Dampak aktivitas Gunung Agung, banyak proyek di Bali mangkrak
Merdeka.com - Sejumlah proyek galian C di wilayah Gunung Agung Karangasem mangkrak, setelah status Gunung Agung berstatus awas. Hal ini lantaran sulit mencari material.
Beberapa proyek yang mangkrak adalah pembuatan drainase dan kabel serat optik sepanjang Jalan Batu Bulan, Gianyar. Termasuk juga pembangunan proyek hotel di wilayah Badung yang mengaku kesulitan mendapatkan pasir.
Sebagian besar pasir yang digunakan berasal dari Sungai Unda Klungkung. Sementara hingga saat ini, pemerintah daerah masih disibukkan dengan upaya normalisasi sungai tersebut untuk mengantisipasi banjir lahar dingin Gunung Agung. Sedangkan material untuk normalisasi diambil dari sungai tersebut.
-
Kenapa Gunung Patenggeng sulit diakses? Sayangnya, gunung ini masih sulit diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun jika ini menggunakan motor, harus dengan tenaga yang besar dan roda bergerigi seperti motor trail.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Kenapa Gunung Gamping hilang? Pada masa silam rupanya aktivitas penambangan batu di bukit itu begitu masif hingga tak tersisa apapun saat ini.
-
Apa itu Gumuk Pasir Tungtung Karang? Adalah Gumuk Pasir Tungtung Karang yang terletak persis di Pantai Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk. Pemandangannya indah, dengan perpaduan tumbuhan hijau dan hamparan pasir pantai.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Mengapa Situs Tembong Agung sulit dipindahkan? Menurut cerita dari sang juru kunci, petilasan tersebut sulit untuk dipindahkan. Bahkan saat hendak dibongkar untuk keperluan proyek Bendungan Jatigede, salah satu alat berat justru mengalami kerusakan.
"Iya, sangat terganggu. Karena sejumlah material mulai langka," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Badung, Ida Bagus Surya Suamba, Jumat (6/10).
Jika kondisi ini berlangsung lama, Surya Suamba khawatir sejumlah proyek akan mengalami kemunduran. Menurutnya untuk tahun ini ada ratusan proyek yang digarap rekanan Pemkab Badung.
"Ada banyak proyek yang sudah kontrak, sudah tentu akan tetap menuntut rekanan menyelesaikan proyek tepat waktu dengan kualitas yang telah ditentukan," akunya.
Bila terjadi kelangkaan material, ia pun menyarankan agar mencari alternatif lain dengan mendatangkan material dari kabupaten lain di luar Karangasem.
"Pokoknya karena sudah kontrak proyek harus selesai tepat waktu. Terlebih kondisi Gunung Agung belum ditetapkan sebagai bencana," tukasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di balik megahnya pembangunan proyek tol Jogja-Bawen, terdapat satu Lokasi penting yang menjadi sumber material utama untuk tanah urug.
Baca SelengkapnyaKondisi musim kemarau yang panjang membuat warga dilanda krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaMaterial batu dari Gunung Gamping digunakan untuk pembangunan rumah-rumah di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaAreal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah masalah lain yang mengancam kelestarian kawasan gumuk.
Baca SelengkapnyaJarak lokasi lahan terbakar ke rumah warga sekitar kian dekat yakni berjarak 500 meter.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaWarga diminta tetap waspada mengingat titik kebakaran hanya berjarak tiga kilometer dari pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaProyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir, kondisi Curug Parigi tampak memprihatinkan. Objek wisata alam andalan Bekasi itu airnya menghitam dan mengeluarkan bau tak sedap.
Baca Selengkapnya