Dari mana Fadli Zon dapat foto eksekusi Kartosoewirjo?
Merdeka.com - Sejarawan Fadli Zon mendapatkan 81 foto eksekusi mati Imam Darul Islam/Negara Islam Indonesia (DII/TII). Foto ini mengungkap rahasia yang tersembunyi 50 tahun. Kartosoewirjo dieksekusi mati regu tembak Bulan September 1962.
Foto-foto ini meluruskan sejarah yang menyebutkan Kartosoewirjo diekseksusi dan dimakamkan di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu. Faktanya Kartosoewirjo dieksekusi dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.
Fadli Zon sendiri enggan menjelaskan secara detil soal darimana foto eksekusi mati tersebut. Dia hanya mengaku foto-foto ini didapat dari lelang sebuah perpustakaan.
-
Apa tujuan Petisi 50? Petisi tersebut secara resmi diterbitkan pada tanggal 5 Mei 1980 di Jakarta. Dengan ditandatanganinya petisi tersebut, diharapkan Presiden Soeharto bisa mawas diri namun di sisi lain, mereka yang memilih untuk tanda tangan juga tak luput dari risiko yang cukup besar.
-
Kenapa dibentuk peringatan anti hukuman mati? Alasan terakhir tersebut yang kemudian dibentuk peringatan khusus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penolakan hukuman mati untuk menghormati hak asasi manusia.
-
Kenapa peringatan ini diadakan? Peringatan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa perang menimbulkan banyak dampak buruk, termasuk bagi anak-anak.
-
Apa tujuan utama dari peringatan Hari Korpri ke-52? Jadikan peringatan Hari Korpri ke-52 tahun 2023 ini menjadi motivasi agar menjadi pegawai Indonesia yang lebih baik lagi.
-
Bagaimana tokoh PKI itu akhirnya mati? Orang itu baru tewas setelah peluru diusap dengan pasir sambil didoakan.
-
Apa usulan Kerto Pengalasan? Punya Usulan Nyentrik Setelah menyerahkan diri kepada pihak lawan, Kerto Pengalasan diperlakukan sebagai teman oleh Belanda. Saat itu ia menawarkan perundingan antara Belanda dengan Pangeran Diponegoro.
"Saya dapat dulu dari lelang. Ada 81 foto dan sudah ada caption atau keterangan fotonya," kata Fadli saat diskusi buku Hari-hari terakhir Kartosoewirjo di TIM, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Rabu (5/9).
Fadli mengaku tidak tahu siapa yang memotret eksekusi mati itu. Tidak ada keterangan sama sekali soal identitas pemotret.
Fadli juga menolak memberi tahu harga pembelian 81 foto itu. "Saya lupa. Itu dua tahun lalu," kata Fadli.
Lalu apa maksud Fadli membukukan foto-foto ini?
"Tidak ada maksud politis. Karena September ini 50 tahun eksekusi matinya. Ini untuk meluruskan sejarah," kata Fadli. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMomentum ini terus dimanfaatkan oleh Mayjen Soeharto untuk meningkatkan pengaruhnya di Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaFirli menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah bukan atas undangan atau inisiatif dirinya, sebagaimana yang dituduhkan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaMA mengabulkan permohonan kasasi Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat.
Baca SelengkapnyaBuku diterbitkan bertepatan gerakan melawan lupa 17 tahun aksi Kamisan terhadap 13 korban aktivis 97-98
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Kabupaten Gianyar, Bali mencederai rasa keadilan
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi memuji kinerja dari Menteri Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaMomen foto Presiden Jokowi yang tidak terpajang itu diketahui saat Edy Rahmayadi mengembalikan berkas formulir pendaftaran bacalon gubernur untuk Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaOrba tidak merasa puas memakamkan Bung Karno di Blitar untuk menjauhkan rakyat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata menjelaskan dokumen tersebut didapatkan Firli saat masih menjabat sebagai ketua KPK.
Baca SelengkapnyaDampak dari penurunan baliho pasangan Capres-cawapres tersebut kini mendapat sorotan tajam publik
Baca SelengkapnyaFoto langka Jenderal A.H Nasution dan D.N Aidit sukses mencuri perhatian. Terlihat dalam foto lawas tersebut keduanya saling tersenyum dan tertawa.
Baca Selengkapnya