Data PPNI: Perawat Meninggal Akibat Covid-19 Capai 19, Positif 53 Orang
Merdeka.com - Dari data pantauan internal secara mandiri dari Persatuan Perawatan Indonesia (PPNI) angka meninggal dan terpapar Covid-19 para perawat tenaga medis masih terus bertambah. Hingga Jumat (8/5), perawat masuk kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 596 orang.
"Sesuai data, Jumat 8 Mei, angka ODP (Orang dalam Pemantauan) 596 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 48 orang, dan OTG (Orang Tanpa Gejala) 97 orang," kata Ketua Umum Persatuan Perawatan Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah saat dihubungi merdeka.com.
Sedangkan, untuk angka perawat meninggal akibat Covid-19 mencapai 19 orang dan positif Covid-19 ada 53 orang. Sementara perawat yang dirawat ada 68 pasien.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Berdasarkan angka tersebut, jika disandingkan dengan data internal dari PPNI dari Senin, 4 Mei 2020, angka meninggal tenaga medis akibat Covid-19 bertambah dari 18 ke 19 orang dan angka positif bertambah dari 50 jadi 53 orang. Lalu angka ODP dari 593 jadi 596 orang bertambah 3, PDP dari 47 jadi 48 orang, sedangkan OTG dari 93 menjadi total 97 orang.
Upaya Pencegahan PPNI
Atas penambahan tersebut, Harif tidak menampik jika resiko para perawat yang berada di garis depan sangat rentan terpapar virus Corona. Oleh sebab itu, dia menyiapkan beberapa imbauan dan permintaan pemenuhan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis.
"Ya, karena memang resiko tugas berada di garis depan, memang memiliki resiko yang tinggi. Maka kita terus meminta dan menghimbau, pertama untuk terpenuhnya alat pelindung diri (APD)," sebut Harif.
Selain meminta APD, Harif juga mengimbau kepada petugas kesehatan yang tidak fit (sehat) untuk tidak bekerja dahulu. Lalu, Kepada pimpinan Rumah Sakit juga harus menegaskan, hanya tenaga medis sehat kah yang boleh bekerja.
"Dan kita juga selalu mengimbau kepada para tenaga medis untuk mematuhi sop Covid-19. Seperti prosedur pemakaian APD dan pembakaran ADP, karena itu sangat penting untuk meminimalisir resiko terkena," jelasnya.
"Dan kita selalu mengimbau kepada para anggota kami untuk menjaga kesehatan, selalu berfikir positif, asupan vitamin, dan istirahat yang cukup," tambahnya.
Selain upaya-upaya tersebut, Harif juga mengatakan bahwa PPNI setiap harinya selalu memberikan pembekalan kepada para perawat mencapai sekitar 6.000 orang. "Kita juga selalu berikan imbauan-imbauan kepada perawat maupun tenaga medis kami sesuai penempatan bidang, ada yang di ICU, Gawat Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku," tutur Harif.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca SelengkapnyaRinciannya, 136 orang di tingkat kecamatan atau PPK. Di tingkat PPS desa kelurahan ada 696 orang.
Baca SelengkapnyaKPU Catat per 16 Februari: 23 Petugas KPPS dan 3 PPS Pemilu Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaKepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi merinci data petugas pemilu yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes mencatat 27 kasus kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris petugas KPPS meninggal dunia, cacat, ataupun luka-luka.
Baca Selengkapnya