Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Data KPA, LGBT di Banten mencapai 5.440 orang

Data KPA, LGBT di Banten mencapai 5.440 orang Kaum LGBT gelar aksi di Monas. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Banten mencatat jumlah kelompok Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Banten sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dimiliki KPA Banten, jumlah waria se-provinsi Banten sebanyak 3.275 orang dan pria penyuka sesama pria sebanyak 2.175 orang.

Dari jumlah tersebut, jumlah waria di Kabupaten Lebak sebanyak 184 jiwa, dan pria penyuka pria sebanyak 165 orang, Di Kabupaten Pandeglang waria sebanyak 76 jiwa dan laki-laki sebanyak lima jiwa, Kabupaten Serang waria sebanyak 184 jiwa dan laki suka laki sebanyak 165 jiwa, Kabupaten Tangerang waria sebanyak 319 dan laki suka laki sebanyak 669.

Untuk di Kota Cilegon waria sebanyak 65 orang dan laki suka laki sebanyak 87 jiwa, Kota Tangerang waria sebanyak 143 orang dan laki suka laki sebanyak 396 jiwa, Kota Serang waria sebanyak 10 orang dan laki suka laki sebanyak 625 orang, dan Kota Tangerang Selatan waria sebanyak 119 dan laki suka laki sebanyak 63 orang.

Tidak hanya waria dan homo seksual, namun di Banten juga ada wanita menyukai wanita atau lesbian. Namun untuk jumlah lesbian sendiri tidak begitu signifikan.

Koordinator Program Pencegahan dan Penanggulangan KPA Provinsi Banten, Jordan mengungkapkan, dari data yang dimiliki KPA, usia termuda yaitu sekitar 16-17 tahun dan yang terbanyak diusia 18 - 35 tahun. "Untuk jumlah homo seksual dan waria yang berusia 16 -17 tahun tidak begitu banyak jika dibandingkan dengan usia 18 -35 tahun," ujarnya.

Ada beberapa faktor yang menjadikan homo seksual dan waria, di antaranya psikologi, terkondisikan, ekonomi, coba-coba dalam pergaulan dan lainya. Bahkan memang ada juga yang terjadi secara genetik.

"Sebetulnya ini penyakit kejiwaan yang sakit, dan saya rasa bisa disembuhkan. Yang terkondisikan disini, menurut saya terjadi karena berada di lingkungan yang di sekelilingnya yaitu waria atau homo seksual," kata Jordan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma'ani Nina mengatakan, untuk mencegah semakin banyaknya LGBT di Banten butuh perhatian dari semua pihak. "Semua pihak harus terlibat dalam mengatasi hal ini," ujarnya.

Namun yang lebih terpenting dalam mencegah terjadinya LGBT yaitu dengan pengawasan dari keluarga. "Jadi semua pihak harus terlibat, baik media, alim ulama, orang tua, pemerintah dan elemen masyarakat lainya," katanya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terbongkar! Grup LGBT di Klaten, Anggotanya Ribuan Orang
Terbongkar! Grup LGBT di Klaten, Anggotanya Ribuan Orang

Orang tua diminta untuk mengawasi handphone anak jika memiliki tiga aplikasi sebagai media komunikasi mereka.

Baca Selengkapnya
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual
Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat, Didominasi Kelompok Homoseksual

Kasus HIV/AIDS di Kota Banda Aceh Meningkat dari tahun 2008 hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Bupati Garut Bakal Terbitkan Perbup Soal LGBT, Ini Alasannya
Bupati Garut Bakal Terbitkan Perbup Soal LGBT, Ini Alasannya

Proses penerapan Perbup itu berupa langkah preventif. Tindakan yang diambil lebih pada pembinaan kepada mereka yang dianggap dalam kondisi LGBT.

Baca Selengkapnya
LGBTQ adalah Jenis Identitas Seksual, Perlu Dipahami
LGBTQ adalah Jenis Identitas Seksual, Perlu Dipahami

Setiap orang memiliki pendapat dan sudut pandang masing-masing dalam melihat keberadaan LGBTQ.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mendagri Tito Karnavian Serahkan Data Potensial Pemilih Pilkada 2024, Totalnya 207,1 Juta Jiwa
FOTO: Mendagri Tito Karnavian Serahkan Data Potensial Pemilih Pilkada 2024, Totalnya 207,1 Juta Jiwa

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) merupakan dasar pemilih dalam Pilkada 2024 yang sudah terekam pada data dukcapil.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat
Kemenkes Ungkap Penyebab Kasus Cacar Monyet Meningkat

Kasus cacar monyet di Indonesia saat ini mencapai 14. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2022 hanya satu kasus.

Baca Selengkapnya
59 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta Hingga Agustus 2024
59 Kasus Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta Hingga Agustus 2024

Berdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT
Bripda AN, Polisi di Kendari Ditangkap Terkait Kasus LGBT

Bripda AN, saat ini masih diperiksa Propam Polda Sultra.

Baca Selengkapnya
8,2 Juta Pemilih Masuk DPT Pilkada Jakarta Tersebar di 14 Ribu TPS, Ini Rinciannya
8,2 Juta Pemilih Masuk DPT Pilkada Jakarta Tersebar di 14 Ribu TPS, Ini Rinciannya

Sebanyak 8.214.007 warga Jakarta tercatat ke dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya
Melihat Hutan Kota Jakarta Jadi 'Basecamp' Komunitas LGBT, Kondom dan Miras Berserakan
Melihat Hutan Kota Jakarta Jadi 'Basecamp' Komunitas LGBT, Kondom dan Miras Berserakan

Berdasarkan pantauan, di sekitar pohon tersebut memang banyak tisu dan botol minuman keras.

Baca Selengkapnya
LGBT Bikin Resah Dunia Pendidikan di Garut, Guru Temukan Grup Pelajar Khusus Penyuka Sesama Jenis
LGBT Bikin Resah Dunia Pendidikan di Garut, Guru Temukan Grup Pelajar Khusus Penyuka Sesama Jenis

Sejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.

Baca Selengkapnya
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet
Jangan Seks Bebas, Ini Cara Jitu Cegah Terpapar Cacar Monyet

Kemenkes melaporkan kasus cacar monyet di Indonesia bertambah menjadi tujuh.

Baca Selengkapnya