Cinta ditolak, teror GoFood fiktif bertindak
Merdeka.com - Polres Jakarta Timur akhirnya menetapkan Sugiharti alias Arti sebagai tersangka kasus order Go Food fiktif. Motifnya diduga karena sakit hati terhadap korban Julianto Sudrajat.
"Iya sudah, sudah jadi tersangka dia," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo saat dihubungi, Senin (31/7).
Dalam pemeriksaan, kata Andry, tersangka mengakui telah memesan order tersebut dengan menggunakan akun dan alamat Julianto yang merupakan mantan pacarnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Dimana OJK menemukan modus penipuan melalui whatsapp? Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
"Dalam pemeriksaan yang dilakukan sejak pagi, dia akhirnya mengakui bahwa order fiktif adalah perbuatannya. Kalau selama ini yang fiktif itu dia yang order. Ini kita dapat hasil pemeriksaan dari pagi tadi," jelas Andry.
Andry menuturkan atas perbuatan Arty, Julianto harus menerima kenyataan pahit diputus hubungan kerja oleh perusahaan tempatnya bekerja. Arty mengaku sakit hati terhadap Julianto.
"Arty telah mengakui adanya pencemaran nama baik di medsos Facebook, Twitter, Instagram dan Whatsapp dengan maksud terlapor sakit hati dan ingin pelapor menikahi terlapor dan agar pelapor di pecat dari pekerjaannya," ujar Andry.
Andry mengatakan dalam melancarkan aksinya, Arty dibantu dua ponakannya. Mereka, lanjut Andry, mengorder GoFood dengan ditujukan ke kantor dan rumah Julianto.
"Arty juga menjelaskan bahwa yang melakukan order fiktif Go Food melalui jasa Gojek dan Go Box yang dikirimkan kepada Pelapor adalah keponakannya yaitu bernama Fransiska Hawa dan Rivaldi, adapun alasan melakukan order fiktif yaitu karena merasa disakiti oleh pelapor," ungkap Andry.
Sebelumnya, Julianto melaporkan kasus order GoFood fiktif yang 'menyerang' dirinya beberapa kali. Pesanan fiktif itu datang ke kantor dan rumahnya.
Hal itu membuat gaduh kantor Julianto, akhirnya pihak HRD kantornya memutuskan hubungan kerja dengan pria 29 tahun tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada pertengahan 2023, korban memutuskan tidak ingin melanjutkan hubungan mereka.
Baca SelengkapnyaAlya (21) menjadi korban teror puluhan orderan fiktif makanan, diduga dilakukan pria yang kesal karena gadis Depok itu sudah punya kekasih.
Baca SelengkapnyaApabila platform pinjol melakukan hal tersebut maka akan diambil tindakan tegas terkait dengan pelanggaran SOP penagihan.
Baca SelengkapnyaSeorang pengemudi ojek online (Ojol) menangis karena mendapatkan order palsu atau fiktif ratusan ribu rupiah.
Baca SelengkapnyaAwalnya menerima telepon dari seseorang yang mengklaim mengenal dekat keluarganya
Baca SelengkapnyaSeorang driver ojol di Surabaya, Jawa Timur harus menjadi korban oknum tak bertanggung jawab. Ia tertipu oleh orderan fiktif dalam jumlah cukup besar.
Baca SelengkapnyaHal itulah yang membuat korban akhirnya percaya sehingga mentransferkan sejumlah uang ke rekening si penelepon.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Warga Jakarta Timur menjadi korban percobaan pembunuhan di salah satu parkiran ruko kawasan Jatinegara, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaKeluarga besar korban pun ikut tertipu dengan aksi pelaku
Baca SelengkapnyaAdaKami angkat suara soal viralnya debt collector (DC) yang melakukan peneroran terhadap para nasabahnya.
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku bekerja sebagai agen di Badan Intelejen Indonesia (BIN).
Baca Selengkapnya