Demo konflik Raja Gowa, kantor DPRD dibakar
Merdeka.com - Massa pendukung Raja Gowa tergabung dalam Keluarga dan Masyarakat Peduli Kerajaan Gowa mengamuk di depan gedung DPRD Gowa, Jalan Syech Yusuf, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (26/9). Mereka menuntut Perda Lembaga Adat Daerah (LAD) dicabut hingga berujung pembakaran Gedung DPRD Gowa.
Aksi dimulai pukul 13.00 WITA. Para legislator dan pegawai akhirnya berhamburan menyelamatkan diri. Awalnya mereka berunjuk depan gedung DPRD Gowa. Tidak lama berselang, puluhan massa merangsek masuk dan langsung membakar gedung.
Pantauan merdeka.com di lokasi, puluhan personel pemadam kebakaran masih sibuk memadamkan api termasuk di ruang paripurna. Terlihat ruang itu kini tinggal puing-puing.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Kenapa kerusuhan terjadi di Oudja dan Jerada? Kerusuhan ini adalah bagian dari rangkaian insiden yang terkait dengan ketegangan komunitas Yahudi dan Arab. Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang menjadi penyebab kerusuhan di Dago Elos? Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris dari Warga Dago Elos yang sedang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Petugas kepolisian jumlahnya juga minim dibanding pengunjuk rasa. Selanjutnya pengunjuk rasa bergeser ke sisi gedung DPRD yakni ke kantor Bupati Gowa. Massa melakukan penyerangan dengan melempar batu sehingga bentrok dengan satpol PP.
Selanjutnya personel polisi dan TNI berdatangan melerai. Massa kemudian mundur dan melanjutkan aksi orasinya di depan gedung DPRD Gowa dikawal ketat petugas.
Diketahui, aksi-aksi masyarakat adat ini dipicu oleh penetapan Perda Lembaga Adat Daerah (LAD) yang salah satu butirnya melantik Bupati Gowa, Adnan Purictha Ichsan Yasin Limpo sebagai ketua Lembaga Adat yang berfungsi sebagai pemegang peran sombayya atau orang yang disembah. Hal ini menuai protes dari masyarakat adat karena butir Perda tersebut melegitimasi posisi bupati sebagai raja.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaPeran ke-26 tersangka berbeda-beda. Namun secara garis besar tindak pidana yang dilakukan seputar pembakaran kantor Bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSituasi unjuk rasa menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Jakarta, mulai memanas.
Baca SelengkapnyaDemontrasi di Kabupaten Pohuwato yang dilakukan massa penambang berakhir rusuh.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut situasi terkini sudah kondusif setelah pembakaran kantor bupati Pohuwato
Baca SelengkapnyaMassa mendorong hak angket DPR terkait hasil sementara penghitungan suara Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca Selengkapnya