Densus 88 jemput istri terduga teroris di Solo
Merdeka.com - Aparat Densus 88 Antiteror menjemput RD (24) istri kedua terduga teroris, Nur Solohin di kediamannya di Laweyan, Solo, Minggu (11/12). RD dijemput bersama anaknya berinisial NB yang baru berusia enam bulan.
Saat dijemput RD mengenakan busana berwarna hitam serta cadar. Dia dibawa dengan kendaraan dari Dokpol Polresta Solo.
Selain menjemput istri NS, polisi juga menggeledah rumah tersebut. Penggeledahan berlangsung sekitar satu jam. Sejumlah barang bukti ikut diamankan berupa 2 buah senjata tajam jenis clurit, senapan angin dan sejumlah buku.
-
Bagaimana prajurit TNI itu bertemu dengan istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.'Kenalnya di media sosial. Cuma 1 kali (ketemu selama tiga tahun pacaran),' timpal dia menceritakan.
-
Dimana prajurit TNI ini bertemu dengan istrinya? 'Pertama lewat media sosial,' ungkap Gatot Watora ini.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
"Tadi polisi membawa buku, senapan angin dan clurit," ujar Bernadi (24) salah satu kerabat istri NS.
Sejumlah barang bukti yang dikemas dalam tas kertas warna cokelat langsung dimasukkan ke dalam mobil. Aparat yang bertugas menjaga ketat proses pengamanan barang bukti tersebut. Mobil yang disediakan juga langsung membawa barang bukti untuk diperiksa.
Lurah Pajang Sarwoko membenarkan jika Nur Solihin tinggal rumah tersebut. "Benar memang dia tinggal di sini. Dia sebagai menantu pemilik rumah ini," terang Sarwoko.
Menurut Sarwoko, rumah tersebut milik Winarso, orangtua istri Nur Solikin. Sedangkan Nur Solihin baru satu tahun tinggal di rumah tersebut usai menikah.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaSL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca Selengkapnya