Dengar kisah sedih penerima beasiswa, SBY teteskan air mata
Merdeka.com - Sebuah kisah nyata, kesulitan yang dialami salah satu penerima beasiswa Bidikmisi saat akan melanjutkan pendidikannya membuat air mata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengalir deras di pipinya. Bahkan, SBY harus menyeka air matanya sebelum memberikan pidato di depan ratusan mahasiswa peserta bidikmisi.
Usai mendengar langsung testimoni yang diungkapkan Birrul Qodriyyah, mahasiswa Ilmu Keperawatan UGM, SBY pun naik ke atas panggung dan berhadapan langsung dengan mahasiswa. Dengan suara terbata-bata, SBY kembali terkenang ke masa lalunya yang penuh dengan kesulitan dan berada di garis kemiskinan.
"Saya, ketika mendengar testimoni tadi dan melihat tayangan yang kita saksikan bersama, saya ikut menitikkan air mata. Karena itu pulalah yang dulu saya alami dan rasakan," ungkap SBY pada 'Silaturahmi Presiden SBY dengan Mahasiswa Bidikmisi Tahun 2014' di Assembly Hall Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (27/2).
-
Apa yang penting dari pembukaan pidato? Pembukaan pidato rasanya menjadi bagian yang penting untuk diperhatikan. Sebab pada bagian ini menentukan perhatian para pendengar saat Anda menyampaikan pidato di hadapan banyak orang.
-
Siapa yang harus memiliki pengetahuan cukup dalam berpidato? Seorang penceramah harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang agama Islam serta topik yang akan dibahas dalam ceramahnya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Mengapa perlu berdoa agar lancar berbicara di depan umum? Selain dengan latihan yang sering, berbicara di depan umum juga dapat dilakukan dengan senantiasa memanjatkan doa kepada Allah SWT. Niatkan diri agar Allah SWT dapat melimpahkan ridho, rahmat, dan kebaikannya saat kita berbicara di depan umum.
-
Apa yang dilakukan Prabowo usai berpidato? Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Jaringan Islam Indonesia di Palembang, Selasa (9/1). Usai berpidato, Prabowo menyempatkan diri menggendong dan mencium dua anak kecil.
-
Kenapa adab berpidato sangat penting? Adab dalam memberikan pidato atau ceramah dalam Islam sangatlah penting. Hal itu lantaran pidato atau ceramah merupakan salah satu cara untuk menyampaikan pesan-pesan agama kepada umat.
SBY mengaku dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya yang militer memiliki pangkat letnan diakui memiliki penghasilan sangat pas-pasan.
"Tentu letnan sekarang gajinya jauh lebih baik. Sahabat-sahabat saya rata-rata adalah mereka yang termasuk golongan tak mampu. Hanya sedikit teman-teman saya yang tergolong mampu," lanjut SBY melanjutkan kisahnya dengan terbata-bata.
Dari ceritanya itu, SBY mengaku bangga karena mendapat kesempatan untuk meneruskan pendidikannya ke perguruan tinggi. Termasuk teman-teman sebayanya yang berhasil diterima di berbagai universitas ternama, seperti Brawijaya, Airlangga, ITS dan sebagainya.
"Kenyataannya teman-teman saya tak semua bisa mewujudkan mimpi-mimpinya. Mereka banyak yang pandai cerdas, tapi harus kandas. Karena waktu itu, negara kita belum kuat betul ekonominya, sehingga tak selalu bisa menetapkan kebijakan dan program seperti bidikmisi sekarang ini. Itu tahun 1968, saat saya tamat SMA. Saya diselamatkan sejarah karena ikut pendidikan akmil karena biayanya ditanggung oleh negara, dengan demikian bisa melanjutkan mimpi-mimpi," kenangnya.
Dengan pengalaman itu, SBY berharap kepada ratusan mahasiswa penerima bidikmisi, meski berasal dari keluarga tidak mampu, tapi dengan tekad dan semangatnya dapat ikut mengubah sejarah.
"Untuk mengubah sesuatu agar kisah yang saya alami tak terjadi lagi dan kita bisa membangun lebih baik dan berbuat lebih banyak dan terus menerus mengurangi kemiskinan, pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar SBY.
Sebelum SBY berpidato, Birrul berkisah berasal dari orang tua dengan penghasilan yang hanya Rp 5 ribu setiap kali menanam. Dengan penghasilan itu, orang tuanya hanya terdiam saja saat putrinya mengungkap keinginannya untuk berkuliah.
"Saya bilang, saya mau melanjutkan kuliah. Tidak ada jawaban apa pun dari bapak dan ibu. Saya lihat pas subuh bapak hanya mengayuh sepeda, saya memantapkan diri untuk menjadi mahasiswa berpestasi agar bisa mendapat beasiswa," ungkapnya.
Dengan beasiswa tersebut, dirinya berjanji untuk menggunakan sebaik-baiknya beasiswa yang diterimanya itu. Yakni menjadi mahasiswa berkualitas dan generasi emas untuk melanjutkan kepemimpinan negeri ini.
"Saya dan teman-teman, dapat mengukir mimpi kami. Hanya berupa tulisan di dinding kamar, orang tertawa mana mungkin anak seorang buruh bisa menjadi seorang dokter. Tapi Allah menjawabnya mungkin? Melalui bidikmisi," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dibuat terkejut dengan keberanian seorang mahasiswi yang jujur dengan kondisi NTT saat ini.
Baca SelengkapnyaTernyata ada hal menarik yang menjadi penyebab mahasiswi menangis.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaMomen penuh haru dan bahagia sebanyak 125 mahasiswa mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Pemkot Medan
Baca SelengkapnyaMomen lulusan terbaik nyanyikan lagu 'Titip Rindu Buat Ayah', sukses bikin haru.
Baca SelengkapnyaTak sedikit warganet yang turut merasakan kesedihan yang dialami bocah SMP ini.
Baca SelengkapnyaMasing-masing dari mereka membawa foto anaknya saat hadir di acara wisuda tersebut.
Baca SelengkapnyaIa tiba-tiba menangis sesenggukan sampai ditenangkan dua kakaknya yang hadir.
Baca SelengkapnyaIa tampak terharu dengan sambutan dari orang-orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa Bintara Polri tak kuasa menahan air mata saat keluarganya tak kunjung datang di Upacara Penutupan Pendidikan pembentukan Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSeolah tak rela melepas, sejumlah warga hingga bocah SD nampak begitu penuh emosional.
Baca Selengkapnya