurang.
"Kalau dulu banyak pasien yang punya komplikasi penyakit berat. Sekarang rata-rata gejalanya ringan dan anak muda, jadinya mereka tanpa gejala. Tidak perlu dirawat," ujar Soroy.
Sementara itu, Juru bicara penanganan dan percepatan Covid-19, Achmad Yurianto mengamini. Yuri melihat, para lansia sudah menyadari jika mereka rentan terkena Covid-19. Anggota keluarga para lansia pun saat ini benar-benar menjaga orangtuanya dengan baik agar tidak terkena Covid-19.
"Kelompok lanjut usia sekarang sadar kalau mereka betul-betul harus dilindungi. Jadi pasien yang memenuhi rumah sakit sekarang hanya yang gejala ringan dan sedang saja," ujar Yuri saat berdiskusi di tempat yang sama.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otto Hasibuan punya cerita tersendiri selama 3 hari menjalani retret di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaLima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan
Baca SelengkapnyaKembali beraktivitas normal usai bulan Ramadan, begini sejumlah cara untuk kembalikan pola tidur.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin semua anggota kabinet dalam kondisi sehat selama retret.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti jam kerja para petugas Pemilu 2024 yang sangat berat.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) pertama kali bermalam di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim ) pada Senin (29/7).
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaJokowi menginap di Kantor Presiden IKN ini sebagai persiapan mulai berkantor di IKN.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya