Data KPA, LGBT di Banten mencapai 5.440 orang
Merdeka.com - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banten mencatat jumlah kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Banten sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dimiliki KPA Banten, jumlah waria se-provinsi Banten sebanyak 3.275 orang dan pria penyuka sesama pria sebanyak 2.175 orang.
Dari jumlah tersebut, jumlah waria di Kabupaten Lebak sebanyak 184 jiwa, dan pria penyuka pria sebanyak 165 orang, Di Kabupaten Pandeglang waria sebanyak 76 jiwa dan laki-laki sebanyak lima jiwa, Kabupaten Serang waria sebanyak 184 jiwa dan laki suka laki sebanyak 165 jiwa, Kabupaten Tangerang waria sebanyak 319 dan laki suka laki sebanyak 669.
Untuk di Kota Cilegon waria sebanyak 65 orang dan laki suka laki sebanyak 87 jiwa, Kota Tangerang waria sebanyak 143 orang dan laki suka laki sebanyak 396 jiwa, Kota Serang waria sebanyak 10 orang dan laki suka laki sebanyak 625 orang, dan Kota Tangerang Selatan waria sebanyak 119 dan laki suka laki sebanyak 63 orang.
-
LGBTQ adalah apa? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Siapa yang termasuk dalam LGBTQ? Ini merupakan komunitas yang merujuk pada jenis identitas seksual lain selain heteroseksual.
-
Apa itu Kilangan di Banten? Konon, saat itu sudah ada pabrik gula dengan teknologi sederhana di wilayah Banten Lama bernama Kilangan. Kilangan ini merupakan tempat untuk menggiling tebu, dengan menggunakan batu besar serta tenaga hewan kerbau.
-
Bagaimana cara memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat.
-
Mengapa LGBTQ perlu dipahami? Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Apa yang ada di Banten Girang? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
Tidak hanya waria dan homo seksual, namun di Banten juga ada wanita menyukai wanita atau lesbian. Namun untuk jumlah lesbian sendiri tidak begitu signifikan.
Koordinator Program Pencegahan dan Penanggulangan KPA Provinsi Banten, Jordan mengungkapkan, dari data yang dimiliki KPA, usia termuda yaitu sekitar 16-17 tahun dan yang terbanyak diusia 18 - 35 tahun. "Untuk jumlah homo seksual dan waria yang berusia 16 -17 tahun tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan usia 18 -35 tahun," ujarnya.
Ada beberapa faktor yang menjadikan homo seksual dan waria, di antaranya psikologi, terkondisikan, ekonomi, coba-coba dalam pergaulan dan lainya. Bahkan memang ada juga yang terjadi secara genetik.
"Sebetulnya ini penyakit kejiwaan yang sakit, dan saya rasa bisa disembuhkan. Yang terkondisikan disini, menurut saya terjadi karena berada di lingkungan yang di sekelilingnya yaitu waria atau homo seksual," kata Jordan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma'ani Nina mengatakan, untuk mencegah semakin banyaknya LGBT di Banten butuh perhatian dari semua pihak. "Semua pihak harus terlibat dalam mengatasi hal ini," ujarnya.
Namun yang lebih terpenting dalam mencegah terjadinya LGBT yaitu dengan pengawasan dari keluarga. "Jadi semua pihak harus terlibat, baik media, alim ulama, orang tua, pemerintah dan elemen masyarakat lainya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.
Baca SelengkapnyaKasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024
Baca SelengkapnyaProses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki pendapat dan sudut pandang masing-masing dalam melihat keberadaan LGBTQ.
Baca SelengkapnyaData Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan dasar pemilih dalam Pilkada 2024 yang sudah terekam pada data dukcapil.
Baca SelengkapnyaKasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaBripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8.214.007 warga Jakarta tercatat ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaKemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.
Baca Selengkapnya