Cuaca Ekstrem Picu Longsor di Simalungun dan Karo Sumatera Utara
Merdeka.com - Cuaca ekstrem memicu bencana di sejumlah lokasi di Sumatera Utara (Sumut) sejak kemarin. Tanah longsor terjadi di Karo dan empat ruas jalan di Simalungun juga amblas.
Berdasarkan informasi dihimpun, ruas jalan yang amblas dan longsor terjadi di empat lokasi, Jumat (20/11). Bencana ini terjadi di jalan lintas Pematang Siantar-Tanah Jawa, jembatan Sungai Tongguran; jalan Pematang Siantar-Parapat Km 12 sekitar jembatan Bah Hilang, Tiga Balata, Kecamatan Jorlang Hataran; serta jalan kabupaten di Kecamatan Raya Kahean dan Kecamatan Dolok Panribuan.
Jalan amblas atau longsor ini terjadi menyusul curah hujan yang tinggi sejak Jumat (20/11) sore. Akibat kejadian ini lalu lintas sempat terhambat.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Kenapa longsor terjadi? Kondisi rumah korban rusak parah dan terlihat pohon-pohon besar yang terbawa longsoran.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
-
Bagaimana kondisi jalan di Sumbar akibat banjir? Upaya yang tengah dilakukan sementara yakni membuka jalur agar kendaraan pribadi dapat melintas bertahap.'Ini sangat berpengaruh kepada transportasi dari padang ke Sumatera Barat atau sebaliknya bahkan juga dari provinsi lain dari Sumatera Utara ke Padang ini juga harapan kami untuk jadi prioritas, secara bertahap mungkin dalam beberapa hari ini bisa untuk kendaraan roda dua,' ucap politikus PKS itu.'Setelah itu mungkin bisa untuk kendaraan ringan kendaraan pribadi,' tambah dia.
Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo mengatakan longsor di Tiga Balata diduga terjadi akibat sungai meluap.
"Longsor tersebut terjadi pada Jumat (20/11) sekitar pukul 22.00 WIB. Untuk dugaan sementara, longsor disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga volume air di bawah jembatan naik serta mengikis tanah yang ada di bawah jembatan tersebut," kata Agus, Sabtu (21/11).
Kondisi air sungai sudah mulai surut. Petugas juga masih mengurai arus lalu lintas yang sebelumnya sempat terhambat.
"Satu jalur sudah dapat dilalui kendaraan bermotor, termasuk mobil, dengan sistem buka tutup dari arah Pematang Siantar maupun dari arah Parapat," ucapnya.
Agus memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. "Kita mengimbau masyarakat pengguna jalan agar selalu berhati-hati, patuhi rambu-rambu dan disiplin mengikuti aturan berlalu lintas," imbaunya.
Sementara di Kabupaten Karo, dua unit rumah jatuh ke jurang, setelah tebing tapak rumah itu longsor. Peristiwa ini terjadi di Dusun Aek Hotong, Desa Penambatan, Kecamatan Merek, Jumat (20/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Kedua rumah terbawa longsor setelah hujan melanda kawasan itu.
Rumah yang terbawa longsor diketahui milik Radin Sian Sinaga (45) dan Besli Saragih (45). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Penghuni rumah menyatakan kediaman mereka sudah mulai miring sejak pagi. Mereka pun mendengar suara gemuruh tanah bergerak sehingga sempat menyelamatkan diri.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Kepala BPBD Kabupaten Karo, Natanael Parangin-angin.
Warga yang rumahnya longsor untuk sementara mengungsi ke rumah tetangga dan kerabatnya. "Kita mengimbau masyarakat sekitar untuk berhati-hati karena longsor masih dapat terjadi," sebut Natanael.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Longsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Luwu menyebabkan bencana banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca SelengkapnyaJalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Mamuju, ibukota Sulbar, dan Provinsi Sulteng, di Kabupaten Mamuju Tengah, tertutup longsor akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaHingga Minggu (12/5) pukul 21.00 WIB tercatat total korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 37 jiwa.
Baca SelengkapnyaDilanda hujan dengan intensitas tinggi, bencana banjir dan tanah longsor melanda beberapa daerah di Kota Padang
Baca SelengkapnyaKorban meninggal bernama Galih Adi Perkasa (23), Candra Agustina (20) dan Galang Naendra Putra (4).
Baca SelengkapnyaJalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, lantaran hujan masih sering terjadi.
Baca SelengkapnyaLongsor Timbun Jalan Lintas Sitinjau Lauik, Pengendara Terjebak sejak Siang
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca Selengkapnya