Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciut nyali melaut sang ahli pembuat pinisi

Ciut nyali melaut sang ahli pembuat pinisi kampung pembuatan kapal pinisi di Bulukumba Sulsel. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Lengkingan suara mesin potong kayu, kerasnya pukulan martil, menyambut saat berkunjung ke kampung pembuatan kapal pinisi di Tana Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Puluhan kerangka perahu pinisi berjejer. Pembuatannya dilakukan persis di pinggir pantai berpasir putih.

Kampung ini tidak terlalu luas. Namun, namanya sudah mendunia. Terutama bagi para pecinta kapal. Orang dari belahan Eropa, Asia hingga Amerika, kerap bolak-balik memesan kapal pinisi di sini. Lokasinya lebih kurang 200 kilometer dari Kota Makassar, atau ditempuh selama enam jam menggunakan kendaraan.

Rusdi Mulyadi, salah seorang pembuat kapal pinisi, mengaku keahliannya didapat turun menurun. Dirinya merupakan generasi ke-3. Orang tuanya dahulu merupakan ahli pembuat kapal pinisi.

Orang lain juga bertanya?

Haji Ully, begitu biasanya dia dipanggil. Sudah 20 tahun lebih membuat perahu pinisi. Mulai dari desain kapal hingga interior, dikuasai di luar kepala. Meski ahli pinisi, namun nyalinya ternyata ciut bila diajak melaut.

"Kalau jiwa pembuat kapal boleh, tapi kalau buat jiwa pelautnya tidak ada, ciut," kata Ully kepada merdeka.com, Rabu pekan ini.

Ada sejarah panjang hingga warga di kampung itu dikenal sebagai pembuat kapal. Cerita bermula dari karamnya kapal Sawerigading. Di mana rangka kapal ditemukan di Pantai Ara dan layarnya berada di Pantai Bira. Dari sejarah itu akhirnya ada dua kelompok di kampung itu yakni para pembuat kapal dan pelaut. Para pembuat kapal disebut Ara. Sedangkan para pelaut disebut Bira. Para pelaut Bira kerap mengarungi pelbagai samudera di dunia untuk mengantarkan kapal pesanan dibuat orang Ara.

Walau takut melaut, pria 46 tahun itu tetap percaya diri bahwa pinisi buatannya mampu mengarungi kerasnya samudera dunia. Ini terbukti dari banyaknya kapal hasil buah tangannya terparkir di beberapa dermaga dunia. Salah satunya berada di Catalonia, Spanyol. Rasa bangganya itu dia ceritakan kepada para Risers dari Datsun Risers Expedition 2, beberapa waktu lalu.

Kapal buatannya itu dia lihat ketika gelaran ajang balap jet darat F1 tengah berada di Catalonia. Sorotan kamera dari udara kala itu menyorot kapal buatannya. Tentu ini menjadi kebanggaan luar biasa bagi dirinya.

"Saya nonton F1 di televisi, disorot dari kamera ada kapal yang saya buat. Itu sudah dua tahun lalu," ujar Ully.

Harga satu pinisi memang mahal. Itu memperhatikan kualitas, waktu pengerjaan dan bahan dipakai. Rata-rata pengerjaan satu pinisi biasanya memakan waktu hingga satu tahun. Sementara material dipakai biasanya Ully lebih memilih kayu besi dan jati. Jenis kayu itu dipercaya mampu bertahan lama. Paling murah, satu pinisi dibanderol lebih kurang Rp 750 juta. Sejauh ini, harga pinisi termahal buatannya sudah tembus belasan miliar Rupiah. Harga sebesar itu tentu di luar ongkos kirim.

Dalam setahun Ully mampu membuat lima kapal pinisi. Para pemesannya lebih banyak pengusaha. Biasanya mereka memesan pinisi untuk menunjang bisnis pariwisata. Namun, ada juga pemesan untuk keperluan pribadi.

Tersohornya pembuatan kapal pinisi membuat Serkan dari Istanbul, Turki, kepincut memesan. Pengusaha di bidang pariwisata itu mengaku banyak mendapat informasi dari para rekannya untuk memesan kapal di kampung pinisi.

Sudah 10 bulan kapal pesanan Sarken digarap. Dia memesan kapal berukuran panjang 40 meter dan lebar 9 meter. Di dalam kapal akan diisi kamar hingga restoran. Diperkirakan empat bulan ke depan kapal pesanannya bakal rampung. Sejauh ini Serkan sudah merogoh kocek lebih kurang Rp 6 miliar. Angka itu belum keseluruhan hingga pinisi pesanannya benar-benar beres dan telah dikirim. Apalagi bahan dipesan Serkan benar-benar kualitas nomor wahid.

"Saya tahu di sini pembuat pinisi sangat baik. Seseorang kasih tahu saya dan saya cari di internet, dan pembuat kapal lain juga rekomendasikan saya ke sini," cerita Serkan kepada merdeka.com.

Nantinya pinisi pesanannya bakal dipakai untuk wisata di Raja Ampat, Papua. Sebab, di sana dia memiliki sebuah penginapan bernama Papua Explorers Dive Resort.

Selama menjalani usaha pembuatan kapal pinisi, tawar-menawar masalah harga sudah biasa. Kepuasan konsumen tentu tetap jadi utama baginya. Maka itu mempertahankan kualitas menjadi kunci penting dalam menjalani usahanya ini. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Jadi Tema Google Doodle, Kapal Pinisi Bukti Indonesia Kuasai Lautan Sejak Ribuan Tahun Lalu

Kapal pinisi menjadi salah satu warisan budaya dunia berasal dari Indonesia, tepatnya dari suku Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500
Sejarah Kapal Pinisi, Sudah Ada di Indonesia Sejak Tahun 1500

Di Indonesia, pembuatan kapal pinisi berada di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar
Mengenal Perahu Buatan Nelayan Indramayu, Harganya Bisa Mencapai Rp20 Miliar

Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh

Baca Selengkapnya
Cara Naik Kapal Pinisi, Lengkap Beserta Fasilitas dan Kelebihannya
Cara Naik Kapal Pinisi, Lengkap Beserta Fasilitas dan Kelebihannya

Kapal Pinisi adalah salah satu jenis kapal tradisional yang berasal dari Nusantara.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit
Melihat Kehidupan Nelayan Pesisir Utara Jawa di Masa Kolonial, Alami Kondisi Serba Sulit

Masuknya modal asing dan kapitalisme modern mendorong munculnya pranata ekonomi baru di kalangan masyarakat nelayan.

Baca Selengkapnya
Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat
Unik, Pria Kebumen Budi Daya Kepiting Bakau Pakai Jerigen Bekas, Disusun Model Apartemen Bertingkat

Sujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke
FOTO: Mengintip Geliat Perbaikan Kapal di Galangan Muara Angke

Galangan kapal Muara Angke menjadi salah satu ujung tombak industri kemaritiman di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ketinting Kiluan, Perahu Tradisional Andalan Masyarakat Teluk Kiluan yang Tangguh Membelah Lautan
Ketinting Kiluan, Perahu Tradisional Andalan Masyarakat Teluk Kiluan yang Tangguh Membelah Lautan

Meski terbuat dari kayu, kapal ini sangat kuat dan tangguh untuk mengarungi ganasnya ombak di lautan.

Baca Selengkapnya
Pelaut Ini Bongkar Kejanggalan Rohingya Bisa Berlayar Sendiri ke Indonesia, Dibawa Orang Lain?
Pelaut Ini Bongkar Kejanggalan Rohingya Bisa Berlayar Sendiri ke Indonesia, Dibawa Orang Lain?

Berikut video pelaut Indonesia yang membongkar kejanggalan pelayaran Rohingya ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya