Ciri dan Efek Samping Vaksin Astrazeneca dengan Sinovac Hampir Sama
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat Astrazeneca sebagai vaksin Covid-19. Kepala BPOM, Penny Lukito mengatakan khasiat mutu vaksin ini hampir sama dengan vaksin Sinovac. Pada tahap vaksinasi massal untuk kelompok prioritas termin pertama, pemerintah menggunakan vaksin Sinovac.
"Kategori-kategorinya juga harus sama dengan vaksin Sinovac, penyimpanannya juga sama, cocok dengan negara yang biasa kita lakukan vaksinasi pada umumnya, yaitu 2-8 derajat celcius," ucap Penny dalam konferensi pers, Selasa (9/3).
Penny tidak menampik ada efek samping dalam vaksin Astrazeneca seperti rasa nyeri lokal, gatal, kemerahan, hingga efek samping sedang mual dan muntah. Namun demikian, efek samping itu menimbulkan antibodi dalam tubuh manusia.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa saja gejala alergi obat? Gejala alergi obat adalah reaksi tubuh yang tidak diinginkan terhadap suatu obat tertentu. Gejala ini bisa bervariasi mulai dari ringan hingga parah, dan dapat terjadi dengan penggunaan obat dalam bentuk apapun.
-
Apa saja gejala umum alergi obat? Berikut lima gejala umum yang sering muncul akibat alergi obat:
-
Mengapa alergi obat terjadi? Alergi obat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara tidak wajar merespons obat yang dikonsumsi.
Berdasarkan data khasiat dan mutu yang diterima BPOM, pembentukan antibodi terhadap dewasa usia 18-60 tahun peningkatan antibodi sebanyak 32 kali. Sedangkan lansia di atas 65 tahun 21 kali.
Indonesia diketahui telah menerima sekitar 1,1 juta lebih vaksin virus Corona atau Covid-19 AstraZeneca sesi pertama melalui jalur multilateral. Vaksin tersebut tiba melalui Bandara Soekarno Hatta hari ini, Senin (8/3).
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan, upaya pemerintah Indonesia bekerjasama dalam mendukung prinsip kesetaraan akses vaksin membuahkan hasil.
"Saya menyampaikan surat Expression of Interest pemerintah Indonesia kepada Gavy Covac Facility. Surat tersebut ditandatangani Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sejak saat itu, proses untuk mendapatkan akses vaksin dari jalur multilateral terus bergulir," katanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (8/3).
"Selain berupaya mengamankan kebutuhan dalam negeri, dukungan Indonesia mengenai prinsip equal access to vaccin for all atau kesetaraan akses vaksin bagi semua negara juga terus dijalankan. Prinsip ini harus terus disuarakan, prinsip ini terus kita dukung antara lain melalui posisi saya sebagai salah satu co chairs dari Covax AMC engagement group," lanjut Retno.
Dia mengungkapkan, lewat forum yang mempertemukan semua pihak dalam rangka mendukung kesetaraan akses vaksin itu, Indonesia akhirnya pada Februari 2021 berhasil mendapatkan pengiriman pertama vaksin melalui jalur multilateral.
"Dan pada hari ini Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton," jelasnya.
Menurutnya, total Indonesia akan menerima 11.704.800 vaksin jadi dengan pengiriman bertahap hingga Mei 2021. Dia pun berterima kasih kepada semua pihak atas kerjasama tersebut.
"Pihak internasional, negara donor, Gavy, WHO, Unicef, dan lain-lain. Untuk itu kami sampaikan apresiasi tinggi atas semua kerjasama yang diberikan," tutup Retno.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksin HPV mengandung protein yang dibuat menyerupai virus HPV.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaAlergi obat merujuk pada reaksi alergi yang disebabkan oleh penggunaan obat tertentu, dan bisa memengaruhi sistem tubuh.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaHebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai manfaat dan efek samping dan efek samping vaksin HPV.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca Selengkapnya